rasa sakit

265 12 0
                                    

Isak tangis membasahi pipi mulus ku tampa hentinya. Aku duduk di samping ranjang rumah sakit dimana di ranjang itu terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang berjuang menahan rasa sakit yang di dapatnya dari penyakitnya. Ya dia adalah ibu ku.

Sedikit tentang ibuku.
Ibu ku adalah wanita Indonesia yang menikah dengan pria di sekitar daerahnya saat ibu ku masih muda yaitu dengan umur 20 tahun. Tetapi sayang ayah ku meningga dalam insiden kecelakaan. Saat ke jadian itu terjadi umur ku baru menginjak 3 tahun.
Setelah ayah ku meninggal aku dan ibuku hidup dengan warisan yang diberikan oleh ayah ku berupa perusahaan yang sangat besar.

" I.. Ibu jangan tinggalkan aku hiks...hiks.."(Sambil memegang erat tangan ibuku)

Aku di temani oleh sahabat ku bagas dan ibu nya tante Ratna. Dia yang slalu ada disamping ku dalam situasi apapun.

"Sudahlah ayla, jika kamu menangis terus ibumu pasti juga akan merasa sangat sedih" Kata bagas mencoba untuk menenangkan ku.
Tapi rasa khawatir bercampur dengan rasa sedih ini membuat ku menagis tanpa henti.

Tiba-tiba saja mata ibuku terbuka dan mencoba mengatakan sesuatu kepada ku
" S..sayang ii.. Ibu tau kamu pasti sangat sedih, tapi ibu mohon berjanjilah kamu akan bahagia walau pun ibu sudah tiada. Jangan merepotkan tante Ratna.Ibu berharap kamu akan menikahi pria yang kamu cintai begitu pula sebaliknya. (Memegang tangan tante Ratna)
Rat.. Aku nitip ayla ya, jaga dia baik-baik, pastikan dan sekolah dengan lancar". Ucap ibuku sambil menahan rasa sakit yang di dapatnya.

"Ibu tenang saja aku akan merelakan ibu, dari pada aku harus melihat ibu menderita seperti ini." Kata ku dalam isak tangis yang mulai bisa ku kontrol.

Beberapa menit setelah itu ibuku tersenyum dan mulai menutup matanya, yang tadinya memegang erat tangan ku sekarang mulai terlepas.



tomorrow with you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang