tiga

13 1 0
                                    

02:34
Fadel masih berkutat dengan laptopnya sedangkan sang anak sedang terlelap dalam mimpi fadel akhir-akhir ini berfikir dia membutuhkan pendamping bukannya apa aza yang semakin hari semakin besar membutuhkan sosok ibu yang merawatnya sang ibu tidak bisa di harapkan lebih karena usianya biarpun di kata dia gaul tapi ada ayahnya juga yang harus di rawat dan ibunya sebentar lagi akan menemani ayahnya ke jerman ada urusan di sana

Ia mengecup singkap pipi putrinya yang semakin tembem,ia mematikan laptop dan begegas tidur karena acara pembukaan kantor cabang baru di daerah gatot subroto

Pagi-pagi sekali ia bangun dilihatnya aza masih tidur tak lupa ia menganti popok aza dan membuatkan susu anaknya
Ia keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan kameja putih di gulung seperempat lengan

Ia makan dan kembali menitipkan aza pada ibunya

Mobil sedannya berhenti di pelataran kantor hari ini acara resmi makanya ia tampil lebih lengkap dari biasanya jas hitam yang sudah melekat di tubuhnya
Para kariawan pun menunduk hormat dalam artian karena dia atasan

Ia berjalan menemui indah,tetapi ia tidak menemukanya tidak ada kabar juga di berikan padanya

Diah salah satu kariawannya menemuinya dan memberikan surat tidak terlalu resmi dan ia lihat tertanda di sana "indah ayu pustita sari"
Ia membaca surat itu hinga ahir ia mengerti sekarang indah sedang pulang kampung ke palembang karena ayahnya sedang masuk rumah sakit
Indah juga telah menyediakan pengantinya untuk sementara waktu seorang mahasiswa magang ?
Apa ini?
Tapi fadel tau indah,pasti dia tidak sembarang untuk memilih orang mengantikan posisinya sementara

15 menit sebelum acara pembukaan kantor cabang baru staf dan kariawan kantor sudah berkumpul dengan pakaian yang rapi
Fadel masih dalam ruanganya dan menelfon seseorang
"Halo,bisa pangilkan saya sifa nadia mahasiswa magang ?"

"Ohh iya pak,dia ini penganti sementara bu indah,iya pak nanti saya akan memangilkannya"suara di ujung sana

Fadel memutuskan sambunganya,di kantor ia termasuk bos yang humble begitu sekiranya

Tok..tok..tok
Suara pintu di ketuk fadel mempersilahkan wanita itu masuk

"Permisi pak,bapak mangil saya?"wanita itu bertanya
Fadel yang sedang sibuk melihat-lihat map kuning belum memandangnya sama sekali
Sang wanita keliatan kesal tetapi ia menahanya karena di sini pria itu bos dan dia hanya bawahan di garis bawahi anak buah 
Fadel menaikan kepalanya ia kaget bukan main sang wanita pun sama kagetnya pasalnya mereka pernah bertemu
Jaket !

***
Sifa hampir tersedak,dengan susah payah ia menelan salivanya kenapa dia ini seperti teror yang di lakukan terang-terangan
Sementara laki-laki di depanya yang semulanya kaget ia kembali memperbaiki posisi duduknya ketenangan

Hening.
Hening.
Hening.

Sifa memberanikan berbicara pada fadel ia melihat di nametag-nya
"Maaf bapak mangil saya?" Duhh kalo gini ceritanya gue ngak mau terimah tawaranya mbak indah

Ada kamera ngak di ruangan ini,gue nyerah batin sifa

Sifa memainkan ujung kemejanya suasana cangung atasan yang ngesalin amat sih

"Kamu yang namanya sifa?"

"Ehh,anu ehh iya pak"sifa mulai tidak tenang

"Ngak usah lebay gitu jawabnya"
Apa gue di bilang lebay? Minta di toyor ni bos bisanya mbak indah tahan ama atasan gini lagi-lagi batinya bertaruh di sana

"Maaf bapak,yang terhormat bapak mangil saya? Sekali lagi ia bertanya
Tidak ada jawaban ia semakin jengah

"Kamu sekarang penganti sementaranya indah,itu artinya kamu yang ngurusin semua tugas indah,kamu juga yang pernah saya tabrak kan,saya ingat betul wajah kamu.kamu juga pernah bawah jaket saya ngak tau terimah kasih  sekali kamu ini"fadel keliatanya agak tidak suka dengan sifa

Mengejar MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang