{Bagian 2} Kak Daren.2

94 5 2
                                    

'Selamat malam dek,gimana kabar? Maaf ya kakak baru bisa kasih kabar di Jayapura susah sinyal'

Sudah beberapa minggu setelah aku dan Kak Daren kenalan dan sudah biasa kalo kak Daren ngechat aku tiba-tiba.Aku juga menganggap Kak Daren biasa saja,dia baik,tapi kayanya memang sikapnya yang baik ke semua orang,engga cuman ke aku makanya kalo dia ada chat aku nanya kabar atau kesibukanku apa aku udah biasa saja. Dan untuk diingat,kak Daren kan besar di Papua pasti dia punya kebiasaan sendiri atau cara dia bersosialisasi agak berbeda denganku yang tinggal di kota besar gini

'Malam kak,kabar baik,iya gakpapa kok kak,aku juga lagi jalan jalan'
'Dek,mau oleh-oleh enggak? Kakak lagi jalan-jalan nih'
'Terserah aja sih kak,yang penting ga ngerepotin hehe'
'Engga kok dek,kamu suka warna hitam kan?'
'Suka-suka aja'
'ooh,Ukuran baju kamu apa dek? M/L?'
'S atau M sih'
'Oke dek,tunggu ya oleh-olehnya, tunggu kakak pulang ya dek'

Setelah itu aku engga bales chat dia karna kata-kata terakhirnya itu. Kesannya seperti agak berharap bercampur gombal. Aku berusaha terbiasa dengan sikap kak Daren yang seperti itu tapi sepertinya agak susah karna aku emang engga terbiasa sama sikap cowok yang seperti itu. Tapi ya karna dia lebih tua dari aku cukup jauh aku engga enak hati tidak membalas chatnya. Bayangkan saja beda 9 tahun itu bukan selisih yang dekat lho.

Beberapa hari kemudian aku membereskan bajuku karna besok pagi aku harus pulang ke Semarang. Saat itu aku lagi di Samarinda, menghabiskan 3/4 waktu liburan kenaikan kelas di rumah nenek. Karna saat itu bandara di Samarinda belom jadi makanya kita harus menempuh perjalanan ke Balikpapan,kira-kira 3 jam.Ternyata penerbanganku delay 2  jam

Aku memang orang yang mudah bosan untuk diam,makanya kalo lagi menunggu aku lebih senang jalan-jalan ketimbang duduk dan main HP. Tapi saat itu, penyakit mager lagi menyerang,aku yang engga bisa diem cuman main HP,dengerin lagu,dan meluruskan kaki di atas kursi. Tak lama aku mendapat notife masuk 'Dek,kakak sebentar lagi pulang ke Semarang,tapi kayanya besok subuh atau pagi baru sampai,maaf ya kalo belom bisa kabarin, safe flight GBU.' oh ternyata Kak Daren 'Oke kak,safe flight juga GBU' kira-kira begitu balasanku. Mau 1 jam menunggu, oke,aku bosan. Tapi jalan-jalanku dihalang karna telfon dari seseorang,Kak Daren. Astaga kukira dia sudah pulang atau naik pesawat. Angkat tidak ya? Kalo aku angkat dia mau bahas apa memang? Ga usah deh.
Setelah itu dia tidak menelfonku lagi.
----------------------------------------------------------
Tahun ajaran baru sudah dimulai seminggu,semua aktivitas sudah kembali kesemula kecuali satu,aku belum ketemu Kak Daren. Dan besok adalah hari Minggu,tandanya ya aku akan ketemu dia.

Keesokannya,aku memutuskan ibadah di tempat remaja,bukan pengen menghindari sih,cuman emang lagi pengen aja. Dan ibadah remaja saat itu selesai jam 11 sedangkan ibadah umum setengah 11. Kayanya udah pulang deh
Saat aku keluar dan lagi ngobrol sama temen,aku merasa ada yang datang. Oke this is it. Kak Daren. 
'Dek,Selamat hari Minggu,lama ga ketemu ya,kabar baik?'
'Iya kak kabar baik kok'
Saat itu Kak Daren gak sendiri,dia bersama juniornya bisa dilihat dari pangkat mereka yang berbeda.

Aku tidak terlalu memperhatikan wajah junior Kak Daren karna sebagian wajahnya tertutup pat,topi taruna. Yang jelas mukanya sangar,manjung,dan terlihat lebih cerah timbang kak Daren,tingginya juga engga setinggi Kak Daren tapi tetap saja dia dikategorikan orang yang tinggi. Aku bersalaman dengannya,tangannya panas. 'Ijin bang,saya duluan' gitu katanya. Pas dia pergi ninggalin kita berdua aku cuman berharap dia balik. Astaga,woy,temenin sini nape,harapku dalam hati waktu itu.
Saat dia hendak meninggalkan kami, aku mendapatkan dia mencuri pandang ke arahku. Lalu dia benar-benar menatapku dan tersenyum,menganggukan sedikit kepalanya tanda berpamitan dan aku membalas senyumnya.

'Dek,ini kakak ada oleh-oleh' sautan Kak Daren mengalihkan kepalaku dari juniornya. Kak Daren mengeluarkan plastik dari sakunya dan ternyata itu sebuah gelang. Gelang rotan kayanya,warna coklat dan putih tulang tanpa ada pembuka atau apapun,hanya gelang.

 Gelang rotan kayanya,warna coklat dan putih tulang tanpa ada pembuka atau apapun,hanya gelang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Makasih kak,maaf repot-repot' balasku singkat,dan kalian tahu apa. Pacar kak Felic melihat kita lalu tersenyum dan melambaikan tangan ke arah kita. Mampus!! Semoga ga cerita ke Kak Felic! Aku cuman tertawa kecil saat kak Daren tertawa,mungkin kiranya lucu kali ya,yasudahlah.

Aku mengakhiri percakapan dengan berpamitan,aku harus pulang sekarang harus banget. Karna sudah panas banget. Ga tahan,gerah,mau ngadem. Sampainya di rumah seperti biasa di hari Minggu aku cuman ngadem di kamar Mama yang super dingin. Saat aku lagi main HP,aku membuka intagram dan melihat snapgram Kak Daren yang lagi di Jonas Photo,  salah satu studio foto Semarang dan dia lagi bersama dengan angkatan 1,2,3,dan 4 KOR HIT (angkatan yang berasal dari Indonesia Timur)

Tak lama, notife line masuk dan itu dari Kak Daren, dia ngajak aku makan siang di Giggle Box,yaampun itukan sebelahnya Jonas Photo pasti bakal bayak taruna dan orang-orang lain menatapku dengan dia,mau dibilang apa aku ini. Aku engga langsung menolak aku cari alasan dulu. Saat aku ada ide,aku baru bales chatnya 'Maaf kak aku ga bole,cuman berdua sama Kakak di rumah' memang cuman lagi berdua doang saat itu dan pasti kakak aku engga setuju. Untungnya kak Daren mengerti dan tidak melakukan hal-hal nekat. Syukurlah,kali ini aku selamat lagi.

Thankyou for reading😊
Jangan lupa untuk follow aku dan like cerita ini ya,aku bakal update sesering mungkin.xoxo🔥

Me VS CadetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang