Chapter 4 : Kau Pasti Bisa!

1.4K 188 6
                                    

Yoongi pov

"Setelah ini kalian istirahat saja dulu, nanti sore aku akan menjemput kalian," begitulah kata-kata Sejin hyung sesaat kami sampai di Korea sehabis dari Amerika untuk mengisi acara penghargaan bergengsi di negara tersebut.

Sesampainya di dorm aku langsung menuju ke kamarku dan Jin hyung tanpa menghiraukan panggilan member lainnya menyuruhku makan terlebih dulu. Kubaringkan badanku yang terasa begitu lelah. Baru saja aku ingin terlelap sebuah panggilan langsung membangunkanku dari posisi nyaman ini.

"Yoongi-ah! Ayo makan dulu, kalau tidak aku akan merusak notemu!" Teriak Jin hyung mengancamku. Dengan malas, aku berdiri dari kasur. Namun anehnya badanku terasa sangat ringan dari sebelumnya yang benar-benar terasa begitu lelah.

Baru saja aku ingin melangkah keluar dari kamar sesaat Jin hyung datang dan menatapku.

"Astaga anak ini," ujar Jin hyung lalu melewatiku begitu saja. Aku terkejut tak kala mendapati diriku tertidur di kasur.

"Hob-ah! Tolong sisihkan makanan untuk Suga, anak ini sedang tidur sekarang!" Teriak Jin hyung kemudian menyelimuti diriku yang sedang tidur. Pria itu pun kembali melewatiku lalu menutup pintu kamar kami berdua.

"Oh tuhan, apa yang sedang terjadi sekarang? Tak cukupkah aku bisa melihat hantu saja?" tuturku frustasi mengacak rambutku.

Pintu kamar tiba-tiba terbuka menampilkan sebuah ruangan yang begitu gelap. Seperti sebuah magnet aku langsung tertarik masuk menuju ruangan itu. Dalam sekejap aku sudah berada di suatu kawasan yang begitu dingin. Kuperhatikan aku berada di pinggir jalan tol yang begitu sepi karena hari telah malam.

Kesunyian itu berubah menjadi ketegangan tak kala sebuah truk sedang melaju dengan kencangnya diikuti sebuah mobil sedan yang datang dari arah berlawanan. Tabrakkan pun tak dapat dihindarkan. Aku yang melihat itu terdiam tak tau harus berbuat apa. Aku merasa jika adegan ini serasa tak asing padaku. Sebuah memori pun muncul saat seorang bocah laki-laki bangun dan berjalan menghampiri mobil sedan yang terbalik itu.

"Eomma? Appa?" Gumamku kaget saat melihat wajah kedua orang yang sekarang berusaha diselamatkan bocah laki-laki yang aku yakini kalau itu aku. Bocah kecil itu tiba-tiba saja berlari menghampiri seorang wanita yang sekarang tengah tersenyum padaku, bocah itu pun tiba-tiba saja pingsan dan wanita bermulut sobek itu menghilang begitu saja.

Baru saja aku hendak menghampiri diriku yang pingsan di sana. Sebelum gadis kecil tiba-tiba saja menghampiriku lalu menangis sejadi-jadinya di sampingku.

"Hikss aku takut hikss," ujarnya sebelum jatuh pingsan di sampingku.


0o0


Setelah berlatih untuk penampilan mereka di MAMA nanti, kelima yeoja itu memutuskan untuk memesan makanan sebelum kembali ke dorm. Mereka semua terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing. Irene yang sedang tidur, Seulgi , Yeri, dan Wendy yang sedang bercerita, serta Joy yang sedang bermain ponsel.

"Ommo!!" Kaget Joy yang berhasil membuat ketiga orang kecuali Irene menoleh padanya.

"Wae Joy-ah?" Tanya Wendy menghampiri gadis itu.

"Ini eonni, ada berita tentang salah satu member grup rookie Wanna One yang katanya mendapat gangguan dari mahluk halus," tutur Joy.

"Eh? Kok bisa?" Tanya Seulgi mulai tertarik.

"Entahlah, tapi di sini dikatakan ia harus sampai dirawat di rumah sakit karena pingsan,"

"Memangnya ada ya hal-hal seperti itu di dunia ini?" Tanya Yeri tak percaya.

"Kau tak percaya?" Tanya Joy dan mendapat anggukan dari Yeri.

"Baru-baru ini sebenarnya aku mendapat gangguan dari mahluk halus," tutur membuat mereka terkejut.

"Hari itu tengah malam saat aku pulang dari tempat syuting. Karena sangat lelah berusaha untuk tidur sambil menunggu manager oppa yang sedang ke toilet di mobil. Sekitar 5 menit, aku mendengar suara seseorang masuk lalu menyalakan mesin mobil. Kupikir itu manager oppa, namun tiba-tiba saja seseorang kembali membuka pintu mobil lalu masuk diikuti sebuah pertanyaan dari mulutnya. Apa kalian tau ia bertanya apa padaku?" Tanya Joy dan mereka menggeleg menjawab pertanyaannya.

"Joy-ah, apa kau yang menyalakan mesin mobil? Bagaimana bisa, aku membawa kuncinya dari tadi," penuturan Joy berhasil membuat Seulgi dan Yeri merinding kecuali Wendy yang dari tadi diam tak mengatakan apa-apa.

"Aku pulang duluan, ambil saja makananku," pamit tiba Wendy lalu meninggalkan mereka dengan beribu pertanyaan dikepala masing-masing.

---

Setelah keluar dari gedung SM Entertaiment, Wendy langsung menuju halte bus berencana untuk pergi ke sungai Han. Beruntung karena hari sudah lumayan malam sehingga bus yang ia naiki terlihat sepi, hanya ada beberapa penumpang di sana. Selama perjalanan Wendy hanya menatap ke arah luar tak menyadari jika seseorang yang duduk di seberangnya tengah memperhatikan dirinya.

Wendy lalu turun dari bus dan menuju taman yang ada di sungai Han. Ia pun duduk disalah satu bangku kemudian melepaskan masker yang ia kenakan karena keadaan sungai Han yang sangat sepi. Hembusan nafas berat pun terdengar darinya, wajah yang sedari tadi tertutup masker pun sekarang tengah menampilkan wajah lelah.

"Aku lelah," gumam gadis itu. Tak lama kemudian ia beranjak menuju pinggir sungai han lalu berdiri sebuah batu yang ada di sana.

"HWAITING WANNIE!! KAU PASTI BISA!!!" Teriaknya berusaha menyemangati diri sambil merentangkan kedua tangannya menikmati terpaan angin. Wajah lelah itu pun sekarang telah tergantikan dengan wajah ceria miliknya.


Yoongi pov

Hembusan angin malam langsung menyapaku sesaat setelah aku keluar dari dorm meninggalkan member lainnya yang telah tertidur di sana. Saat bus berhenti, seorang wanita yang menutupi wajahnya dengan masker masuk dan duduk di bangku belakang tepatnya diseberangku.

"Apa ia juga seorang idol?" gumamku karena cara berpakaianya yang tak jauh beda denganku.

Saat bus berhenti di sebuah halte di dekat sugai han ia pun beranjak turun. Entah kenapa aku malah ikut turun dan mengikuti gadis itu melupakan tujuan awalku mencari makan. Gadis itu berjalan pelan menuju sebuah bangku lalu duduk di sana. Aku pun ikut mendudukkan diri di bangku yang tak jauh darinya. Kulihat ia melepaskan masker yang menutupi wajahnya dari tadi. Sehingga menampilkan wajah yang tak begitu asing bagiku.

"Bukannya dia member Red Velvet?" Tanyaku pada diri sendiri. Helaan nafas berat terdengar dari gadis yang kuketahui bernama Wendy itu.

"Aku lelah," tuturnya kecil namun masih dapat kudengar karena suasana sungai yang amat sepi sebab sekarang sudah tengah malam. Ditambah hanya ada kami berdua sekarang.

Tiba-tiba saja ia berdiri lalu beranjak pergi menuju pinggir sungai, melihat itu buru-buru aku mengikutinya berharap gadis itu tak melakukan hal-hal aneh. Namun selanjutnya yang kudapati gadis itu berteriak sembari merentangkan tangannya diatas sebuah batu di pinggir sungai.

"HWAITING WANNIE!! KAU PASTI BISA!!!"

"AKU TAU KAU LELAH! TAPI AKU PERCAYA KAU PASTI BISA MENGHADAPINYA!!!"

"TUHAN MEMBERIMU KEHIDUPAN INI KARENA IA TAU KALAU KAU BISA MENGHADAPINYA!!"

"HWAITING WANNIE!! AKU YAKIN KAU BISA!"

Setelah puas berteriak ia pun berbalik dan kemudian terkejut melihatku yang berada tak begitu jauh darinya. Karena batu yang lumayan licin, gadis itu hampir saja terjatuh ke sungai sebelum aku menariknya.

"Gwaenchana?"




Kim A

INDIGO IDOL [WenGa]BangtanVelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang