4

47 5 5
                                    

Kihyun pov.

"hyuna?"

"benar dok"

Terdengar suara helaan, aku menyerengit bingung. "kenapa memangnya dok?"

"kau pasti tidak tau. Kujelaskan sedikit saja. Alter ego Ji Eun terjadi karena traumanya pada ibunya. Dulu Ji eun dipaksa kesini dan itu membentuk kepripadian akibat traumanya"

Aku menengguk salivaku. Rasa bersalah pada Hyuna muncul. Aku menatap rintikan hujan yang mulai turun. "jadi Hyuna takut karena itu?"

"benar. Kuharap kau lebih memahami Hyuna. Jika Ji Eun sadar, tolong bawa dia kepadaku."

"baik dok"

Hyuna, maaf aku selalu memandang buruk dirimu. Sekarang, aku menemukan titik dimana aku seharusnya juga peduli padamu. Bukan hanya Ji Eun.

Tubuhku sudah sepenuhnya basah terkena hujan. Hampir sejam aku mencari Hyuna. Hujan semakin deras rupanya. Tapi, aku seperti melihat siluet hyuna yang tengah berada dibangku taman kota sambil meringkuk ketakutan.

Aku berlari menyusulnya. Sekarang, rasa bersalahku makin besar melihatnya ketakutan seperti itu. Aku tidak pernah melihat Hyuna yang seperti ini. Kemana perginya sifat kasar Hyuna.

Perlahan aku mendekat padanya, duduk disebelahnya lalu mengusap punggungnya pelan. Dia menepis tanganku, bisa kudengar isakannya semakin keras.

"Hyuna maaf, aku tidak tau"

Hyuna beralih menatapku dengan mata sembabnya. Layaknya anak kecil, ia terus merengek dan dengan tiba tiba memelukku erat. Aku membalas pelukannya, aku tersenyum kecil. Tidak menyangka bahwa Hyuna bisa sekanak-kanak ini.
"kau jahat"

"aku bahkan tak mengenalmu"

"huwaaa" tangisnya semakin pecah ketika aku melepaskan pelukannya. Aku terkekeh pelan lalu mengusap pucuk kepalanya.

"aku Kihyun, teman Jooheon dan Ji Eun"

"aku tidak peduli lagi! Aku mau pulang. Hari semakin gelap"

Hyuna berhenti menangis dan kembali pada wajahnya yang mengesalkan. Hatiku mulai sedikit lega.

"dasar anak rumah" ledekku. Dia tersenyum sombong, aku tidak mengerti arti senyuman itu.

"cepat ambil mobilmu. Dan aku sudah harus siap siap untuk ke club"

Mataku membelalak lebar. Kebiasaan buruknya benar-benar harus kuubah. Lihat apa yang akan kulakukan Hyuna.

Aku hanya mengangguk dan mengapit tangannya pada genggamanku dan menariknya pergi. Dia melawan dan menatapku tajam.

"aku tidak mau kesana. Aku tunggu sini saja."

Aku menghela nafasku pelan. Benar, aku tidak akan membuatnya ketakutan lagi seperti tadi. Aku melepaskan genggamannya. Dan menatapnya teduh.

"tunggu sini"

**/pov end/**

Hyuna.

Aku hanya menunggu disini sampai Kihyun datang. Tubuhku benar-benar sudah sangat mengigil. Dan aku merasa lapar, kapan terakhir kali si Jieun itu makan sampai badannya terlihat sangat kurus seperti ini.

Aku melihat mobil yang Kihyun bawa parkir didepan taman. Saat aku hendak beranjak kulihat Kihyun melambaikan tangannya bermaksud agar aku tetap diam ditempat.

Alisku bertautan, bingung. Saat Kihyun keluar dari mobil dengan menggunakan payung dan membawa hoodie ditangannya dan menghampiriku.

"cepat pakai dimobil. Aku akan ke mini market sebentar."

"dari mana kau mendapatkan hooie ini dan baju yang kau pakai?"

"Jooheon meninggalkan beberapa pakaian dibagasinya."

Setelah aku mengganti pakaian dimobil tubuhku sedikit menghangat. Lalu Kihyun masuk kemobil dengan kantong plastik kecil yang ia bawa dan langsung memberikannya padaku.

"apa ini?"

"beberapa obat agar kau tidak demam dan beberapa roti. Cepat minum obatnya. Baru kujalankan mobilnya"

"dasar tukang suruh!" aku mencebikkan bibirku kesal. Kihyun hanya menatap datar padaku. Seperti tak ada rasa bersalah dan aku tetap mengikuti apa yang dia kata.

"ayo jalan!" bentakku.

Kihyun mengambil selimut tebal yang ada dibangku belakang dan langsung menyelimutiku sangat rapi dan tertutup semua. Seakan akan jika aku tak memakainya aku akan mati kedinginan. Aku hanya dia sambil terus melihat setiap pergerakan yang dia lakukan. Selama aku muncul, hanya Jooheon yang akan perhatian padaku. Dan sekarang Kihyun melakukan dengan membuat getaran yang berbeda dihatiku.


▪Parasite - [Monsta X]▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang