Rose sedang menunggu bus yang lewat di halte depan rumahnya. Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah sebagai siswa SMA. Oleh sebab itu, dia tidak boleh terlambat. Jika terlambat, ia bisa menjadi sasaran anggota OSIS yang menjadi panitia MOS hari ini.
Bus yang ditunggu Rose sudah datang. Ia bergegas naik dan mengambil tempat duduk di dekat jendela. Beberapa menit kemudian, Rose pun sudah sampai di sekolah.
Rose masuk gerbang sekolah dengan wajah melongo khasnya. Ia memperhatikan ke sekelilingnya. Tiba-tiba saja ada yang mencolek lengannya. Membuat Rose tersentak dan menoleh.
"Eh, Lisa, lo sekolah di sini juga?" tanya Rose saat melihat Lisa nyengir ke arahnya.
"Biasa aja kali, Ros. Gue emang daftar di sini. Lo aja yang nggak tahu," Jawab Lisa.
"Iya, sorry. Gue emang nggak tahu kalo lo masuk sini. Lagian lo sendiri juga nggak pernah bilang," kata Rose.
"Jiho juga masuk sini kok," ucap Lisa. Tidak lama kemudian, mereka melihat Jennie dan Jisoo yang baru datang dengan nafas yang terengah-engah.
"Huft! Untung aja gue nggak telat," kata Jiho sambil mengatur nafasnya.
"Udah-udah! Mending kita ke lapangan aja, yuk!" Ajak Rose ke teman temannya.
Rose, Lisa, Jiho sudah bersahabat sejak SMP. Tidak heran jika mereka sangat akrab. Semua itu dimulai ketika mereka dihukum karena datang terlambat ke sekolah. Awalnya Rose berpikir kalau Jiho itu sombong, karena jika ditanya pun cewek itu hanya menjawab seperlunya. Lisa cewek tomboy yang baik. Walaupun baru kenal sudah seperti adik sendiri.
Pertemuan awal mereka memang sangat biasa. Tapi, karena merasa cocok untuk berteman akhirnya mereka bersahabat Sampai saat ini.
****
Rose dan kedua temanya sedang mendengar arahan dari panitia MOS. Mereka memberikan pengumuman kelompok untuk tiga hari kedepan. Rose pun terpilih sebagai salah satu ketua kelompok tersebut. Namun, yang menjadi masalah bagi Rose adalah anggota kelompoknya yang tidak kompak. Hal itu membuat Rose kesulitan untuk membicarakan apa yang harus disiapkan anggota kelompok untuk besok. Mereka sibuk sendiri. Rose hanya bisa menghela napas dan mengajak teman-temannya yang mau saja.
"Kepada seluruh ketua kelompok dimohon untuk maju ke depan podium!"
Rose pun bergegas maju ke podium. Setelah seluruh ketua kelompok berkumpul, mereka diperintahkan untuk memeriksa atribut teman-temanya. Ternyata ada seorang teman Rose yang lupa membawa topi kerucut.
"Yah! Gimana dong, Ros? Topi gue ketinggalan lagi!" Teman Rose yang bernama Eunha mondar-mandir sambil menggigiti kukunya.
"Lo nggak usah panik, Ha." Rose berjalan ke tempat tasnya berada dan mengambil topi kerucut miliknya.
"Nih! Lo pake punya gue aja. Tapi, jangan bilang-bilang, ya," kata rose sambil menyerahkan topi kerucutnya.
"Tapi, Rose..."
"Udah nggak apa-apa," sela Rose. Lalu tersenyum agar Eunha tidak mempermasalahkan topi kerucutnya lagi.
Eunha pun mengambil topi Rose, dan berkata,"Ya udah. Makasih banyak, ya, Rose."
Rose hanya mengangguk.
Tanpa Rose dan Eunha sadari, ada seseorang yang sedari tadi melihat mereka. Orang yang berada di balik pilar tinggi sekolah itu tersenyum. Lalu ikut bergabung dengan yang lainnya.
jangan lupa vote & komen yah! 💕💕
