Part 1

6.3K 246 1
                                    

Arianna POV

Perkenalkan, namaku Arianna. Kalian bisa memanggilku Ari atau Anna. Aku seorang mermaid. Walaupun aku seorang mermaid, aku juga bisa sihir dan beladiri seperti manusia yang sering membawa senjata berupa pistol itu. Aku lebih sering hidup di daratan daripada di laut. Tapi itu bukan berarti aku tidak suka di laut, hanya saja waktu itu aku dirawat oleh bibiku yang seorang wizard. Aku campuran mermaid - wizard. Ibuku seorang mermaid dan ayahku seorang wizard. Ayah dan ibuku sudah meninggal sejak aku berumur 12 tahun. Sekarang aku sebatang kara, bibiku sudah meninggal 2 tahun yang lalu. 

Teman dan sahabat-sahabatku selalu saja membanggakan mate mereka. Untuk saat ini aku belum ingin bertemu dengan mateku. Aku masih ingin kebebasan. Sekarang aku berada di rumahku yang di laut. Malam ini adalah malam bulan purnama. Para pasangan mate akan melakukan penyatuan.

 Para pasangan mate akan melakukan penyatuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Anggap aja ini wujud mermaidnya Arianna)

Aku naik ke permukaan dan duduk di salah satu batu. "Anna!" panggil sahabatku, Alice. Aku lihat Alice dan Chole. Memang, aku hanya mempunyai 3 sahabat. 2 sahabatku adalah mermaid, dan 1 nya manusia. Kebanyakan temanku itu membenciku. Entah mereka pantas ku sebut teman atau tidak. Saat ku tanya mengapa, alasannya karena aku aneh dan jelek. 

"Hey!, apa kau lamunkan Ann?"tanya Chole. "Eh.....Aku tidak melamunkan apapun" jawabku. "Apakah kau sudah bertemu mate mu?"tanyanya lagi.

 "Aku kan sudah sering bilang bahwa......." . "Bahwa kau tidak ingin bertemu mate mu dulu" ujar Alice memotong ucapanku.

 "Ya, aku masih ingin bebas" jawabku sambil merentangkan tangan. 

Sahabat - sahabatku terkekeh dan mencubit pipiku. Aku langsung menggembungkan pipiku. "Ya sudahlah, terserah kau saja!, kami pergi dulu ya, mate kami sudah menunggu" kata Chole. Aku hanya menjawab dengan deheman.

Beberapa saat setelah mereka pergi, aku mencium bau yang menenangkan. Oh tidak!, batinku menjerit. Aku yakin ini pasti bau mate ku. Disatu sisi aku senag, tapi disisi lain aku ingin masih bebas. Aku melihat ada seorang pria dengan sepasang sayap yang menjulang tinggi. 


Hai, guys!. Please vote and comment. Kritik dan saran. 

See you!

King Demon MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang