Nada 2

12 1 0
                                    

                                      -------

  Nada memandangi dirinya dicermin kamarnya,Dia sudah siap dengan kemeja putih dan rok birunya.matanya sembab bekas menangis semalaman,Huffft Nada ingin cepet cepet SMA,Rasanya nikmat sekali menikmati masa putih abu abu itu,
  Nada tersenyum membayangkan indahnya masa itu,Sejurus kemudian senyum itu hilang.Perkataan ayahnya semalam masih terngiang dikepalanya,Rasanya Nada ingin kembali menangis,Air matanya sudah menetes.Namun dengan cepat Nada menepis air matanya
    "Nada kuat Nada hebat Nada gak boleh nangis" Kata kata itu seperti mantra yang memotivasi Nada.Kalimat itulah yang Nindi bisikan pada telinga kecil Nada saat Nada Baru berlatih sepeda
  Nada menyambar tas sekolah yang tergeletak dikasur nya,Nada ingin mengadu pada ibunya.Dengan cepat Nada keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.
Dengan semangat menggebu gebu dia menuju dapur,Nada memandang Nindi yang tengah menata pot pot pada taman kecil yang ada disebelah dapur.Hanya dibatasi sekat kaca
  "Bunnnnn....." Panggil Nada manja sambil mengambil piring di rak
  "Kenapa Nada?" Tanya Nindi sambil tetap memandang bunga bunga yang berjejer ditaman itu
  "Ayah mana bun?" Tanya Nindi sambil duduk meja makan
  "Udah berangkat.Kenapa nanyain ayah?Mau berangkat bareng?" Nindi beralih memasuki area dapur dan menuju wastafel
  "Mmm,Enggak kok." Nada pun beralih melahap nasi gorengnya.Dalam hati nada bersyukur ayahnya sudah berangkat.Jadi lebih bebas curhat kebunda tersayang nya
"Mmm bun,Nada mau-"

Drtt....Drttt...

Handphone Nindi bergetar,Ada yang menelpon .Cepat cepat Nindi mengangkat telpon nya itu,Dan meninggalkan Nada.
Nada mendesah pelan.Apa sebaiknya dia menyimpan masalah ini sendiri?Ah dia sudah biasa memendam masalah sendiri.
Buru buru dia menghabiskan sarapan nya dan menghampiri Mang Udi untuk berangkat sekolah

                                     ------

"Udah Mang...,Sampe disini aja,Kesana nya jalan,tapi jangan bilang ke Bunda yaa..." Pesan Nada pada Mang Udi.Mang Udi menghentikan mobilnya dipinggir jalan.
"Siap non" Jawab Mang Udi mantap
"Mantap ini mah,Yaudah ya mang,Nada berangkat sekolah dulu," Nada membuka pintu mobilnya dan mulai berjalan mendekati sekolah tercintanya,SMP Pelita Bangsa
Dijalan menuju sekolah,Banyak anak anak seangkatan yang berjalan kaki mungkin rumahnya dekat,Tapi lebih banyak yang diantar mobil,Disekolah mewah dan faforit itu sangat jarang ada yang menunggangi sepeda,Itulah yang membuat Nada miris
  Nada memandangi sekitarnya,Banyak anak laki laki dan perempuan yang menyapa namun kadang hanya dibalas senyum tipis bahkan kadang tak digubris olehnya.
Rasanya seperti pada Film Dilan pada masa seperti ini,Hhaha.Itulah Nada kadang bermimpi terlalu tinggi.Dulu Nada pernah ingin berharap ada pangeran yang datang dan mewarnai hidupnya.Namun sekarang Nada sadar itu hanya harapan semu semata
              
                                     -----

"Naddd!!!!Barengg.Iiiihh koq gue ditinggal" Rengek teman sebangkunya.Tari.Dengan gerakan kilat Tari segera mengambil baju olahraga dari tasnya dan berlari menghampiri Nada yang mendahului
"Lo kenapa sih,,,Iiihh gitu mah gue ditinggal.Terus lo sok bisu laahhh sok tuli laahhh.Nada sialan lo mah..." Tari menunggu jawaban Nada,Nada hanya diam saja mengangkat kedua alisnya
"Iihhh...Nada mah!!" Tari memberenggut sebal
"Udah?" Tanya Nada
Tari semakin gemas dengan sifat dingin Nada
"Ihhh,Iya udah!" Jawab Tari mencebikan bibirnya

   Tari dan Nada pun masuk kekamar mandi hendak mengganti pakaian nya.

                                     ------

   "Nad lo kenapa sih?" Tanya Tari seusai olahraga
   "Hah?Emang aku kenapa?" Nada balik nanya
   "Kamu koq kaya ada masalah sih?" Tanya tari ,Bahasa wajahnya menyiratkan rasa ingin tahu
   "Kagak koq,Kantin Yukk!!" Kata Nada mengalihkan pembicaraan,Nada mulai berdiri dari kursi panjang dikoridor kelas IX-3.Posisinya sudah membelakangi Tari
  "Kalo kamu ngga siap cerita nggak papa,Aku nggak maksa,Tapi kalo kamu pengen curhat Aku disini selalu siap" Kata kata itu membuat hati Nada haru
  Nada berbalik menghadap Tari,Nada tersenyum tipis
"Gue belum siap cerita" Jawab Nada sambik tersenyum

                                    ----

Nada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang