Stay With Me [BSZ x JJK]

Bab. 1

Jeon Jungkook terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan banyaknya alat untuk membantunya tetap bertahan hidup.

Namja itu belum juga membuka matanya, sejak mengalami kecelakaan mobil 5 bulan yang lalu. Dia masih dalam keadaan kritis sampai saat ini.

Kedua saudara dari Jungkook yang bernama Jimin dan Somi selalu bergantian menjaganya setiap saat.

Mereka bertiga sudah tidak memiliki kedua orang tua. Tn. Jeon meninggal 3 tahun yang lalu akibat penyakit jantung yang dideritanya, sedangkan Ny. Jeon sudah meninggalkan mereka saat melahirkan Somi 15 tahun yang lalu.

Soal biaya perawatan semuanya sudah ditanggung oleh keluarga pelaku yang membuat Jungkook begini.

Dan terlihat Somi tengah merapikan beberapa bunga pemberian teman-teman dari Jungkook. Jimin sendiri sedang bekerja paruh waktu di cafe milik sahabatnya.

Kemudian Somi menghentikan aktivitasnya saat seseorang memasuki ruang VIP Jungkook.

Dengan tersenyum Somi menyambut kedatangan seseorang tersebut.

"Bukankah satu jam yang lalu Eonni kemari?" godanya yang menghampiri seseorang yang hampir setiap hari menjenguk Oppa nya itu.

Bae Suzy tersipu malu mendengarnya. "Hm ... Mungkin karena aku selalu merindukannya." ia melirik ke arah Jungkook.

"Mingyu, Bambam dan Yugyeom juga akan kemari. Mereka sebentar lagi akan sampai."

Suzy menegang, dia masih belum siap bertemu dengan salah satu dari ketiga namja yang Somi sebutkan tadi.

Somi menyadari perubahan dari Suzy, dirinya sangat tahu mengapa Suzy berubah begitu.

"Arraseo ... Eonni tidak perlu khawatir. Aku ataupun dia tidak akan memberitahu apa-apa kepada Jungkook Oppa saat beliau tersadar nanti."

"Tapi..." ucapan Somi menggantung. "apakah Jungkook Oppa masih bisa-"

"Geumanhae Somi! Jebal!" Suzy sedikit berteriak saat mengetahui arah pembicaraan Somi.

Somi menahan air mata yang akan mulai terjatuh. Dia juga tidak ingin sesuatu yang tidak di inginkan terjadi, tapi situasilah yang membuatnya berpikiran hal tersebut.

"Aku juga tidak ingin hal itu terjadi Eonni, tapi kau tahu bukan bagaimana keadaannya? Bahkan nyawanya saja bergantung pada alat-alat ini."