11-It's so embarrasing.

2.5K 401 22
                                    

Jungkook's POV

Aku mengusak mataku yg sedikit perih. Aku terbangun setelah tidur selama 3 jam dan tidak bisa kembali tidur meskipun aku sangat lelah karena aku adalah morning person. Tadi malam aku dan Jiminnie hyung berakhir menghabiskan waktu semalaman untuk bercerita. Kami menangis dan tertawa bersama semalaman. Dan aku akhirnya menyadari, masih banyak hal yg tidak aku ketahui darinya.

Serius. Aku bahkan baru tahu sekarang ini ia tinggal dengan kaka sepupunya setelah ayahnya wafat. Sejujurnya ini sedikit membuatku sedih, karena hal ini menunjukkan bahwa aku bukanlah teman yg baik. Hanya sedikit fase kehidupan Jiminnie hyung yg aku ketahui.

Jadi malam itu aku bertekad, aku akan jadi teman yg lebih baik bagi Jiminnie hyung. Aku akan membantunya melalui kesulitan-kesulitannya.

Aku bangkit dari kasur dan mendapati Jiminnie hyung yg masih tertidur. Karena merasa sedikit haus, aku pun memutuskan keluar dan berjalan menuju dapur. Jam masih menunjukkan pukul 5.17 pagi, pantas saja rumah besar ini masih sepi sekali.

Setelah menandaskan satu gelas dan hendak mengisi gelas lainnya, aku terkejut mendapati seseorang berada di dapur bersamaku. Seorang pria, dengan mata tajam, hidung yg menukik dan wajah yg indah. Pria itu bersandar di sisi pantry yg berseberangan denganku, tangannya terlipat didepan dadanya. Hanya memataiku dalam diam.

Dan aku pun tersadar bahwa aku adalah tamu, aku harus memperkenalkan diriku. Aku membungkukkan tubuhku.

"Selamat pagi, Mr. Min. Saya Jeon Jungkook, teman Jimin." Tapi pria itu tetap diam.

...

Taehyung's POV

"Selamat pagi, Mr. Min. Saya Jeon Jungkook, teman Jimin." Aku hanya terdiam sambil tetap menatapi pemuda dihadapanku. Gosh, ada apa dengan anak-anak SMA zaman sekarang? Mengapa mereka sudah memiliki tubuh sebegini menakjubkannya? Pertama Jimin, lalu sekarang bocah ini; Jeon Jungkook.

Sejujurnya aku tidak biseksual seperti Yoongi, i'm totally straight. Tapi bila disodorkan pemandangan kulit putih yg terlihat lembut, leher jenjang, tulang selangka yg halus serta bokong sintal yg menggoda untuk diremas seperti ini, semua lelaki normal akan rela berpindah haluan, kau tahu.

Aku perlahan mendekatinya, mengurung pemuda itu didalam kungkungan ku. Membuat mata indahnya membulat, cantik sekali.

"Jeon Jungkook... Jungkookie, eh? Kau sangat manis." Pemuda yg sebelumnya terkejut ini sekarang menatapku dengan tajam.

"Apa maksud Anda?" Tanyanya sambil menatapku berani, "dan mengapa Anda melakukan hal ini?"

Ah, menarik. Jadi ia masih liar, ya.

Kelinci liarku.

Aku mendekatkan wajahku, menguji sampai sejauh mana keberaniannya. "Menurutmu kenapa, hm?" Tubuhnya menguarkan aroma manis yg membuatku semakin terlena. "Tentu saja karena aku ingin menggodamu."

Jungkook mengernyitkan dahinya. "Oh, sekarang aku mengerti. Ternyata kau memang lelaki yg seperti ini."

Aku memiringkan kepalaku, tidak mengerti. Jungkook hanya mendecih sebal. "Keputusanku meminta Jiminnie hyung menjauhimu memang tepat. Karena kau, Mr. Min, adalah pria tampan bermulut manis, yg suka menggoda setiap orang. Bahkan orang yg baru kau temui, eh?"

Oke, oke. Aku tahu ada kesalah pahaman disini, tapi gosh, bisakah kita sejenak mengapresiasi bibir itu? Bibir dengan bagian atas yg cukup tipis dan bawah yg berisi. Merah alami. Bergerak dan mengerucut dengan imut di saat ia berbicara. Ah, aku tidak sabar untuk mencicipinya.

Dilemma.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang