Bel sekolah sudah berdenting sejak tadi. Namun Oikawa tak kunjung keluar dari kelasnya. Ia masih duduk dan menulis di buku tugasnya dengan wajah yang ditekuk. Mau bagaimana lagi? Moodnya sedang amat sangat buruk. Tidak hanya karena Iwaizumi, namun berbagai kesialan terus datang menghinggapi Oikawa. Sepertinya hari ini Dewi Fortuna tidak berpihak padanya.
"OI KUSOKAWA!" teriak Iwaizumi di ambang pintu.
"APAAN SIH IWAKZUMI?" balas Oikawa emosi. 'Aaargghh! Pikiranku kacau sekali!' batin Oikawa sambil mengacak rambutnya asal.
Iwaizumi tertegun. Baru kali ini Oikawa berani mengumpat kepadanya. Ingat, MENGUMPAT. Kalau melawan sih sudah biasa (poor Iwaizumi 😂 *author digampar iwak)
"Gapapa sih, pengen manggil aja. Lagipula kau ngapain disitu terus? Tobat jadi anak rajin?" Cerocos Iwaizumi. Yah walaupun udah dibentak Iwaizumi stay cool aja. Sama sekali tak bergeming.
Oikawa menutup bukunya kasar lalu segera memasukkannya ke dalam tasnya.
"Kau kenapa sih? Disuruh nulis esai sama x-sensei? Aku tak pernah dapat tugas seperti itu." Iwaizumi menatap heran sang Setter lantaran wajahnya yang seharusnya ehemTampan itu terlihat sangat kusut.
Oikawa berhenti sejenak. Menatap 'Iwa-chan' nya sinis, lalu melenggang pergi begitu saja.
"Dia kenapa sih?"
~~~~~~~~~~~
Flashback on
*karena ada beberapa Oikawa jadi dari sini Author pakai First name-nya yah
Today, 6.20 AM
"TOORU! MAU SAMPAI KAPAN KAU TIDUR HAH? IWAIZUMI-SAN SUDAH BERANGKAT DULUAN DARI TADI!" Bentak seorang gadis dengan surai dan manik mata sewarna dengan yang dibentak. Dia adalah Oikawa Akari, adik dari Oikawa Tooru.
"He~, aku sangat lelah Aka-chan. Mungkin hari ini aku akan bolos saja. Lagipula kau juga tidak masuk sekolah kan? Dan panggil aku Nii-san! Nii-san!" Rengek Tooru sambil menyembunyikan kepalanya dibalik selimut. Dia benar-benar malas untuk bergerak saat ini. Moodnya masih tak kunjung membaik sejak kejadian "Meronanya Iwaizumi" beberapa hari yang lalu.
"OGAH!" Balas Akari singkat, padat, dan penuh penekanan.
"Aka-chan Hidoi, kau belajar banyak dari Iwa-chan ya?" Tooru membalasnya dengan wajah kusut karena sudah menyebut nama yang sedang tidak ingin ia ingat.
"Akari! Tooru! Jangan ribut terus, ganggu tetangga. Sini cepat sarapan!" Okeh, sang ibunda sudah berteriak. Tooru sudah tak punya alasan dan harus berpisah dengan futon tercintanya.
"Hiks, Mata ne... Fuku-chan" ucapnya sendu sambil melirik ke arah tempat tidur ternyaman baginya. (elah, futon dinamain?)
"Bwahahaha, segitu jomblonya kau sampai futon aja kau sayang-sayang? Perasaan cewek-cewek kawaii bakalan ngantri buat jadi pacarnya masku yang ganteng ini deh. Setinggi apa sih selera cewekmu itu?" Ucap Akari sambil terbahak. Ia sudah mengeluarkan Smartphone dan memotret ekspresi konyol nan aib kakaknya untuk di upload di haikyugram dengan capt "Kakak gw jones! Kayaknya dia gak di notice sama doi-nya deh. Hahahah!"
"Itu tadi pujian atau cacian?" Tooru berucap sambil melangkahkan kaki menuju ruang makan dengan piyama bergambar alien-aliennya itu.
"Cemoohan" jawab Akari setengah menahan tawa dan hendak memotret muka bantal Tooru sekali lagi namun dicegahnya dengan puppy eyes yang... Menjijikkan
"Eeh... Aka-chan hidoii! Aku lagi badmood! Badmood!! Setidaknya hibur aku sedikit!"
"Hentikan ekspresi menjijikkanmu itu! Itu membuatku ingin muntah kau tahu?" Akari mengatakannya sambil bergidik ngeri dan segera meninggakan Tooru yang ekspresinya bertambah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance | Iwaoi
Fanfictie[ SLOW UPDATE ] "Iwa-chan, sebenarnya..." Ucapannya terputus, suaranya tercekat di kerongkongannya. Matanya memanas, ia tak sanggup mengatakan kebenarannya. "Tak perlu kau jelaskan. Aku juga tak butuh penjelasanmu. Oikawa Tooru..."