Mr. Morning Vs. Mrs. Night || Part 2 || My Life 2

73 6 3
                                    

Hayooo! Yang belum klik bintang, mari klik bersama-sama 😉
Happy reading (^^)

***

Playlist : 🎶 Westlife - Beautiful In White 🎶

***

What we have is timeless
My love is endless
And with this ring, I--
Say to the world
You're my every reason
You're all that I believe in
With all my heart I--
Mean every word
So as long as I live I love you
Will have and hold you
You look so beautiful in white

-Westlife-
From Beautiful In White

***

Mackenzie tersenyum menatap dirinya pada pantulan kaca besar. Ia terlihat begitu tampan dan gagah dengan balutan jas hitam yang melekat indah pada tubuh kekarnya. Terlebih lagi saat bibir seksi itu mengulas senyum yang amat sangat manis. Ini bukan hari biasa bagi hidupnya. Ini adalah hari yang akan menjadi sejarah dalam hidupnya. Dimana dirinya tengah mencoba pakaian pernikahan, dan mengingat hanya dibutuhkan waktu sekitar 5 hari untuk menjadi seorang suami. Dan amat tak sabar untuk melihat kekasihnya yang juga tengah mencoba gaun pengantin. Yang bahkan ia sangat yakini terlihat apik ditubuh mungil gadis itu.

"Aku tak akan lupakan hari ini. Ini bagai awal kebahagiaanku," lirih Mackenzie sembari membenahi kerah bajunya. Dan terkejut mendengar seseorang menyahut perkataannya cepat.

"Ya, memang itu kenyataannya."

Mackenzie menoleh. Mulutnya menganga menatap Evelyne berbalut gaun putih panjang hingga menempel pada lantai. Gadis itu tampak tersenyum. Membuat Mackenzie tak sanggup untuk mengalihkan pandangannya, seperti bulan yang tak pernah mengalihkan cahaya yang matahari kirimkan kepada selain bumi. Evelyne benar-benar terlihat amat sangat cantik. Mackenzie akui itu. Secantik merkurius pada fajar, dan semempesona venus saat senja.

Evelyne berjalan dengan anggun menuju Mackenzie yang menatapnya tanpa berkedip. Bahkan Evelyne rasa pria itu tak merasa kasihan pada matanya yang perih. Gadis itu berdiri tepat disebelah Mackenzie. Menautkan lengannya pada lengan lelaki itu. Meski Evelyne sudah berdiri tepat disamping Mackenzie, tetap saja pria itu menatapnya begitu intens. Membuat Evelyne jadi sebal sendiri.

"Oh Lord! Ada apa denganmu Kenzie? Bisakah kau berhenti menatapku dan tersenyum didepan kamera. Ayolah!" gerutu Evelyne sebal. Bukan mendapatkan yang ia inginkan, Mackenzie melakukan sebaliknya. Pria itu menggeleng dengan senyum menggoda. Ya ampun, meski sedang kesal dengan kekasihnya, lelaki itu tetap terlihat menggemaskan. Rasanya Evelyne ingin mencubit pelan pipi kekasihnya itu.

"Apa salahku hingga kau berhasil mengalihkan seluruh duniaku?" ujar Mackenzie dengan wajah yang amat memelas. Pria itu kini lebih terlihat seperti pengamen dengan wajahnya yang seperti itu, dibanding kekasih dari Evelyne Edbert.

Evelyne menghela nafas nafas kesal sembari memutar bola matanya. Ini memang sudah biasa terjadi. Mackenzie menggodanya dimanapun. Seakan menggoda Evelyne adalah makanan pokoknya sehari-hari. Tapi ayolah! Apa harus dalam keadaan seperti ini?

"Berhentilah Mackenzie! Kalau kau tidak mau melakukannya, aku akan pergi," sahut Evelyne dengan ancaman yang langsung membuat Mackenzie sebal. Tapi ia bersyukur karena pria itu langsung menghadap kamera, tersenyum manis hingga beberapa kali jepretan.

Mr. Morning Vs. Mrs. NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang