Jangan lupa klik bintang ya 🌟!
Happy reading ^_^
***
Playlist : 🎶 Shawn Mendes - The Weight 🎶
***
I want to go back
Forget that it's over
Painted in black
When you left me alone
- Shawn Mendes -
From The Weight
***
Bukan satu yang biasa bagi seorang Mackenzie terduduk dengan dihujani seribu pertanyaan yang membuat kepalanya berputar. Pria itu hanya menatap kosong kedepan tanpa mengacuhkan berbagai pertanyaan-plus-orang yang menanyakannya. Dia salah satu bagian dari agent FBI yang berusaha untuk meminta keterangan apapun yang Mackenzie ketahui, --meski dirinya benar-benar belum terbukti bersalah--dan walaupun telah mengatakan bahwa Mackenzie sedang mengalami depresi berat. Dan tak seharusnya bagi pria itu menerima seribu pertanyaan yang membuatnya depresi.
Pria berkulit hitam dengan name tag terpampang nama Mr. Hudson, hanya menghela nafas menyerahnya. Hampir sudah tiga puluh menit berlalu ia telah menanyakan pertanyaan yang sama. Well, Mackenzie hanya menanggapi dengan tatapannya pada udara kosong--membuat Mr. Hudson merasa sedang bicara pada udara kosong.
Mr. Hudson keluar dari sebuah ruangan khusus hanya demi untuk menemui Ronald dan menyuruh pria itu membawa Mackenzie pergi. Lebih baik menunggu pria itu tenang dan pulih barulah ia bisa menanyakan pertanyaan yang ia rasa harus ditanyakan pada Mackenzie--dibanding bertingkah bodoh sebab mengajukan satu pertanyaan saja pada seseorang yang bahkan terlihat gila.
"Anda bisa membawanya pulang. Sepertinya dia butuh ketenangan dan perawatan khusus. Setelah itu kami akan memanggilnya dan kembali meneruskan kasus ini."
Ronald mengangguk mengerti. Ia melangkah memasuki ruangan dimana Mackenzie masih tetap terdiam menatap udara kosong di depannya. Kali pertamanya bagi seorang Ronald melihat boss-nya-ralat-mantan boss-nya bertingkah seperti seseorang bodoh yang tak memiliki jalan hidup.
"Mari kita pulang, sir."
Mackenzie balik menatap Ronald dan mengangguk. Lantas, pria itu membantu Mackenzie untuk berdiri. Mengalungkan tangannya pada leher dan menatap Mr. Hudson sesaat sebelum memasuki mobil.
"Kita pulang," kata Mackenzie dipertengahan perjalanan.
Ronald menggeleng tak setuju. "Tidak sir, anda butuh hiburan. Rumah hanya akan menjadikanmu semakin bersedih."
Mackenzie tak menjawab-dengan artian dirinya setuju dengan pemikiran Ronald dan membiarkan pria itu membawanya kemanapun asalkan dapat membuatnya lupa tentang masalahnya sesaat. Agar membuatnya berpikir bahwa dia sanggup untuk menyelesaikan masalahnya dengan seluruh kemampuan yang ia punya--bukan berdiam layaknya seorang yang sudah kehilangan akal sehatnya.
***
Senja kini sudah menjemput langit Switzerland. Setelah mengisi perut dengan makanan yang Mackenzie suka, lantas Ronald kembali mengajaknya pergi--entah kemana. Tapi saat memasuki kawasan yang dipenuhi pepohonan, Mackenzie mengerti kemana Ronald akan membawanya. Tentu Mackenzie sudah mengetahui kemana Ronald akan membawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Morning Vs. Mrs. Night
Romance"Don't call my name. If you do it, I will tutored you 😈. Because I'm The King Of Devil." -Mr. M Mackenzie Aldrich Filbert. Itulah nama yang sering ditujukan untuk King Of The Future Lover. Pria lemah lembut, pemurah, dermawan, dan menjunjung tinggi...