Chapter 1 : Jejak pertama di negara berbeda

49 2 1
                                    

Ini adalah kisah yang mungkin nyata dan aku alami secara real di real life hahaha. Nama aku Aldo (samaran ya). Aku anak Indonesia yang dapet beasiswa kuliah di Taiwan. Aku udah sekolah di taiwan selama 3 tahun dan sudah mahir berbahasa taiwan walau tidak sefluent orang taiwan. But I prefer English than Taiwan hahaha I don't know why. Di sekolah aku yang ditaiwan kebanyakan laki-laki which is sekolah asrama putra jadi dipisah sama putri. Orang-orang disini tuh matanya kebanyakan sipit-sipit dan syukurnya muka aku agak china dikit walau ngak china banget sih intinya masih ada muka Indo nya hahaha. Pertama kali sekolah di sini bener-bener keras. Ngak punya temen, ngak bisa ngomong, terus buat PR ngak ngerti apa hahaha tapi syukurnya aku memiliki seseorang yang bisa dianggap teman, lebih dari teman nanti. Namanya Guan dia adalah teman pertama aku sejak aku menginjakkan kaki di sekolah ini. Dia sangat fasih berbahasa inggris so I can speak with him without any problem. Dia yang ngajarin aku semua tentang taiwan dari makanan, gaya hidup, tempat, cara ngomong and many more lah that I can't describe all of it. Namun aku menyadari ada hal yang berbeda. Semakin lama semakin berbeda. Dan disinilah detak jantungku pertama berdetak.

Bel berbunyi tanda masuk kelas, pertama kalinya aku masuk kelas ditaiwan dan aku masih takut memperkenalkan diri karena basicly I can't speak with taiwanese hahaha dan mungkin aku pikir sedikit dari mereka yang bisa mengerti bahasa Inggris. "Come" kata Guru Bahasa Inggrisku disini. Aku masuk sambil menundukkan kepala karena malu ya dan ngak tau kenapa pipi aku merah, dan tangan aku gemetar. Aku pun mulai memperkenalkan diri "My name is Aldo, I'm originaly from Indonesia. I only can speak with English. Thank You" inilah beberapa kata yang bisa aku ucapkan karena aku sangat-sangat nervous. "You can sit at the back, beside Guan" katanya. Aku pun berjalan ke belakang sambil cengar-cengir ke sekitar kaya fashion run way. Sampainya aku dibelakang aku agak takut untuk menyapa Guan karena aku juga sangat susah beradaptasi dengan orang baru. "Do you want some?" pertanyaan bodoh yang aku lemparkan padahal masih jam belajar aku malah nawarin makanan. "No, already have it" kata Guan. Aku sedikit terkejut karena dialect dia bukan seperti orang china melainkan seperti dia pernah tinggal di luar negeri. Aku sedikit bersyukur karena pada akhirnya aku menemukan teman untuk diajak bicara hahaha.

Bel berbunyi dan aku bisa menebak bahwa ini bel istirahat. Aku pun beranjak bangun untuk pergi ke kantin tapi masalahnya aku ngak bisa baca sign karena hurufnya serba china-china gitu. "May I help you? Where you want to go?" kata Guan. Aku terkejut karena selain dia orangnya kalem ternyata dia juga baik (makanya don't judge people from the cover guys). "I want to go to canteen, which way?" kataku. Dia pun jawab "Let me accompany you". Aku dalam hati cuman bisa bilang okay okay karena aku bener-bener ngak tau tempat disini dan aku sudah nmencoba pake waze dan it doesn't work anymore hahaha. "you arrived" kata Guan. "you want some? I can buy some food for you" kataku, "No thanks" katanya. Dia bener-bener ngomong so simple so beautiful banget dan I can't do anything ya aku ngangguk aja. Tapi dia ngak beranjak dari kantin ternyata dia nungguin aku ahahaha mungkin dia takut aku hilang ya ? (gaplok). "Can we go now" I said and he said "sure thing".

Jam 2 pukul taiwan dan jalanan benar-benar ramai. Tapi walaupun begitu disini ngak pernah macet kayak Jakarta. Panasnya disini wah gila banget nyenget banget ke tangan. Bodohnya aku ngak bawa jaket at the same time. And I need to wait for the taxi. "Waiting for what?" kata Guan. Aku terkejut banget soalnya dia tiba-tiba muncul di samping aku sambil bawa sepeda yang menurut aku sangat lucu. "I'm waiting for the taxi" kataku, "but there's no taxi, look look" balasnya. Aku cuman bisa ngangguk dan didalam hati gw bilang "haduh jalan kaki segini panasnya gw pasti jadi air nih nyampe apartment". "you can go with me, if you want to hehehe" kata Guan. Aku ngak habis pikir sih soalnya ini hari pertama aku sekolah di taiwan dan diluar ekspektasi sampai segini akrabnya. "Are you serious?" balasku. Dia pun jawab "Why not, we're friend right?" katanya. Aku bilang "MM yeah hehe", dia jawab "Okay than lets go, we need to hurry because the weather is really bad" and at that time I don't know my eyes like a blink blink. Aku bingung apakah ini cinta pertama from the sight? I don't know why. Hati ini mulai berdetak dan aku masih bingung arti sebenarnya.

Continue to Chapter 2 : Ada apa dengan ku?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 26, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

First Heart, First LoveWhere stories live. Discover now