3

466 62 0
                                    

Mark POV :

Aku berlari ke arah ruang operasi, di sana aku melihat Nayeon yang sedang dalam keadaan panik,

"Dimana Eomma, apa dia baik baik saja?" - Mark

"Dia sedang di dalam ruang operasi" - Nay

Sesaat kemudian dokter keluar dari ruang operasi

"Dimana keluarga pasien?" -Dok

"Aku, aku anaknya" - Mark

"Maaf, tapi kami sudah berusaha maksimal untuk menyelamatkan ibu mu, tapi kami gagal"  - Dok

Air mata ku langsung bercucuran, aku menatap ke arah Nayeon yang tidak peryaca,

"Dokter kau bohong kan ?" -Mark

"Ku harap kau bisa bersabar nak"- Dok

Kaki ku langsung lemah tiba tiba...

Chup...

Aku terbangun dengan napas yang tidak beraturan, aku melihat Nayeon yang mencium keningku sambil duduk di pinggir ranjang ku.

"Maaf, aku mencium mu, saat aku bermimpi buruk dulu Eonni ku akan mencium keningku, agar aku tenang" - Nay

"Terimakasih Nayeon. dimana Eomma?" - Mark

"Di sedang tidur di kamarnya" - Nay

Saat aku sadar bahwa kematian Eomma hanya mimpi aku langsung memeluk Nayeon erat, awalnya Nayeon sempat kaget, tapi lama lama dia mulai membalas pelukanku.

"Mark, kau mimpi buruk ?" - Nay

"Ya, itu mimpi yang sangat buruk" - Mark

"Jangan khawatir Mark, itu cuma bunga tidur" - Nayeon

"Kenapa kau bisa ada di sini ?" - Mark

"Tadi aku sangat haus, jadi aku pergi untuk mengambil minum, dan aku melihat kamar mu terbuka, saat aku akan menutup pintu kamar mu, aku melihat mu sangat basah dengan keringat" - Nay

"Terimakasih Nayeon" - Mark

"Bukan masalah besar, kalau begitu aku akan pergi ke kamar ku sekarang" - Nayeon

"Baiklah, selamat malam Nayeon" - Mark

"Selamat Malam Mark" - Nay

Aku sebenarnya agak malu karna sudah memeluk Nayeon, aku liat wajah nya juga sangat merah, dia lucu.

Mark POV end.

Thank You || Nayeon MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang