04

10 2 0
                                    

Auditya POV

"Jadi,"Gue bersedikap sambil menatap trio sebleng dengan pandangan intogasi seperti seorang polisi,"Lo bertiga bolos jamnya Bu Reni cuma buat ngintipin WC cewek?!"

"Shhh, jangan nyaring nyaring bro, ntar ketahuan." Kata Banu meletakkan jari telunjuk nya di bibir.

"Jadi bener kalian bertiga ngintip?" Tanya si Layya.

Mereka lalu mengangguk kompak dengan polosnya.Seolah mengintip WC cewek adalah hal biasa bagi mereka.Gue menghela nafas berat sambil memijat pelipis gue yang cenat cenut.Baru aja gue menikmati kesedapan baksonya Pak Bejo,taunya malah dapat berita yang bikin perut gue mual.Kan sayang bakso enak enak harus dikeluarkan lagi.

"Ini karena hasutan setan bernama Ozan" ujar Banu sambil menunjuk Ozan.

"Lah kok gue, Lo juga mau ikutan kan? Lo juga penasaran CD apa yang dipake doi, makanya lo ikutan." jawab Ozan tak terima. Ia mengambil sendok yang tak sengaja terjatuh.

"Ihhh, lo jorok banget sih. Lo tau berapa banyak kuman yang menempel di sendok itu.1000 kuman!.1000 kuman!" Banu berseru heboh.

Ozan menutup kedua telinganya yang menjadi korban teriakan si Banu," Lo lebay banget sih, kayak emak emak rempong aja."

"Apa!Lo nyamain gue kayak emak emak rempong!" Banu berseru lagi, kali ini dengan gaya yang lebay.

Mulai deh bikin rusuh di kantin sekolah. Mau menikmati suasana kantin aja gak bisa tenang.Si Banu mah memang lebay, gue bahkan heran ada aja model cowok kayak dia yang lahir ke dunia ini. Mana sekarang cowok lebay bernama Banu itu menjadi temen akrab gue. Emaknya kasih makan apa tuh anak sampai jadi lebay kayak perempuan. Heran gue.

"Jadi, apa tujuan kalian bertiga ngintip WC cewek?" Gue bertanya kepada Aksa yang terlihat paling menikmati makanannya, seolah kami ini hanya setan yang gentayangan di siang hari.

Aksa mengambil tisu dan mengelap bibirnya dengan gaya seperti seorang bangsawan, "Gak tau, gue cuma ikut ikutan."

"Lah terus kenapa lo mau?" Kini giliran Layya yang bertanya.

"Soalnya kata Ozan kalo gue ikut, gue bakal dikasih boneka Hello Kitty motif polkadot."

Dubrak!

Kamvret, cuma karena disogok gitu doank langsung mau ikut. Seharusnya gue gak bertanya kepada Aksa karena dari awal gue sudah menduga duga jawaban yang keluar dari Aska. Sudah gue duga ,Aksa bakal luluh kalo sudah denger kata kata Hello Kitty dan benda imut lainnya.

Layya menyikut tangan gue "Kok bisa lo punya temen kayak gitu Dit?" Tanyanya dengan suara pelan.

Gue mengangkat bahu, "Jangan tanyakan sama gue Lay, tanyakan kepada Tuhan Yang Maha Esa."

"Lo bertiga jahat, masa gue gak diajak sih?" Andre yang sudah menghabiskan makanannya mulai merajuk.

Please Ndre, jangan mulai lagi deh.

Layya menepuk nepuk sebelah bahu gue, dan menatap gue dengan pandangan prihatin," Sabar ya Dit."

Gue mengangguk pelan. Tubuh gue yang baru berisi dengan makanan enak langsung lemes ketika mendengar kan pembicaraan mereka yang gak guna sama sekali

"Eh lo semua tau gak?Maria Ozawa main film di Emak pingin naik haji lho."

"Anjir!Yang bener? Otw maraton Emak Naik Haji ah"

"Sepertinya gue harus bawa Kitty Chu sebagai teman nonton."

"Gue harus beli tisu nih habis pulang sekolah. Tisu toilet kayaknya lebih enak. Eh tapi tisu basah juga lebih bagus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang