"Cip... cip... cip..." burung-burung mulai berkicauan.
Terlihat matahari mulai menampakkan dirinya saat sesosok pemuda bersurai cokelat masih tertidur dibalik selimutnya.Drap... Drap... Drap...
"KUSOKAWA!! BANGUNN!! KITA ADA LATIHAN PAGI, HARI INI!!" Teriak seseorang sambil menyibak selimut.
"Ngg... Iwa-chan, ini masih pagi. Lima menit lagi ne?~~" jawab pemuda dibalik selimut itu malas.
BYURR
"IWA-CHAN, DINGIN!! Kenapa kau siram aku?!" Pemuda bersurai coklat itupun terlonjak kaget dan langsung terduduk dengan tegak.
"Karena kau tak bangun-bangun, Kusokawa." Jelas sesosok pemuda lainnya yang memegang ember dengan santai.
"IWA-CHAN HIDOII" Pemuda bersurai coklat yang bernama 'Oikawa' itu menjerit dengan air mata buayanya.
"Aku sudah capek-capek datang ke sini tau! Cepat bangun atau aku siram kau!" ancam seorang wakil kapten tim voli Aoba johsai yang biasa dipanggil 'Iwaizumi'
"Tapi kau sudah menyiramku, Iwa-chan..." Balas Oikawa dengan wajahnya yang bisa dibilang... menyebalkan.
"POKOKNYA BANGUUN!!" Iwaizumi memalingkan mukanya untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.
"Tapi aku juga sudah bangun..."
SKAK MAT!
"em... etto... KALAU BEGITU CEPAT BERSIAP!!"
"Hai' Hai' iwa-chan..." balas oikawa diikuti senyumnya yang tak bisa diartikan.
~~~~~~~~~~~
Latihan Pagi itupun berlalu seperti biasa. Oikawa dengan fansnya yang histeris, Iwaizumi yang melemparkan spike ke wajah oikawa, dan teriakan marah dari pelatih seakan-akan sudah jadi jadwal harian tim voli seijoh.
"Latihan hari ini cukup sampai sini saja! Besok kalian harus bersiap untuk latih tanding dengan karasuno!"
"OSU!!"
"Aah, aku penasaran seperti apa tobio-chan yang sekarang..." Iwaizumi yang hendak memunguti bola voli pun mendadak berhenti.
"Kalau begitu berlatihlah agar tak mempermalukan dirimu didepannya nanti, trashykawa..." Iwaizumi melanjutkan kegiatannya memunguti bola voli dan membersihkan lapangan.
"Tapi kurasa tobio-chan itu tetap egois, jadi mana mungkin dia bisa mengala.."
BUAGH
"IWA-CHAN, SAKIT!!" Oikawa tersungkur dan meraung-raung akibat lemparan bola yang mendarat tepat di tengkuknya.
"Jangan pernah meremehkan lawanmu kalau kau ingin memenangkan pertandingan, kusokawa..." ujar Iwaizumi diikuti sebuah senyuman tipis.
Sepertinya ada yang aneh...
~~~~~~~~~~~
Iwaizumi dan Oikawa keluar dari gym dan berjalan menuju kelas mereka. Entah ada apa Iwaizumi tampak berbeda hari ini. Ia lebih sering tersenyum hari ini. Ia juga mau datang ke rumah Oikawa hanya untuk membangunkannya. Padahal biasanya ia tak akan sudi melakukannya.
"Nee... Iwa-chan~ hari ini kau tampak senang, kau baru saja menang undian kah?" Tanya Oikawa. Ia heran melihat Iwaizumi yang tampak lebih baik dari biasanya. Yah, walaupun nasib kepalanya dan bola voli tidak lebih baik... Oikawa senang melihat Iwaizumi senang.
"Eh? a... apa maksudmu kusokawa?" jawab iwaizumi tergagap-gagap. Dilihat dari manapun pasti ketahuan jika wajahnya mulai memerah.
"Ara ara~~ Iwa-chan menyukai seorang gadis ya?" Oikawa mulai menggoda iwaizumi. Walaupun hatinya sakit karena itu.
"Diamlah kusokawa!!" Wajah iwaizumi sudah sewarna dengan kepiting rebus. Ia berlari meninggalkan Oikawa dan segera masuk ke kelasnya.
"Sudah tak ada kesempatan untukku ya? Iwa-chan..."
***************
Author Note
Gimana ceritanya? terlalu pendek? aneh? kalimatnya susah dimengerti?maaf kalau fanfic ini tidak memuaskan. harap dimaklumi karena ini adalah fanfic pertama author... jadi author masih seorang penulis amatir, nguehehehe [ketawa nista]
Kritik dan saran diterimaa~~
see you at next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance | Iwaoi
Fanfiction[ SLOW UPDATE ] "Iwa-chan, sebenarnya..." Ucapannya terputus, suaranya tercekat di kerongkongannya. Matanya memanas, ia tak sanggup mengatakan kebenarannya. "Tak perlu kau jelaskan. Aku juga tak butuh penjelasanmu. Oikawa Tooru..."