Nada 3

26 1 0
                                    

  

Demi  Matahari dan Bumi,Nada benar benar lelah.Itu karna Mang Udi mengantar Bunda belanja terlebih dahulu jadi terlambat menjemput.Nada harus berjalan kaki terlebih dahulu.Memang sih gak sampai rumah,Tapi itu berhasil membuat Nada kelelahan bukan main.Pasalnya hari ini bukan main panasnya.

   "Tuhan...Nada capek" Keluh Nada setelah masuk ke kemarnya.Dia perlahan membuka sepatu nya.Lalu membuang nya asal.Juga tas sekolah yang berat pake banget.Kalau seperti ini lama lama tubuh tinggi Nada akan menjadi pendek

  Nada melirik jam dinding yang tergantung dikamarnya.Baru jam 3.Nada melangkah membuka sekat kaca yang memisahkan kamarnya dengan balkon.Langit sekarang berangsur mendung.Udara mulai berganti sejuk.

  "Iiiihhh...Tadi kan panas banget,Kok sekarang malah mendung sih?" Gerutu Nada dalam hati.Nada membuka rok birunya,Menampakan celana pendek hitam selutut .Ukuran panjang sama dengan rok birunya.Sudah menjadi kebiasaan Nada selalu menggunakan celana yang panjangnya menyamai rok nya,Katanya biar gak terlalu terbuka.
 
  Nada membuka kuncir kudanya,Rambut panjang bergelombang nya pun tertiup angin.Poni tipisnya mulai tak beraturan.Nada memejamkan matanya menikmati angin mendung.

  Nada teringat Omanya.Tiba tiba Nada merindukan daerah Omanya.Biasanya Nada akan berjalan jalan di Kebun Teh dekat rumah Omanya.Nada rindu itu

"Nada..." Suara Nindi membuyarkan lamunan Nada

"Iya Bun??"

"Itu udah disiapin,"

"Iya Bun"

  Nindi pun keluar dari kamarnya,Nada sangat malas makan siang.Biasanya dia hanya minum susu.Dan ngemil ngemil cantik di balkon kamarnya.Itu sudah menjadi kebiasaannya semenjak smp

Nada pun berjalan meninggalkan kamarnya menuju dapur.Di tangga ia berpapasan dengan Vares.Wajahnya datar seperti biasa.Nada yang melihat Vares hanya membuang muka malas,Perkataan Vares masih membekas dihatinya.Nada sekarang membenci Ayahnya?Mungkin

  Nada cepat cepat mengambil segelas susu didapur lalu berjalan cepat menuju kamar kesayangannya.Sudah memegang handle pintu Pergerakan Nada terhenti

  "Nada" Ya!Suara Bass itu milik Vares.Pliss demi langit dan cakrawala.Nada sekarang terusik dengan suara itu
Nada hanya berbalik dengan raut muka datar dan langsung memasuki kamar nya.Nada membanting pintu kuat kuat.

  Air matanya mulai bertetesan dipipi kemerah merahan nya.Nada sedih Nada marah Nada kecewa.Nada terduduk disudut lantai balkon.Gerimis mulai turun seakan ikut bersedih bersama Nada.

"Tuhan..Boleh Nada membenci Ayah?" Kata Nada disaat hujan semakin deras.Tangis Nada kembali pecah.
"Tuhan.Apa Nada boleh benci Ayah?" Teriak Nada.Meskipun sudah berteriak,Suaranya tetap kalah dengan derasnya hujan

Nada memeluk erat tubuh nya,Sambil terisak dia berdiri memandangi perkomplekan rumah dari balkon kamarnya

"Nada kuat...Nada hebat...Nada gak boleh nangis" Nada memotivasi dirinya sendiri.

"Buat apa sih Nada?Nangisin dia yang gak peduliin kamu?Dia udah benci kamu,Tapi kamu masih sayang sama dia.Ck!Bodoh!" Nada bermonolog,Dia mengusap air matanya kasar dan memasuki kamarnya

🌿🌿🌿

Seusai mandi dan sholat.Nada bergegas kebalkon kamarnya.Dia menatap segelas susu yang sudah mulai mendingin dimeja dengan tatapan mata penuh penyesalan

"Yah...Udah nggak anget" Keluhnya
Nada duduk diayunan kakinya dibiarkan terangkat di meja didepan nya.Perlahan Nada mulai meneguk susu cokelat itu

Tok tok tok

Suara pintu kamarnya diketuk,Nada berpikir sejenak,Ayah atau bundanya?

"Ini bunda"
  Nada bergegas membuka pintu kamarnya

"Eh bunda..." Nada tersenyum
"Lagi ngapain,?Bunda bikinin roti panggang buat kamu"
"Mmm,Iya entar Nada makan"
"Bun..." Nada duduk disisi kasur nya
"Sini deh" Nada menepuk nepuk sisi kasur disebelahnya .Nindi pun menuruti

" Bun,Kapan ke Oma?"Tanya Nada sambil gelayutan manja dilengan Nindi
"Oma?Emang kenapa?Kamu kangen?" Nindi balik nanya
Nada hanya mengangguk dengan antusias
"Mmm,Kapan yah?Nanti deh hari minggu mau?" Tawar Nindi
"Iya iya bun." Nada tersenyum membayangkan sejuknya kebun teh dirumah Omanya
"Mau kemana?" Suara Vares mengagetkan Nada,
Nada benci Nada benci
Nada memutar bola matanya malas,
"Mmm ini yah,Nada pengin ke Oma?Kira kira hari Minggu bisa nggak yah?" Tanya Nindi
"Nggak ada yang bakal kerumah Oma!" Seru Vares
Nada tentu kaget dan tidak terima,
"Apaan sih yah?!" Nada berdiri dia tidak terima memangnya siapa dia ini,
"Nada" Tegur Nindi lirih
Nada mengabaikan teguran bundanya itu
"Pokoknya Nada bakalan kesana!Kalo ayah nggak mau,Nada sama bunda aja yang pergi!Ayah gak usah ikut!!" Bentak Nada
Vares kaget mendengar bentakan anaknya sendiri,Juga dengan Nindi dia tidak menyangka anaknya akan seberani itu menjawab ayahnya yang terkenal dengan sifat kerasnya
"Heh!Kalo ayah gaboleh ya nggak boleh paham?!!" Ayahnya balas memarahinya
Nada terdiam memperhatikan manik mata Ayahnya yang menyiratkan amarah,
Air mata Nada menetes.Dia pergi keluar kamarnya sambil sengaja menabrakan bahunya pada lengan Vares dengan kuat .
Nada berlari menuruni tangga.Dia berlari keluar rumah sambil terisak.Nada sedih Nada marah Nada kecewa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nada Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang