Kringggg...kringgggg...
Jam wakker yang selalu berbunyi membuat Avila menggeliat kesana-kemari sembari menutup kedua telinganya menggunakan bantal. Sayangnya jam tersebut terus berbunyi. Avila mengomel dengan mata terpejam, lalu tangannya meraba nakas dan mengambil jam tersebut. Pukul 06.00 WIB. Avila langsung meloncat dari ranjangnya dan berlari menuju ke kamar mandi.
" astagaaaa.... Udah jam 6, kalo gue telat bisa ditinggal kak Vino lagi nih gue," ucap Avila ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
Setelah selesai mandi dang anti baju, Avila keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang makan untuk sarapan. Disana sudah ada Vino yang sedang asyik melahap makanannya. Avila duduk disamping Vino dan mengambil roti lalu mengolesinya dengan selai kacang.
" kak hari ini gue berangkat sama lo ya,"
" tumben nggak berangkat ama Salsa," balas Vino.
" gak usah bawel deh, gue boleh nggak berang malas. kat sama lo? Kalo nggak boleh yaudah gue berangkat sendiri aja." Ucap Avila
" iyaiya boleh. Gitu aja ngambek." Sahut Vino
" dihhh,, siapa juga yang ngambek." Cibir Avila
Vino tidak membalas lagi ucapan Avila. Ia melanjutkan melahap makanannya yang tinggal sedikit. Setelah selesai sarapan, mereka berdua berangkat ke sekolah. Vino melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Setelah sampai disekolah, banyak pasang mata yang menatap mereka berdua.
' yaampunn.. kak Vino ganteng banget..'
'aduhh gebetan gue dateng'
'itu siapanya Kak Vino sih kok deket banget'
' itu pacarnya kali ya, soalnya dia juga cantik cocok sama kak Vino'
'cocok banget deh mereka berdua'
'aduh patah hati deh gue'
Vino yang mendengar ucapan dari para fans-nya hanya mengulumkan senyum manisnya. Avila melanjutkan perjalanannya tanpa memperdulikan tatapan-tatapan sinis dari para fans-nya Vino.
' dasar tuh fans-nya kak Vino, gial kali gue pacaran sama abang gue sendiri. Kak Vino kok punya ya fans kayak gitu?kepo-nya maksimal. Gak di mall, gak di sekolah sama aja. Ganjen semua.' Batin Avila dalam hati.
Setelah beberapa menit mereka berjalan, akhirnya mereka pun sampai di kelas 11 IPA 2.
" yaudah kak, lo balik ke kelas lo sana, pasti udah di tunggu sama kak Felly," goda Avila
" ihh cemburu lo?" ejek Vino
" dihh ngapain gue cemburu sama lo, lagian gila kali kalo gue cemburu sama lo, secara lo kana bang gue." Cerocos Avila.
Sedari tadi Vino masih berada di depan kelas Avila. Bukannya nggak mau sih, tapi banyak yang melihat Avila kayak mikir ' tuh-cewek-kok-bisa-deketin-Vino-sih?' jadi Avila risih banget kalau dilihatin kayak gitu.
" iya-iya. Gue balik. Lagian kenapa sih? Belnya juga kurang 10 menit bunyinya." Tanya Vino sambil emlihat kesekelilingnya.
" nggak kok! Udah balik cepet."
" iyaaa, lo yang rajin ya belajarnya, jangan malu-maluin gue, masa kakaknya pinter tapi adeknya gitu."
" dihhh PD amat lo, masih pinteran anak IPA kali dibanding anak IPS."
" ya percaya deh kalo lo pinter." Timpal Vino sambil mengacak-acak rambut Avila.
" isshh.. rambut gue berantakan kan! Ah, nyebelin lo!" omel Avila
KAMU SEDANG MEMBACA
Confianza
Teen Fiction------------------------- Insiden tabrakan di bandara membuat Avila bertemu dengan cowok ganteng bernama Kevin. Kevin, salah satu cowok ter-ganteng seantreo SMA Pelita Harapan. Parasnya yang mirip seperti oppa-oppa Korea membuat hampir sebagi...