Awakened

315 26 2
                                    

Penjahat pov

Mimpi aneh yang tak berujung selalu menghantuiku saat aku mulai lelap tertidur.

"TIDAK!!!, aku tidak ingin membunuh orang lagi!!"

Ucapku dengan keringat yang bercucuran saat hendak  berusaha untuk keluar dari fantasi yang mengurung ini.

Entah apa yang menyebabkan semua mimpi gila yang datang kepadaku di saat aku mulai hilang kesadaran.

Seperti ada sisi lain dari diriku yang ingin mencoba mengambil alih tubuhku.

Semua ini bermulai sejak...

***

Flashback on

Dulu ibuku mempunyai toko bunga yang sangat cantik, tempat ibuku selalu ramai dikunjungi pembeli setiap harinya. Mengingat bunga adalah salah satu bentuk kasih sayang kita untuk seseorang yang kita cintai,  baik yang masih hidup ataupun sudah meninggal.

Saat itu, umurku masih sangat kecil. Tapi, aku selalu membantu ibu merawat bunga-bunga yang tertata rapi didepan toko maupun didalamnya. Bahkan aku ikut melayani para pelanggan yang datang ke toko ibu, walaupun dengan susah payah aku memohon agar ibu mengizinkanku untuk membantu melayani pelanggannya.

Ibu tidak ingin melihatku kelelahan karena ikut membantunya. Ia ingin melihatku bahagia seperti anak-anak pada umumnya, menghabiskan waktu untuk bermain mengejar kebahagiaan masa kecilku.

Tetapi, kebahagiaanku adalah saat dimana aku bisa dekat dan bersama-sama dengan Ibu.

Hari-hari yang kujalani bersamanya adalah hari terindah yang pernah ada dalam momen hidupku dan tidak akan pernah terlupakan.

"Eomma, aku bahagia hidup bersamamu, jangan pernah pergi meninggalkan Soo Young yaa??"(Ibu)

Ucapku sambil diam-diam merangkai bunga yang akan kuhadiahkan untuknya.

"Aigooo.. putri kecilku, kenapa aku harus meninggalkanmu disaat aku sangat mencintai anak kesayangan ibu yang cantik ini."
 
Jawabnya sambil berhenti mengelap kaca tokonya dan langsung memeluk putri kesayangannya itu. Pelukan yang teramat hangat seperti ikatan yang tak akan pernah terlepaskan.

"Tunggu disini sebentar, jangan kemana-mana ibu ingin memberikan kejutan untukmu."

Tak lama kemudian, ia kembali dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Sekarang tutup kedua matamu dan jangan mengintip. Kalau kamu membuka mata sebelum hitungannya selesai, terpaksa hadiahnya ibu ambil kembali."

"Siap boss!!"

"Oke... Ibu mulai hitungannya yaa!, tigaaa...... dua.... satu!"

Aku pun langsung membuka mataku dan melihat sebuah kalung berbentuk hati sudah tergelantung di leherku.

"Wahh.. yeppeudaaa, aku sangat menyukainya bu... terimakasih banyak."(cantik sekali)

Jawabku bahagia dan langsung memeluk ibu yang sangat kucintai itu.

"Jadilah anak yang berbakti, anak yang cerdas, anak yang bisa berguna untuk orang-orang disekitarmu, Ibu akan selalu mencintaimu."

Bisiknya ditelingaku sambil memanjatkan harapan agar kelak aku bisa menjadi anak yang baik.

"Iya eomma, aku ingin menjadi seperti eomma yang selalu membantu banyak orang saat mereka dalam kesulitan dan kesedihan."

"Sekarang giliran aku yang memb—"

My Strange Girl [SungJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang