Aku hanya perempuan biasa. Merindukan punggung yang entah kapan dapat aku rengkuh.
Orang bilang kepadaku kalau itu adalah hal yang mustahil. Tapi aku bertanya, apakah itu salah?
Salahkah aku disini yang hanya sekedar merindumu. Aku tak ingin rindu ini dibalas. Karena tugasku hanya menyayangimu.
Untuk yang disana, aku ucapkan sekali lagi.
"Aku merindukanmu, Catra"