Part 2

17 3 0
                                    

Aulia tengah menghabiskan sarapannya dengan wajah kesal.

15 menit lalu ia sibuk membenahi penampilan dengan semaksimal mungkin, saat ia turun kebawah dan mencari  Raqin kesekitaraan rumahnya namun ia tidak menemukan keberadaan sahabatnya tersebut. Lalu ia menanyakan kepada mamanya yang tengah sibuk menonton tv. Dan jawaban mamanya membuat Aulia terkejut sekaligus kesal.

'Raqin? Dia ada dirumahnya lahh. Kalo kamu pengen ketemu, telepon aja terus suruh kesini.' jawab mamanya enteng. Dan yahh, Aulia dikerjain oleh mamanya sendiri.

"Masih pagi nihh, tapi wajah kamu kaya udah lari maraton aja." ledek Dewi melihat ekspresi kesal anaknya.

"Lagi pula salah kamu sendiri. Susah banget dibangunin, jadi mama pikir tumbalin aja nama Raqin biar kamu cepet bangun, dan ternyata mempan juga haha.." tambah Dewi sambil tertawa karna berhasil menjaili anak tunggalnya tersebut.

"Tapi itu gak akan jadi senjata mama lagi untuk hari berikutnya, karna aku udah tau strateginya." jawab Aulia.

Dewi tertawa mendengar ucapan Aulia. "Ok, ntar mama pikirin lagi strategi yang ampuh buat bangunin kamu." ujar Dewi.

Aulia membersihkan perlengkapan kotor bekas makannya. Lalu ia melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga.

Drettt...

Hp Aulia bergetar dan menemukan notif pesan yang membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
Tertera nama sahabatnya, Aulia langsung membaca pesan dari Raqin.

From: Raquunnnn

Lo jadikan ikut kumpulan buat bahas reuni?

Aulia penepuk jidatnya. Bisa bisanya ia melupakan acara kumpulan teman teman semasa SDnya. Aulia segera membalas pesan Raqin dengan cepat.

To: Raquunnnn

Jadi kok. Emang jam berapa kumpulnya?

Send

Tak selang beberapa detik..

Drett..

From: Raquunnnn

Sekarang, cepet siap siap. 10 menit lagi gue jemput

Aulia tersenyum melihat balasan dari Raqin. Untung saja dia sudah siap dari tadi, jadi ia tinggal menunggu Raqin dengan santai sekarang. Dan Ia akan berterima kasih pada mamanya setelah ini.

***

Suara deru motor terdengar didepan rumah. Awalnya Aulia tidak menyadari kalo Raqin pengendara motor yang berhenti tepat di gerbang rumahnya. Ia tau bahwa orang tua Raqin sangat melarang Raqin mengemudikan kendaraan apapun sebelum Raqin lulus SMP. Namun saat sebuah ucapan salam seseorang di depan rumahnya yang diyakini adalah Raqin, Aulia segera  bergegas menemuinya.

Raqin membuka helm, lalu menatap Aulia didepannya dengan sebelah alis terangkat.

"Udah siap?" tanya Raqin aneh.

"Lo udah liat sendirikan, gue udah siap." jawab Aulia santai.

"Kirain, gue bakalan nunggu lo berjam jam seperti biasa karna biasanya jam segini lo kan masih ngebo."  kata Raqin sedikit mengejek.
Aulia hanya mendengus sebal.

"Kalo gitu ayo berangkat, yang lain udah nungguin." kata Raqin.

"Bentar gue pamit dulu ama mama." ujar Aulia membalikkan badannya menjauhi Raqin lalu masuk kembali kedalam rumah untuk menemui mamanya.

BRITTLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang