Kata orang cinta itu buta. Benarkah?
Yang aku tahu, mataku hanya akan tertuju padanya. Hanyaaaa padanya! Apapun yang dia lakukan, selalu berhasil menarik perhatianku.
Aku bahkan tidak peduli dengan sekitarku.Apakah itu juga di katagorikan dengan cinta itu buta?
"Jaehyun-ah!"
Hah! Dia datang!!
Jantungku selalu berdetak semakin cepat saat melihatnya.
Dia adalah Jung Jaehyun. Siswa tertampan di sekolah ini. Sempurna dari segala sisi. Dari ujung rambut hingga kaki.
Gestur yang tinggi. Senyum yang menawan. Otak yang pintar. Kehidupan layaknya tokoh komik. Semua itu ada pada dirinya.
Bisakah kalian bayangkan, betapa perfectnya dirinya itu. Dimataku.
Mataku akan tertuju padanya. Hanya padanya.
Seperti pagi ini, saat dia memasuki kelas dan di sambut oleh teman-temannya. Dia akan menebarkan senyumannya yang akan membuat para gadis tersihir olehnya. Lesung pipinya membuatnya bak pangeran dari negri dongeng.
"Tampannya..." Tanpa sadar aku bergumam. Lihatlah, apa aku sudah memasuki tahap kegilaan?
PLAKK!!
"Akh!" Tiba-tiba sebuah jitakan mendarat di kepalaku. Menyadarkanku dari pemandangan indah pagi ini.
Ku tatap tajam pelaku penjitakan yang duduk di depanku.
"Wae?!"tanyaku kesal. Apa dia tidak tahu, jika aku sedang cuci mata?!
"Berhentilah berkhayal Park Hyochan."ujar temanku. Kim Hyechan.
"Sampai kapan kau akan terus tergila-gila padanya? Kau dan dia bagaikan kutub utara dan kutub selatan. Itu jauuuuhhh sekali."ucapnya. "Sadarkan dirimu. Realita itu jauh lebih kejam."lanjutnya lalu kembali membaca bukunya.
"Lanjutkan saja membacamu Kim Hyechan-ssi. Aku sedang menjernihkan otakku."jawabku lalu kembali menatap sosok Jaehyun yang sedang bercanda gurau dengan teman-temannya.
"Apa kau tahu, dia semakin menawan disetiap harinya. Ya, apa dia manusia? Kenapa bisa ada manusia sempurna sepertinya?"ucapku gemas.
"Aigoo..."seru Hyechan lalu menggelengkan kepalanya.Tidak lama bel berbunyi dan Seongsenim pun masuk ke dalam kelas.
Ah iya, perlu kalian tahu, saat sedang serius dengan pelajaran kadang Jaehyun akan sedikit memanyunkan bibirnya. Kiyowo....Hobiku adalah mengamatinya saat sedang pelajaran kkkk
Tidak jarang Saem akan mengomeliku. Tapi aku tidak pedulikan itu."Musim panas ini, akan di adakan perkemahan bersama."ujar Saem tiba-tiba.
Perkemahan?
"Saem, kenapa tiba-tiba mengadakan perkemahan?" Beberapa anak mulai bertanya dan protes.
Benar sekali. Musim panas itu saatnya liburan. Setidaknya akan menghabiskan waktu untuk bermalas-malasan atau pergi ke pantai.
"Ini bukan hal yang tiba-tiba. Semua guru dan juga kepala sekolah, sudah sepakat akan mengadakan perkemahan bersama musim panas ini. Ini juga bisa menjadi pelajaran tambahan untuk kalian."
"Belajar juga?"
"Saem, ini tidak adil."
"Adil tidak adil, kalian semua di wajibkan untuk ikut serta. Jika ada yang tidak ikut, aku akan kurangi nilai akhir kalian."
"Saem!"
"Aku sudah membagi beberapa kelompok. Akan aku pasang pengumumannya di papan setelah selesai pelajaran. Baiklah, buka buku halaman 58."Semua di wajibkan ikut. Dan Saem sudah mengatur setiap kelompok.
Daebak!!
Bisakah aku satu kelompok dengannya? Tolong masukan aku dalam daftar kelompoknya. Jebal!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSIM PANAS YANG HURU-HARA
Roman d'amourROMANCE Cerita ini terinspirasi dari sebuah komik lama yang terselip di rak buki. Hanya garis besarnya saja, selebihnya murni karanganku sendiri. Hope like it