Dengan langkah yg sedikit cepat serta kepala yg sedikit menunduk,Hafizah melewati kerumunan siswa siswi yg menatapnya sinis dan setengah melongo."Eh,siapa tuh"
"Murid baru kayaknya"
"Siapa tuh"
"Widih"Banyak lagi lirihan siswa siswi yg tak dihiraukan Hafizah.Ia terus saja berjalan menuju kelas barunya yg berada dilantai 2.Siswa siswi yg telah masuk kelas terlebih dahulu mengintip penasaran Hafizah melalui jendela.Geretuan mereka samar samar ditelinga Hafizah.Tiba tiba dari arah tangga terdengar suara seseorang menaiki tangga yg seolah berirama.Seolah olah sedang menggunakan terompah dengan jalan yg kemayu.Tapi Hafizah tetap terus berjalan karena kelasnya sudah hampir didepan mata.
"Aaaa.Kamu Hafizah bukan?"seorang Guru dengan kipas merah ditangannya datang mengejutkan sambil memegang pundak dan menyampingi Hafizah.
"Ga salah lagi kamu pasti Hafizah,ayo masuk,hari ini Ibu ada jadwal dikelas barumu.Duhh senengnya" entah apa yg membuat Ibu Guru ini bersemangatHafizah dan Ibu Guru yg sangat energik ini pun masuk kedalam kelas.Seketika kelas pun hening bak tak berpenghuni.
"Hai hai hai!Good morning All" Bu Guru menyapa dengan penuh semangat.
"Kita ada murid baru,ayo perkenalkan diri dulu" Bu Guru mempersilahkan Hafizah memperkenalkan diri."Nama saya Hafizah Dwi Zakaria"
"Dulu sekolah dimana nak sayang?" tanya Bu Guru dengan suara lembut
"Pondok pesantren An Nur,Bu" jawab Hafizah
"Owhh.Begitu" respon Bu Guru dengan mulut sedikit membundarLalu ada seorang laki laki mengangkat tangan,seperti ingin mengajukan pertanyaan.
"Kenapa Ryan?" Ibu Guru bertanya dengan alis yg terangkat sebelah dan mata menyipit
"Bu Ros yg penyayang dan periang..." belum selesai siswa laki laki itu berbicara,Ibu Guru menyambar
"Ohh ya...Jelas itu,ada apa,kenapa?"
"Ryan tanya tanya sama Hafizah boleh Bu?" tanya Ryan
"Boleh,tapi jangan macam macam" jawab Bu Ros sambil mengacungkan jari telunjuknya
"Hafizah,kamu tau apa persamaan kamu sama lantunan ayat Al Qur'an" Ryan bertanya tetapi bukan kah ini trik trik gombalan klasik yg biasa dibuat oleh laki laki biasanya?Hafizah hanya geleng geleng sambil tersenyum.Teman teman sekelasnya mengaduh seperti hal itu sudah biasa dilakukan Ryan
"Nggak tau kan?Sama sama bikin adem.Beneran deh" Ryan menggombal dengan wajah yg meyakinkan bahwa yg diucapnya ialah kebenaran.
"Uuu,gombalan tahun berapa tuh?"
"Parah parah"
"Ciee cie""Kamu ini Ryan.Kemaren aja gombalin Ibu,sekarang Hafizah.Ya udah,Hafizah duduk disitu,itukan ada yg sendiri" ucap Bu Ros sambil menunjuk tempat yg ia maksud.
"Karin" teman sebangkunya mengajak perkenalan sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman
"Hafizah" hafizah membalas salamnya dengan senyum yg manis.
"Semoga terbiasa ya sekolah disini" ucap Karin
"Hehe iya,Insya Allah"Jam istirahat tiba,Hafizah merasa kebingungan dengan siapa ia harus pergi ke kantin.Tapi untung saja Karin mengajaknya dan mereka berdua pergi kekantin yg jangan ditanya ramainya seperti apa.
"Mau beli apa zah?Soto,bakso,rawon atau mie aja?" Karin menyebutkan menu menu yg ada dikantin sekolahnya
"Bakso aja deh rin" Jawab Hafizah yg sempat bingung memilih apa.Ketika sedang asyik makan dikantin tiba tiba datang segerombolan laki laki dengan aroma maskulin,rambut sedikit berantakan,kerah terbuka dan baju yg keluar dari celana.
"Awas awas"
"Apa lo liatin gue"
"Minggir!" ucap salah satu lelaki dengan menghentak meja salah satu siswa yg sedang makan."Rin,aku jadi takut"Hafizah sedikit ketakukan karena terkejut dengan hentakan tadi.
"Ya gimana dong makanannya belum habis.Habisin dulu deh,gapapa" Karin berusaha meyakinkan.
Hafizah dan Karin membelakangi komplotan geng berandalan itu.Entah kenapa kantin ini tiba tiba sepi.Hanya ada berandalan dan Hafizah lalu Karin.Tiba tiba"Eh lo!"
Seperti ada seseorang yg memanggil mereka dari komplotan geng berandalan tersebut.Hafizah dan Karin hanya bertatapan sambil memasang wajah ketakutan.
"Eh lo berdua!Yg pake jilbab ama yg rambutnya kuncir!Kok budek ya?" panggilan ini tidak bisa tak dihiraukan.
Hafizah dan Karin menengok kebelakang.Lalu mereka sedikit berdiri."Eh kee..." belum selesai lelaki berandal tersebut berbicara Hafizah dan Karin langsung kabur dari kantin.
"Sinting ya tu cewe,orang cuman mau minta kecap" Gerutu lelaku berandal itu sambil geleng geleng kepala
Hafizah dan Karin melarikan diri ke taman yg ada disekolahnya.
"Hhh hhh hhh.Untung aja ga diapa apain" ucap Karin ter engah engah.
"Mereka siapa sih rin" tanya Hafizah yg tak kalah lelah setelah berlari
"Mereka itu kelas 12 yg nakal banget.Semua orang takut deh kalo liat dia.Nakalnya itu ya parah banget,kaya ngebully gitu.Tapi ga ngegoda cewe sih.Lo tau yg tadi ngegebrak meja siapa?Itu kak Tio.Ganas kan,yg manggil kita tadi itu kak Tio juga" tutur Karin mendeskripsikan.Kringgg!!!
Bel sekolah tanda masuk kelas tiba.Hafizah dan Karin buru buru masuk kelas agar tidak terlambat.Ditengah pelajaran Pak Setyo,Karin ingin ke Toilet.
"Pak,izin ke toilet ya"
"Hmmm" Jawab pak Setyo meng-ehemkan
"Hafizah,temenin ya"
Hafizah mengiyakan Karin.Toilet wanita memang lumayan jauh dilantai bawah.Jadi mereka sempat untuk sedikit berbincang bincang.
"Enak ya sekolah disini" Hafizah menyeru sambil melihat lihat sekolahnya
"Iya,tapi yaitu tadi,si anak brandalan yg bikin ga tenang" Karin memutar kedua bola matanya sambil mengendus kesal.Ditengah perjalanan menuju Toilet,mereka melihat geng Berandalan memalak makanan siswa kelas 10 yg sedang berjalan
"Eh lo cupu,sini makanan lo!"Tio membentak sambil merampas makanan yg ada ditangan lelaki berkacamata itu.
Bukan hanya memalak,Tio dan kawan kawan mendorong siswa lelaki itu hingga tersungkur.Mereka tertawa karena bagi mereka itu lucu.Siswa berkacamata itu lari terbirit birit."Oh,my..." Karin menganga begitu pula Hafizah.Terheran heran seperti tak menyangka dengan apa yg mereka lihat.Lama sekali saling diam menatap geng berandalan itu dengan mulut menganga dan mata melotot.
Geng berandalan menatap balik Hafizah dan Karin.
"Woi!Kenapa?"tegur Satrio.Salah satu anggota geng yg terlihat manis
"Aaaaaaaa"
Mereka lari terbirit birit terjangkit lelaki berkacamata tadi.
"Kamu ga jadi ketoilet rin?"tanya Hafizah
" Ga jadi deh,udah ga pengen pipis"jawab Karin***
Hari demi hari dilalui Hafizah disekolah.Berteman bersama Karin rupanya membawa mereka menjadi sahabat.Untuk menghindari geng berandalan,mereka membawa bekal supaya tidak usah kekantin untuk makan.
Ketika sedang asyik bercerita dengan Karin dipojok kelas sambil memegang kipas elektronik masing masing,Hafizah dipanggil salah satu teman kelasnya.
"Haha..fi..zz...zah" Tyas terbata bata memanggil Hafizah.
"Kamu kenapa Tyas?" Hafizah memegangi pundak Tyas dari depan.
"Kamu ditunggu seseorang di tangga" Tyas berkeringat dingin.
"Siapa Tyas"tanya Hafizah bingung.
"Datengin aja,cepetan" Tyas mendesak.Akhirnya Hafizah berjalan kearah tangga tanpa ditemani siapapun.Tak terpikir tentang siapa yg akan ia temui.Saat berbelok ke arah tangga...
"Hafizah ya?"
Apa?Ka Tio,Hafizah bergerutu dalam hati.
Ada apa ini?
Lanjut Part 2 Guys
Vote dan komen ya:))
Maaf ya ceritanya Bad kaya judulnya:(Share keteman teman kalian buat baca juga:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love with Bad Boy
Teen FictionJika kamu terlanjur mencintai orang yg buruk perilakunya,terima saja.Ajak ia untuk berubah menjadi lebih baik.Orang orang yg bersifat buruk tidak sepenuhnya buruk.Ia baik,hanya saja gengsi memperlihatkannya.