Namanya Adalahh?.....

446 33 1
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


🔥🔥🔥🔥

"Nama saya Aisyah aqila, biasa dipanggil aisyah. Saya pindahan dari bandung. Mohon bantuannya untuk beradaptasi dengan Jakarta." ujar gadis itu yang ternyata bernama aisyah.

"baiklah aisyah. kamu duduk dengan..... " pak chiko mengedarkan pandangannya. semua bangku terlihat ada penghuninya kecuali disamping Ari, pemuda selama ini tak luput dari pengawasan ketika pelajaran.

"kamu duduk dengan ari," putusnya.

"nggak. saya nggak mau." kelas mendadak hening sekali.

"kenapa? Bangku yang tersisa hanya di sebelah mu ari irham. saya tidak mau tau, aisyah duduk disamping kamu dan saya akan segera mengajar. jangan membantah!" Ari pasrah

"Aisyah, kamu duduk disamping ari. maafkan saya atas ketidak nyamanan di hari pertamamu." ujar pak chiko.

gadis bernama aisyah ini mengangguk ragu lantas melangkah menuju bangku dipojok belakang.

ari sama sekali tak tertarik mendengarkan celotehan pria itu. diam-diam ia melirik gadis baru di sebelahnya, kalau tak salah dengar pak chiko memanggilnya Aisyah. menurut Ari, nama itu terlalu berlebihan untuk gadis yang biasa-biasa saja.

sibuk memperhatikan aisyah, pemuda itu tak sadar bahwa ia malah terfokus pada gadis disampingnya yang terlihat polos. sampai tiba-tiba Aisyah mengahlihkan matanya kesamping, tatapan mereka bertemu, ari buru-buru mengalihka perhatiannya dan menyesali kejadian barusan.

"pertemuan cukup sampai disini. minggu depan kita akan mempelajari tentang cacing jadi saya minta tolong persiapkan diri kalian supaya tidak merasa jijik. terima kasih."

Ari menghela napas lega. akhirnya ia terbebas. malas rasanya melihat pak chiko menerangkan hal-hal yang harusnya menarik malah membuat ari malas.

"Cafetaria!" seru dito sambil memasukkan bukunya ke dalam laci meja.

"makan mulu otak lu!" sahut azka.

"bodo amat. gue kan menikmati hidup"

"Yuk, rii!" Ari mengangguk.

"Minggir." aisyah yang sedari tadi diam hanya menurut lantas berdiri untuk memberi jalan ari yang duduk dipojokkan.

"Mau ikut?" tawar dito. pemuda itu langsung mendapatkan pelototan dari ari dan azka. aisyah yang melihat itu menggeleng ragu, ia memang ingin mengiyakan namun melihat reaksi kedua pemuda itu membuatnya enggan.

"Udah lo ikut aja. ayo" dito hanya acuh lalu menarik pergelangan tangan aisyah.

sampai di cafetaria, aisyah mengerutkan kening ketika mereka berempat menjadi pusat perhatian. semua pasang mata menatap tajam kearahnya.

"Acuhin aja," ujar pemuda yang tadi menarik aisyah, entah aisyah tak tai namanya.

"Dito." sepertinya pemuda itu mengetahui jalan pikiran aisyah. ia menjabat tangan dito. "Aisyah."

"Yang itu Azka. yang duduk sama elo pasti tau kan? ari irham dipanggilnya ari," tambah dito.

"oh."

"udah ngomongnya? buru pesen," ujar ari dengan nada dinginnya. dito sendiri nyengir lalu memanggil waiter.

"Mau pesen apa?" tanya dito kepada aisyah.

"Apa saja," jawab aisyah sekenanya.

"Air comberan mau?" canda dito namun aisyah tak berniat tertawa.

lanjutkan gaa nihh??

Maaf ya baru update lagi, soalnya lgi banyak ujian😁
dan jangan lupa lagi vote komen dan follow yaa😘🔥

Sorry I Love you (ARSYAH) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang