Pergilah

64 5 0
                                    


Hafizah melangkah pergi.Ia tak menyadari apa yg ia katakan tadi.Ia merasa kesal,mereka sudah menyebabkan dirinya menginjak kaki di BP.

"Kenapa zah,kamu kenapa?”Karin menyambut Hafizah ditangga.
"Eh,kamu kok disini,bukannya belajar" tanya Hafizah kebingungan melihat Karin ada dibawah tangga.
"Bu Siti keluar duluan katanya,yaudah aku keluar juga hehe.Btw kamu kenapa?" tanya Karin mengulang.
"Aku dipanggil ke BP" jawab Hafizah menunduk.
"Hah!Apa!Kamu ngelakuin apa?Kok masuk BP?" Karin hampir tak percaya sahabatnya ini berurusan di BP.
"Gak kok,aku ga salah,Bu Mehsa cuman mau tau aku yg mana" Hafizah menjawab dg nada datar.
"Ga biasanya" Karin mengerutkan dahi.
"Kamu yakin cuman digituin?" lanjut Karin.
"Hmm Karin.Jadi gini,aku dipanggil ke BP terus ngeliat Ka Tio sama kaka kelas XI,kalo gasalah namanya Jaka..."belum selesai Hafizah bercerita tiba tiba Karin menyambar.
"Hah!Tio!?Jaka!?Ngapain mereka!?Kamu tau Jaka?Dia itu berandalan junior,sama kaya Tio!" Karin menyambar dengan sedikit membentak."Terus terus?".
"Terus waktu aku masuk Bu Mehsa langsung nunjuk aku sambil bilang kemereka Jadi murid baru ini yg kalian rebutin,kalo ga salah sih gitu" jelas Hafizah.
"Oh my...Kamu direbutin cowo berandalan.Aku ga percaya,terus nanti kalo mereka nembak kamu,kamu terima yg mana?" tanya Karin.
"Nembak?Ngajak pacaran maksudnya?" Hafizah balik bertanya
"Iyaa,menurut aku sih Jaka aja,nakalnya masih level Easy" ucap Karin.
"Aku ga akan pernah pacaran,dosa.Aku nunggu orang ngelamar kerumah aja hehe.Itu juga nanti kalo udah kerja" jawab Hafizah yg sedikit membuat Karin terkejut.
"Oiyaa hehe,maaf ya.Mana tadi aku ngasih saran lagi,jadi malu" Karin menunduk.
"Ihh gapapa kok" Hafizah memegang pundak Karin.

Mereka pun naik kelantai 2 untuk menuju kelas.Sambil bercanda ria mereka menaiki anak tangga satu persatu.Setelah belok kanan dari tangga mereka melihat teman teman kelasnya sedang asyik duduk didepan kelas.

"Hafizah!Karin!Sini!!" ucap Winda.
Mereka menghampiri Winda,Ryan,Brian,Santi dan Sella.
"Jadi bertujuh nih ya" ucap Brian.
"Main apa sih" tanya Karin sambil merapikan roknya untuk duduk.
"TOD,kalian harus ikut,karena sudah menginjakkan kaki diwilayah kami" jelas Sella yg sedikit tomboy.
"Okelahh" jawab Karin.
Hafizah hanya mengikuti alur permainannya saja.

Mereka membundar mengelilingi TipeX yg diputar.Dan nanti siapa yg kena ujung TipeX,akan disuruh memilih T or D,jujur atau tantangan.

"Brian!!!!!"semuanya serempak menunjuk kearah Brian.
"Aku pilih tantangan,cowo gentle" ucap Brian sambil menepuk dadanya.
"Dari winda dulu" ucap Santi
"Oke,tantantan buat Brian.Kamu harus angkat pot bunga yg gede itu,tanpa ekspresi keberatan,ayo cepet" ucap Winda dengan wajah licik.
"Ihh gampang ini mah" Brian menuju pot bunga yg tak jauh dari mereka.
"Pot bunga yg ini nih?Yakin ga kekecilan?" Brian mengangkat dengan wajah sombong.
"Ehh ehhhh,keram keram" Brian keberatan dan ekspresinya yg lucu membuat semuanya tertawa.
"Yaudah puter lagi" ucap Winda.
"Loh,bukannya disebelah kamu ada Ryan,harusnya Ryan lagi yg beri tantangan" tanya Karin.
"Engga,nanti kasian kitanya,jadi siapa yg kena habis ini Ryan yg bakalan kasih pertanyaan atau tantangan" jelas Winda.
Karin dan Hafizah mengangguk.Tipe X kembali diputar.Ketika akan berhenti di tempat Karin,Karin menjauhkan badannya kekanan dan TipeX menuju kearah tangga.Mereka menghadap ke arah tangga.

"Kenapa?Gue yg kena?Gue jujur"

Mereka semua terkejut,Ryan bahkan tidak bisa bernapas normal.

"Eh ka Jaka,engga itu tadi aku yg kena" Ucap Karin yg berani menegur kaka kelas berandalan itu.

Lalu terdengar suara orang menaiki tangga dengan gagahnya.Jaka hanya menatap sinis kearah tangga.Hafizah dan teman temannya melongo seakan akan menanti siapa yg akan keluar dari arah tangga itu.Ternyata itu adalah Ka Tio.Hafizah langsung panas dingin,melihat dua orang yg menyebabkannnya masuk BP ada dihadapannya.

"Ngapain lo disini" ucap Tio pada Jaka sambil mendongakkan kepalanya.
"Lo ga suka?Yg sampe disini duluan itu gue" jawab Jaka yg tak kalah songongnya.
"Gue tanya lo ngapain disini!" Tio memukul tembok.

Hafizah dan teman temannya hanya terduduk diam menyaksikan.Saat itu Hafizah sangat marah,tetapi ia memilih hanya diam.

"Gue kesini mau liat Hafizah!Kenapa?!" Jawab Jaka dengan lantang.
Hafizah melotot dengan mulut yg menganga tanda tak percaya.
Tio mencengkram kerah baju Jaka.
"Lo jangan macem macem sama Hafizah,dia itu cuman buat gue!" ujar Tio dengan PDnya.

Hafizah sudah tak tahan lagi,Hafizah berdiri mendatangi tempat Tio dan Jaka berdiri.

"Kenapa bawa bawa namaku!" Hafizah yg lemah lembut mendadak membentak.
Tio pelan pelan melepas cengkramannya.Jaka hanya menduduk,begitu pula Tio.
"Kalian pikir saya suka direbutin sama kalian?Kalian makin menunjukan kalian itu siapa.Sejauh apapun kalian mengejar saya untuk sesuatu yg tidak di jalan Allah,kalian tidak aka mendapatkan saya" Hafizah menatap mereka dengan wajah yg marah.
Tio dan Jaka hanya terdiam dan sesekali menatap Hafizah.Hafizah menghela nafasnya mencoba bersabar.
"Pergilah" Hafizah menunjuk kearah tangga.Lalu masuk kekelas dan menutup pintunya dengan keras.
Teman teman Hafizah yg ketakutan pun ikut masuk kedalam kelas.

Tio menendang dinding dengan kesal lalu pergi.Jaka terdiam lalu ikut pergi.

"Wih kenapa lo bro" tegur Satrio melihat Tio dengan wajah kesal.
"Diem lo!" Tio menatap Satrio malas.
"Bro bro,cewe sok suci direbutin.Mending lo sama Kezia,udah cantik,montok,seski,rambutnya behhh" ucap Denis menggeleng kagum membayangkan Kezia.
"Iyaa apa lagi roknya ugh...kurang seksi apalagi coba?" ujar Sadi sambil tertawa kecil.
"Gue emang nakal,tapi gak kayak lo semua,omes!" Bentak Tio.
Teman temannya terdiam.Walau nakal Tio memang bukan orang yg berotak mesum.
"Widih anak kelas 10 bawa makanan" teman teman Tio menatap anak kelas 10 yg akan melewatinya dan berniat untuk memalak.
"Eh lo!Sini!" Tio memanggil anak tersebut.
"Ke..ke..kenapa ka?" anak itu tergagap.
"Lo kelas berapa?" tanya Tio dengan nada biasa.
"Eh bro,rampas cepetan" ucap Denis.
"Diem lo babi!Galiat apa gue lagi nanya" Ucap Tio dengan kata kata kasar.
"Kelas X IPA 4 ka" jawab anak itu.
"Berarti lo satu kelas sama Hafizah?" tanya Tio lagi.
"Nah besok lo jam istirahat pertama kesini,gue mau nitip sesuatu,kalo enggak,mati lo!" ucap Tio sedikit mengancam.
"Iii...iiyaa ka" Anak itu berusaha kabur tapi ditahan oleh satrio.
"Eh!Suruh si Karin kesini" ujar Satrio.
"Ii..iya ka" Anak itu pun berlari kekelas.

Dubrakkkk!!!!

"Lo kenapa sih bol,pelan pelan dong buka pintunya" ucap Ryan yg sedang berkumpul dengan Hafizah,Karin,Winda,Santi,Brian dan Sella.
"Karin,kamu dipanggil ka Satrio" ucap Ebol.
"Hah?Satrio?Ngapain" Karin terheran heran.
"Gatau,cepetan deh dari pada nanti dia marah.Datengin ke sebelah toilet cewe,tempat biasa anak berandal nongkrong" desak Ebol yg sedikit terengah engah.

Karin berjalan menuju ketempat Satrio.Sebenarnya ia takut,tapi ia berusaha biasa biasa saja agar tidak dicap penakut oleh berandal berandal itu.

"Kenapa" Karin menatap satrio sambil melipat tangannya dengan tatapan sinis.
"Datang juga lo,balik badan!" Satrio menyuruh Karin balik badan.
"Ih ngapain,gamau" dengan gaya sok ngambek Karin membentak satu kakinya.
"Susah banget disuruh balik,balik nggak!" Satrio menghentak.
Lalu Karin membalikan badannya.
"Cihhh,senengkan lo ikat rambut lo masih ada" ucap Satrio
Karin terkejut apa jangan jangan Satrio yg menemukan ikat rambutnya ini.
"Mhhh...Kaka ya yg nemuin?" tanya Karin gugup.
"Hmm.Kenapa?Mau marah lo?!"Satrio melipat tangannya didada.
" Makasih ya kak"Karin tersenyum malu karena tadi sudah sedikit membentak.
"Lo pake shampo apaan?" tanya Satrio.
"Gatau ka,ini racikan nenekku ka,aku gatau namanya apa" jawab Karin.
"Owh,udah,pulang lo sana!" bentak Satrio.
Karin berjalan dengan kesal dan sedikit menghentak.

"Kenapa rin?Ditembak satrio yg manisnya tiada tara ya?" tanya Brian.
"Ihh amit amit" jawab Karin sambil menaikan kedua bahunya.
"Kenapa rin?" tanya Hafizah.
Karin menarik Hafizah ketempat duduk mereka.
"Hafizah kamu tau gak,yg nemuin ikat rambut aku itu si Satrio,huhuhu" Karin memejamkan matanya dan berhuhu seakan akan menangis.
"Terus,kamu ga disakitin kan?"tanya Hafizah.
"Enggak kok" jawab Karin.

Lanjut Part 4 ya guys

Maaf ada kata kata kasar didalam cerita ini ya guys:')
Soalnya sebagai penunjang cerita juga.Mohon dipahami ya:')

Votenya jangan lupa

Falling In Love with Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang