Prologue

2.5K 147 12
                                    

¤
.

NARUTO BELONGs MASASHI KISHIMOTO-sama

Disclmr : MK Always

PAIR : SasuNaruGaa, ShikaNaru, Etc

WARNING : Boy x Boy, OOC, Typo, rate M, 18+, Lemonade, Sadistict Pshyco.

Rate : T-M
Genre : Crime, Romance, Drama, Comedy, Hurt, Action, etc;

.
.

BRAKk

"Katakan dimana Key nya?" Desis seorang pemuda tampan yang tengah menginjak kepala seorang pria dewasa dibawahnya sadis tanpa perasaan.

Darah mengucur deras dari kepala yang sudah hampir seluruhnya dihiasi cairan merah. Namun pemiliknya masihlah sadar dengan mata sayu coba menatap seorang yang tengah menginjaknya.

"Lebih baik kau katakan sebelum aku membunuh keluargamu juga. Kau mau anak gadismu mati menyusulmu juga?" Ancam pemuda tampan bersurai raven itu sembari menyibak rambutnya kebelakang.

Angin malam menghembuskan rambut emonya, ditambah sinar rembulan yang memantulkan sosoknya... terlihat memancar indah meski pandangan dibawahnya cukuplah mengenaskan.

"Ja... ngan." Pinta pria itu memohon.

Airmata bercampur darah tak dipedulikan pemuda itu dan makin menekan injakannya untuk mendesak agar diberitahukan secepatnya.

Pemuda itu menyungingkan smirknya kala mendapatkan apa yang dicari. Sebuah kunci penyimpanan rahasia berisi harta tersembunyi yang dicarinya.

Setelah mendapatkan incarannya, pemuda itu menendang tubuh yang sudah terbujur kaku itu menuju pinggir rooftop sebuah gedung pencakar langit, sebelum mayat itu terjun bebas kebawah.

"Path Clear." Gumam pemuda emo itu seraya memainkan kunci ditangannya dengan seringai penuh kemenangan.

Ia dengan santai berjalan sembari memasukkan tangannya kedalam saku celana meninggalkan tempat itu. Merapikan setelan jas resminya sebelum membuka pintu dan berjalan menuju tempat pesta VIP berada.

Saat membuka pintu ia mengganti mimiknya dengan lebih manusiawi. Meski tetap stoick, namun tatapannya lebih teduh. Tidak seperti tadi yang bisa membekukan siapapun yang ditatapnya.

.

Sementara itu, di rooftop sebelah ada remaja pirang yang sedari tadi tengah menyaksikan kejadian itu dengan santai sembari memainkan kunci yang hampir sama dengan yang dipegang si raven. Mata safir tajamnya mengikuti kemana si emo pergi.

Setelah bosan memainkan kaki berbalut sepatu Nike nya, ia beranjak berdiri meninggalkan atap gedung itu sembari memakai headset dan merapikan jaket black-orangenya.

Pemuda remaja semampai dengan kulit tan dan tiga garis tanda lahir dimasing pipinya itu memainkan HP flip kuningnya, mengetik sesuatu sebelum keluar dari pintu atap.

Meninggalkan sesosok tubuh kaku yang terlentang dilantai dengan wajah biru seperti tengah overdosis.

.

Psikopath in LuVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang