Chap.4) Aim Stalker

64 15 2
                                    

"Skill : AIM Stalker, ACTIVE!" Xenovia mengaktifkan skillnya,

"Yosh!" Stella melemparkan flash Bang kearah musuh, "Sisanya ku serahkan padamu," lanjutnya.

Dap,dap,dap... Xenovia berlari menuju sisi lain gedung... Zrackkkkk, ia berhenti dengan cepat, lalu sembunyi di balik tiang penopang gedung lain...

Dor! Dor! Dor! Letusan P90 yang tak mengarah menembak membabi buta... Lalu Xenovia melompat dan keluar lewat jendela... Prannkk! Kaca tersebut pecah dan berceceran,

"Hahaha, sepertinya temanmu kabur meninggalkan mu ya? Menyedihkan..." Ucap dari seorang Rebels,

"Hahaha, bodoh!... Aku tak butuh belas kasihan kalian, kalian lah yang bakal bernasib menyedihkan." Balas Stella yang tetap mencoba menembaki musuh dari posisinya yang tak berubah,

"Hah?! Apa maksud m...u...?" Orang yang berbicara itu pun tumbang, dengan kepala yang berlubang...

"Apa-apaan?" Mereka pun kebingungan dari mana asal tembakan tersebut...

Daz! Daz! Daz! ,

Terdengar suara sniper Xenovia...
Ternyata Xenovia berada diluar, dan karena snipernya termasuk kategori kelas berat, untuk menembus kusen jendela yang terbuat dari besi itu cukup mudah.

Ia bersembunyi di luar, lalu membidik dengan posisi musuh yang sudah diketahui menggunakan skillnya. 4 orang tersebut tewas, dengan darah yang masih mengalir keluar dari kepalanya...

Keterangan skill : dapat mengetahui lokasi musuh secara akurat dalam jangkauan tanpa batas (bahkan diantara sisi bumi yang lain)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keterangan skill : dapat mengetahui lokasi musuh secara akurat dalam jangkauan tanpa batas (bahkan diantara sisi bumi yang lain).

"CLEAR! sini cepat! Keatas!" Stella yang melambai-lambai menyuruh Xenovia segera menyusulnya...

_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________

Dar! Dar! Dar... DUARRR!!!

"Sial, kita terdesak, sepertinya mereka sengaja memperketat penjagaan tawanan..." Rose terus mencoba membalas serangan musuh,

"Apakah kita harus memanggil bantuan?" Felisa meminta konfirmasi.

"Cih, terlalu banyak sandera, skill milik ku terlalu beresiko jika digunakan sekarang... Baiklah, panggil bantuan kepada ketua..." 

Srrttt, srrttt... "Felisa kepada Angela, Felisa kepada Angela? Ganti." Terdengar suara Felisa dari MC milik Angela...

"Ya, disini Angela... Menerima laporan, ganti."

"Lapor, saya dan Rose kesulitan dan sedang terdesak, para tawanan dijaga ketat oleh musuh, sekarang Rose sedang menahan musuh, namun amunisi nya sudah hampir habis, ia tak bisa menggunakan skillnya karena dapat melukai tawanan, oleh karenanya kami butuh bantuan secepatnya... Lokasi sudah aku kirim..." Jelas Felisa

"Baiklah, Krista akan menyusul kalian... Bertahanlah sebentar lagi..."

"Siap!, Kami akan menahannya semampu kami..." Lalu, Felisa memutuskan komunikasi.

"Kau sudah dengar kan? Kerjakan!" Angela memerintahkan Krista untuk membantu Rose dan Felisa,

"Siap! Tapi... bagaimana dengan mu?" Jawab Krista,

"Tenang, jangan khawatir... Kau pikir kenapa aku bisa jadi ketua dari tim paling elite di kemiliteran? Udah cepat sana tolongin Rose dan Felisa." Balas Angela, Krista pun hanya menurut dan ia pun pergi menuju koordinat yang telah dikirimkan oleh Felisa, tempat Rose dan Felisa berada.

"Hah, dikira aku bakal kalah apa sama para pecundang ini... Oke, sekarang giliran ku..." Angela pergi menuju sebuah gedung yang dicurigai sebagai markas cabang milik musuh...

_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________
_________________

"Siapa yang akan datang?" Tanya Rose yang sudah kualahan dan hampir kehabisan amunisi.

"Menyerahlah!" Gertak Rebels yang mulai mendesak mereka,

Namun disaat  Rose dan Felisa sudah sangat terdesak,

"Jangan bodoh!" Terdengar suara seseorang dari luar, tak lama kemudian kaca dijendela pun pecah, Trankkk! Krista yang datang dan menerjang masuk lewat jendela.

"Go to the hell!!!" Serunya,

Dengan cepat Krista menggunakan Minigun yang ada dipunggung nya , menembak terus-menerus... Hingga tak ada lagi orang dari Rebels yang berdiri, maupun bernafas.

"CLEAR!, Bagaimana keadaan kalian?" Tanya Krista melihat Rose yang sudah kelelahan dan sedikit terluka, juga selongsong peluru yang kosong semua.

"Tak apa-apa, Felisa dapat mengobati ku, tolong segera evakuasi  para tawanan dan..." Belum menyelesaikan omongannya, Felisa langsung memotong perkataan Rose... "Sial! RPG Lagi?!" Terlihat cahaya berasap menuju ke arah gedung mereka... Memang mereka bertiga bisa keluar gedung dengan cara melompat melewati jendela untuk menghindari ledakan, namun bagaimana dengan para tawanan yang belum di evakuasi???

To Be Continue...

Just Still Alive (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang