5

50 5 12
                                    

"kihyun maaf aku merepotkanmu lagi. Sungguh, aku benar-benar berterimakasih. Aku sudah menelfon Jooheon untuk menjemputku."

Serius aku malu! Pagi ini aku terbangun dikamar Kihyun. Dan yang pertama kali kulihat adalah Kihyun yang masuk kekamar dengan membawa nampan berisi makanan. Aku jadi merasa tak enak, aku benar-benar merepotkan semua orang.

"tidak apa Ji. Aku tidak keberatan" Kihyun tersenyum manis sambil menyodorkan susu buatannya padaku.

Aku mengambilnya dan menenguknya sedikit. Lalu aku langsung membereskan sisa makananku dan membersihkan barang-barang yang sedikit berantakan.

"Ji sebentar, aku ingin ke toilet" aku hanya mengangguk dan tersenyum.

Ponsel Kihyun berdering tepat saat aku memindahkannya. Tapi Kihyun sedang berada ditoilet. Aku melirik siapa yang menelfon Kihyun pagi pagi sekali.

Yoongi is calling..

Yoongi itu teman sebandnya Kihyun kan? Ya itu pun setauku saja. Karena Kihyun sangat aktif pada komunitas yang ada dikampus. Jadi aku sering melihatnya dan beberapa kali aku bicaranya. Juga aku sering melihat Kihyun bersama dengan Yoongi.

Aku ragu untuk mengangkat telfonnya. Tapi takutnya ada hal penting yang ingin Yoongi sampaikan. Lebih baik kuangkat saja!

"halo. Lama sekali menjawabnya Bodoh!"

Nafasku tersekat saat Yoongi berbicara. "M-maaf Sunbae, Kihyun sunbae sedang berada ditoilet"

"kau siapa?"

"Jieun"

"sedang bersama Kihyun? Sepagi ini?"

"A- bukan seperti itu. K-kami"

"siapa Ji?"

aku menghela nafasku ketika Kihyun keluar dari toilet dan bertanya. Aku langsung memberikan ponselnya dan bilang tanpa mengeluarkan suara. Hanya menggerakan bibirku.

Kihyun tertawa pelan sambil menempelkan ponselnya pada telinganya. Dan memberi isyarat agar aku tetap berada dikamar sedangkan dia keluar.

"jantungku seperti ingin berhenti" gumamku.

Aku melihat sekeliling kamar. Benar-benar berantakan. Kihyun mungkin tidak punya waktu untuk membersihkannya. Sebagai tanda terimakasih, aku akan membersihkan kamar Kihyun.

"fighthing!"

**

"Ji, Jooheon sudah-" Kihyun masuk kekamar saat aku sedang membersihkan tempat tidur. Matanya mengelilingi setiap sudut kamar. Bibirnya terbuka sedikit lalu ia berdecak kagum.

Aku tertawa. Ia tampak lucu, wajah tampannya terlihat sangat polos.

"Ji, kau tidak perlu membersihkannya" kata Kihyun saat kami keluar dari kamarnya. Senyumnya terlihat malu-malu sambil menggaruk pelan tengkuknya.

Aku mengusap kepalanya gemas, "tidak apa. Itu tanda terimakasihku" ia hanya terkekeh sambil mengangguk.

Aku berjalan mendahuluinya dan menghampiri Jooheon yang tengah asik dengan ponselnya. Lalu aku duduk disampinh Jooheon dan memukul kepalanya.

"Aish!" Jooheon berdesis. Raut wajahnya seperti kesal dan aku malah mencubit pipinya gemas sambil tertawa.

"matamu makin sipit! Kiyowo"

Jooheon menyingkirkan tanganku dari pipinya, "Hyuna hentikan"

Sekali lagi, aku memukul kepalanya. Ia diam sebentar lalu membenarkan posisi duduknya menghadapku.

▪Parasite - [Monsta X]▪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang