Happy Birthday Eren

11.5K 443 88
                                    

Beware:

•Bad diction
•Typos
•Contains mature content
•Cheesy lines

.
.

Shingeki no Kyojin ©Isayama Hajime

.
.
.

Cerita ini dibuat untuk menyambut hari ulang tahun Eren.
Maaf kalo kesannya terburu-buru atau alurnya yang agak berantakan.

Jangan lupa voment nya ya ;D

Happy Reading☆

.
.
.


29 Maret 06:00 AM

Levi terbangun karena cahaya matahari yang mulai terang memasuki celah-celah yang tidak tertutupi oleh gorden tipis yang menutupi jendela kamarnya. Levi bangkit dan masih dalam keadaan duduk di tempat tidur dan topless (mungkin juga naked) memandangi seluruh sudut kamarnya yang luas hingga matanya tertuju pada sosok yang masih tertidur di sampingnya. Matahari sekaligus nafas baginya, Eren. Mungkin berlebihan jika seorang Levi mengatakan hal itu. Sampai saat ini tak ada yang bisa membayangkan bahwa seorang Levi yang disebut-sebut berhati besi tanpa belas kasihan bisa merasakan cinta. Dan lagi menjadi melankolis apalagi romantis. Mungkin Hanji, akan mengoloknya habis-habisan jika dia mengetahui isi hati Levi sekarang yang memuja sosok ramping yang masih tertidur pulas bagai putri tidur disebelahnya ini. Membayangkannya membuat mood Levi jadi jelek. Apalagi membayangkan dirinya yang harus bertemu dengan Erwin.

Kenapa? Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Levi bisa 'iuh' berdekatan dengan Erwin, padahal selama ini yang selalu Levi perlakukan bagai kecoak terbang adalah Hanji si mata empat dengan ketidak warasannya. Alasannya hanya satu. Erwin sedang berbunga-bunga dengan kekasih barunya, orang baru di perusahaan mereka yang sedang menjalani pelatihan dan sekaligus teman Eren sejak kecil dan mereka juga satu universitas, Armin. Mengingat kata teman sejak kecil membuat Levi teringat Mikasa, orang yang sering membuatnya kesal, yang paling menentang hubungannya dan Eren sebelum akhirnya mereka menikah.

Levi bisa mengerti perasaan Erwin tapi lama-lama muak juga melihat kemesraan mereka yang terlalu berlebihan dan ocehan tanpa henti Erwin tentang kekasihnya itu. Padahal perusahaan mereka melarang hubungan sesama karyawan tapi tampaknya tak ada yang mempermasalahkan atau lebih tepatnya tak peduli.

Kembali ke Levi, yang sudah nyaris 15 menit hanya diam dan memandangi Eren. Levi tersenyum tipis dan mengelus dahi Eren pelan. Besok adalah hari ulang tahun Eren. Levi masih bingung apa yang harus ia siapkan untuk malaikatnya itu. Levi sebenarnya berencana untuk membuat pesta kejutan untuk Eren, tapi ia masih bingung lantaran tidak pernah melakukan hal itu sebelumnya.

"Ngh...." Eren mengerang dan perlahan membuka matanya.

"Levi...?" Ucapnya layaknya sebuah igauan.

"Ya, Eren?" Jawab Levi sambil kempali mengusap-usap kepala Eren.

"Kau sudah bangun...? Kenapa tidak membangunkanku agar aku bisa menyiapkan sarapan untukmu...?" Ucap Eren yang bangkit sambil mengucek-ucek matanya. Eren sungguh menggemaskan, dengan rambut berantakannya dan matanya yang masih tertutup.

"Kalau masih mengantuk tidur saja. Kau tidak ada kelas hari ini, kan?"

"Uhm.. benar... hoah... tapi aku kan harus menyiapkan sarapan..."

"Aku tidak yakin kau bisa menyiapkan sarapan dengan mata tertutup." Levi terkekeh. Bagaimana Eren bisa menyiapkan sarapan jika nyawanya saja belum sepenuhnya terkumpul, dan dari tadi Eren berbicara dengan mata tertutup.

Happy Birthday To Eren [LevixEren SMUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang