Chapter 14

19.4K 508 1
                                    

"Mati, mati. Kalian akan mati" desisnya marah
.
.
.
Dengan langkah pelan rafa elli dan sikembar berjalan kekediaman hendrawan.

"Mas apakan mereka maj menerimaku" tanya elli

"Tentu sayang"

"Mom jangan cemas ya" kata si kembar

Elli beruntung mendapatkan keluarga seperti mereka.

Tak lama kemudian mereka sampai dan disambut dengan semangat oleh linda, semalam dinda sudah memberitahukan kepada mereka jika putrinya akan datang bersama cucunya.

"Sayang"

"Ibu"

Mereka berpelukan dengan haru.elli menangis dipelukan linda begitu pun sebaliknya. Anto terharu melihat anak dan istrinya.

"Ayo masuk sayang" anaknya semangat

"Iya ibu dan anak anak apa kalian tidak ingin memeluk kakek dan nenek kalian" celetuk elli lembut

Dengan semangat juna dan ken memeluk kakek dan nenek mereka. Anto dan linda menangis melihag anak mereka sudah ketemu dan datang kemari dengan cucu mereka.

Dirumah sakit terlihat seorang wanita masuk kedalam ruangan dengan wajah datar.

"Apakah kau tidak bosan berbaring hampir selama satu tahun ini ha ular" celetuk sinis

"Siapa kau dan kenapa kau tau kalau aku sudah sadar empat tahun yang lalu" desisnya

"Wanita ular kau fikir aku tidak tau apa maksudmu ini he, dengar sialan. Akj akan menghancurkan mu jika kau menganggu adikku lagi" desis dingin

Setelah kepergian wanita tadi, alicia mengerang marah. Dia kesal ada yang tau rahasianya yang sudah sadar dari komanya.

"Brengsek" pekiknya marah

"Seperti aku harus menyingkirkan wanita itu" katanya datar dan menyeringai kejam.

"Kalian akan mati ditanganku" katanya sambil tertawa jahat.

Dari luar ruang inap alicia, wanita yang marah sama alicia adalah nadin.

"Aku yang akan menghancurkan mu jima kau membuat adikku tersakiti saki mendusa" sinis nya dan menelfon seseorang dengan wajah kejam.

"Hn"

"...."

"Aku punya makanan untuk mu dan kau pasti senang"

"...."

"Tunggu pergerakan dariku dan ini menyangkut adikku elli"

"....."

"Dia ingin melenyapkan adikku, dan sebelum itu terjadi aku mau kau melenyapkan wanita sialan itu"

"...."

"Bagus"

Dan sambungan itu terputus dengan nadin yang terkekeh keji.

"Kau akan merasakan apa yang namanya sakig sialan" degusnya dan berjalan keluar dengan seringainya gang menyeramkan.

Bahkan orang yang berpaspasan dengannya beringsut menjauh karna takut akan aura nadin.

Tanpa nadin sadari. Damien melihatnya dan berjalan dengan santai kearah nadin.

"Halo sayang" bisiknya ditelinga nadin

Dan dengan sadis nadin menendang selangkah damien dan berjalan pergi sebelum itu dia mengumpat kearah damien

"Mati saja kau" degusnya

Damien yang melihat itu menahan amarah dan nyeri atas perilaku nadin yang seenaknya saja

"Kau akan merasakan akibatnya,sayang" katanya sambil menyusun rencara licik untuk nadin.

My Devil Husband is CEO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang