Sepulang sekolah,Hafizah menerima Line dari seseorang yg sudah jelas sekali tertera namanya.Namanya Tio Fadillah.Tio Fadillah
-Assalamualaikum,suka warna apa?-
Hafizah DZ
-Waalaikumsalam-
Tio Fadillah
-Suka warna apa-
Tio Fadillah
-Jangan diread aja dong,Hafizah-
Hafizah DZ
-Biru-
Tio Fadillah
-Iyadeh,aku mau kepasar dulu,Assalamualaikum-
Hafizah DZ
-Waalaikumsalam-
Hafizah bingung,mengapa Tio menanyakan warna kesukaannya.Karena masih mempunyai rasa empati,mau tidak mau ia harus menjawabnya.
***
Seperti hari hari biasa disekolah,Hafizah dan Karin selalu berjalan berdua.
"Taman ini taman favorit aku" ucap Karin
"Iyaa bener rin,adem banget disini" ucap Hafizah.
"Zah zah,kamu liat disana,ada Tio" Karin menunjuk ke arah Tio yg baru saja datang.
Hafizah hanya menganngguk.Hafizah ingin bercerita bahwa Tio mengirim pesan padanya kemarin,tapi ia menganggap itu tak terlalu penting.2 mata pelajaran sudah berlalu.Saatnya istirahat.Hafizah dan Karin membawa bekal.Jadi hanya mereka berdua saja yg ada dikelas.
Krekkk....
Bunyi seseorang membuka pintu kelas dengan pelan.
"Satrio?"Karin mengerutkan dahi.
" Hehe,Hai"Satrio melambaikan tangannya dengan senyum manis lalu menghampiri Hafizah dan Karin.
"Ngapain kesini!" ucap Karin dengan nada marah.
"Ihh judes banget sih,salah ya?" tanya Satrio yg sembari duduk didepan Hafizah dan Karin.Hafizah dan Karin hanya bertatap bingung.Karin menggeleng gelengkan kepalanya tanpa bicara.Sedangkan Satrio asyik menatap Karin yg sedang makan.
"Kenapa?" tanya Karin sambil menyuap makanannya
"Lo cantik" ucap Satrio sambil tersenyum.
Karin seketika tersedak.Lalu mengambil minumannya.
"Eh karin,gapapa kan?"tanya Hafizah
"Gapapa,apa?Cantik,mendingan kaka keluar deh, dari pada ngegombal disini" ucap Karin dengan mendongakan kepalanya kearah pintu.
"Kalo princess yg minta,mana mungkin pangeran nolak"Satrio beranjak pergi dengan senyum yg manis.Hafizah dan Karin tak habis pikir,kenapa masa SMA mereka yg indah ini harus terisi dengan anak anak brandalan.
---
" Udah dzuhur nih,aku ke mushola dulu ya rin"ucap Hafizah sambil membawa mukenannya.
Karin mengangguk mengiyakan.Hafizah berjalan sangat cepat,berusaha agar tidak terlalu terlihat oleh siswa siswi lain.Anehnya jaman sekarang,orang orang yg sholat disekolah malah disebut Pencitraan.Sesampai di tempat wudhu yg sepi,Hafizah menaruh jam tangannya di diatas tempat tong berisi air.Lalu Hafizah menuju mushola.Mushola yg berada disamping sekolah ini memang agak sepi.Ia harus melewati pepohonan yg menjulang.Hafizah pun masuk kemusola sendirian.
Srt...
Terdengar suara seseorang menginjak dedaunan kering yg ada didepan mushola.Tetapi Hafizah tidak menghiraukan.
"Hafizah"ucap seseorang didepan pintu.
Hafizah hanya menatap lelaki itu yg wajahnya tak terlihat karena membelakangi cahaya.Laki laki itu mendekat." Nih jam tangannya,ketinggalan ditempat wudhu" ucap lelaki yg ternyata adalah Jaka.
"Oiya makasih" Hafizah mengambil jamnya dengan hati hati.
Wajah Jaka terlihat basah,lalu ada tetesan air yg jatuh dari dagunya yg mengenai mukena Hafizah yg berada di pinggir sajadah.
"Aduh,maaf ya,ga sengaja" ucap Jaka sambil mengusap air di mukena Hafizah.
Hafizah hanya mengangguk.Jaka mengambil micropon mushola.Lalu Jaka mengeluarkan suara emasnya,ia mengumandangkan adzan dengan merdunya.Hampir saja Hafizah terlena dengan merdunya suara adzan dan iqomah Jaka.Sampai sampai ia tak sadar bahwa sebenarnya iqomah Jaka sudah selesai,bahkan Jaka pun sudah mengangkat takbir.
"Khusyuk,sholatnya?" tanya Jaka pada Hafizah yg sedang melipat mukenanya.
"Alhamdulillah" jawab Hafizah.
"Aku liat kamu tadi buru buru banget datang kemusola,kenapa?" tanya Jaka.
"Gapapa kok ka" jawab Hafizah.
"Aku tau kok,pasti kamu gamau dibilang sok sok alim kan?" ucap Jaka yg sedikit mengena di batin Hafizah.
"Aku pastiin nanti gaada yg bilang kamu sok alim" ucap Jaka yg terlihat meyakinkan.
"Kenapa?" tanya Hafizah.
"Hafizah Hafizah,mana mungkin sih orang orang ngatain kamu sok alim sih,kamu itu orang baik,ga akan ada yg berani" ucap Jaka.
Hafizah hanya menunduk mendengar ucapan Jaka yg membuatnya sedikit senang,tetapi ucapan itu tidak boleh membuatnya sombong.Hafizah pun keluar dari musola.
"Aku temenin ya?"ucap Jaka sambil menatap dua bola mata HafizahKenapa ini?Tidak biasanya jantungku berdegup sangat kencang?Apa ini penyakit?Atau perasaan?Tapi perasaan apa?Jika benar sebuah perasaan,tapi pada siapa?Mungkin kah pada Jaka?
Penuh tanya dalam hati Hafizah,perasaan yg aneh tiba tiba muncul setelah Jaka menatap kedua matanya.
"Kok berhenti,ayo" tegur Jaka pada Hafizah.
Dengan berjalan beriringan Hafizah dan Jaka berbincang bincang.Jaka menjelaskan apa apa saja yg ada disekolahnya.Hafizah hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan Jaka berbicara dengan penuh semangat ini."Aku antar sampe kelas ya" ucap Jaka
"Gausah ka,aku sendiri aja" Jawab Hafizah
"Yaudah,duluan ya" ucap Jaka sambil berjalan dan sesekali menatap Hafizah yg berdiri ditangga.
"Iyaa ka" Hafizah tersenyum.
Lanjut di part 4 ya:)
Vote vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love with Bad Boy
Teen FictionJika kamu terlanjur mencintai orang yg buruk perilakunya,terima saja.Ajak ia untuk berubah menjadi lebih baik.Orang orang yg bersifat buruk tidak sepenuhnya buruk.Ia baik,hanya saja gengsi memperlihatkannya.