chapter 2

19 2 0
                                    

Maaf.. Di aploud nanti hari ini.. Sebenarnya mau di aploud kemarin tapi gak dapat kesempatan jadi, mohon maaf..

-FannyBunny

Happy Enjoy^^

:Aurora:

Aku dan dia sampai di UKS. Dia langsung mendudukiku di tempat duduk. Dia mengambil kota P3K. Dengan lincahnya, dia langsung merawat luka di kakiku.

Selesai..

Dia menaruh kotak P3K ke tempat asalnya. Dia menatapku dengan lekat.

"Maaf membuatmu luka..(?)"

"Aurora.."lanjutku.

"Yah.. Aurora.. Nama yang Bagus.."katanya.

"Gomawo.. Neo.. Nuguseyeo?" tanyaku.

Dia terkekeh.

"Aku kira kamu sering membuka youtube.. Namaku, Hwang Minhyun.. Dan yang membuat mu terluka adalah temanku, Kang Daniel.. Tolong maafkan dia.."kata dia. Minhyun.

Kenapa, pada saat orang orang minta maaf padaku aku merasa tidak ikhlas. Tetapi ini, dia terasa berbeda. Terdengar, tulus. Tetapi, bukan Aurora namanya punya sikap Hangat!.

"Aku, tidak menyukai bukan orang yang bukan melukaiku yang meminta maaf.. Karna dia tidak membuat salah padaku.."kataku asal yang ada di pikiranku.

Dia terlihat agak kaget.

"Kalau begitu, akan ku suruh temanku meminta maaf padamu Aurora.. Ku mohon kita menjadi teman.."kata Minhyun.

Teman?. Yang benar saja? Aku mau atau tidak?.

Kring! Kring!

Bel masuk terdengar. Gue segera bangkit dan berjalan. Gue lihat, minhyun tampak agak was-was denganku.

"Kau bisa sendiri?"tanya dia.

Gue mengangguk.

* Di Kelas *

Banyak yang sudah ricuh, banyak yang ngegosip.

Kyulkyung, siyeon dan sumin menghampiriku.

"Udah gak sakit kakinya?"tanya siyeon.

Gue hanya membalas dengan deheman.

Kita berempat duduk di tempat masing masing.

Tiba tiba, pak jhonny masuk. Dia masuk bersama tiga orang laki laki. Salah satunya, gue kenal. Hwang Minhyun. Kita kenalan waktu di UKS. Dia tersenyum padaku. Teman teman yeoja gue yang baper. Terutama si siyeon sama sumin yang benar benar heboh.

Gue yang mendengarnya, langsung membuang wajah dengan wajah datar.

"Murid murid.. Kita kedatangan teman baru.."kata pak jhonny.

"Oke.. Annyeong Haseyo.. Jeoneun Hwang Minhyun Imnida.. Bangapta.."

"Nde.. Annyeong.. Ong Seongwoo Imnida.."

"Annyeong.. Kang Daniel Imnida.."

Satu persatu mereka mengenalkan diri mereka sendiri. Gue B aja. Cuek dan sok gak denger.

"Oiy! Ra! Lu kenapa?"tanya Kyulkyung.

Dia adalah ChairMate gue dari pertama gue ketemu dia.

"Gak.. Gak papa.."balas gue.

"Beneran(?)"tanya dia lagi.

Gue menghela napas.

"Hmm.."gue hanya balas dia dengan deheman.

"Baiklah.. Silahkan cari tempat duduk kalian.."kata pak jhonny.

Mereka bertiga duduk di bangku di belakang gue sama Kyulkyung.

"Baiklah.. Sekarang buka halm 55 dan Aurora.. Kerjakan didepan.."kata pak Jhonny.

"Eh-kok saya pak? Biasanya Siyeon atau Eunwoo pak.."kata gue sambil jalan kedepan.

"Kamukan juara umum.. Jadi, bapak mau coba.."kata pak Jhonny.

Gue hanya ber"oh"ria.

Gue langsung kerjakan halm 55 dengan hanya membutuhkan 30 detik. Pelajaran matematika menurut gue mudah. Pake banget.

Gue lihat pak Jhonny terngahngah melihat jawaban gue.

"Hebat! Dan sangat cepat!"puji pak Jhonny.

"Sebentar istirahat, kamu bisa ke ruang kepala sekolah?"tanya pak Jhonny.

"K-kenapa pak? S-saya buat salah yah.."kata gue agak terkejut.

"Yah.. Kamu buat salah.."kata pak Jhonny.

Gue nunduk.

Gue jalan ke meja gue.

"Attention please.. Call in show to the Aurora Titanickah in the principal's room.. Now.."

"Ra.. Lu buat kesalahan apa.. Sampe sampe di bawa ke ruang kepsek?"tanya Kyulkyung yang tampak khawatir.

Gue berdiri dan berjalan mengikuti pak Jhonny dari belakang.

Sesampai di ruang kepala sekolah, ada suara yang tak asing bagiku.

"...tapi pak, Aurora itu anak yang berpengaruh di sekolah kita.."

"Maaf bu.. Dia anak saya.. Jadi, saya yang memutuskan apa mau saya dan mau dia.."

Ayah(?).

Gue lebih masuk ke ruang kepala sekolah. Gue lihat ada ayah(?) sama ibu kepsek.

"Ayah!?"pekik gue.

Ayah dan kepsek melihatku.

"Aura.. Kamu udah dengar semuanya..?"tanya ayah.

"Jelaskan sekarang!"kata gue tegas.

"Baiklah.. Ayah akan menjelaskan sekarang.."kata ayah.

Dia menghela napas dengan berat menghembuskannya.

"Kamu, akan pindah sekolah-"

"TIDAK!! AURA TIDAK MAU!! AURA MAU DISINI SAMA TEMAN TEMAN AURA!! CUKUP IBU YANG NINGGALIN AURA YAH..!?"kata gue.

"Ini demi kebaikanmu Ra.."bujuk ayah.

"POKOKNYA AKU TIDAK MAU!?"teriak gue.

Gue berlari keluar ruang kepala sekolah. Tangan gue udah mengepal dari tadi. Air mata yang gue tahan dari tadi, akhirnya menetes. Tetapi, tidak deras.

Gue berlari ke kelas. Banyak yang menatapku. Terutama Kyulkyung, Siyeon dan Sumin. Mereka tampak kaget. Gue mendekat ke tempat gue. Gue ambil tas gue.

"Kalau pak Jhonny nyari gue sama ibu kepala sekolah, bilang gue gak mau ketemu siapa siapa.."kata gue ke Kyulkyung.

Tangan gue di tahan kyulkyung.

"Lu mau kemana?! Jangan bilang mau lari lagi!?"kata Kyulkyung.

"Kyul.. Gue butuh sendiri duluh.."kata gue.

Gue lari dan meninggalkan jejak gue di sekolah.

Author pov.

Pada saat Aurora baru berlari keluar gerbang, pak Jhonny sudah ada dikelas bersama ibu kepala sekolah. Ayah Aurora? Dia masih di ruangan kepala sekolah.

"Aurora kemana?!"tanya pak Jhonny dengan raut wajah panik.

"Katanya pak.. Dia butuh waktu sendiri.."kata Siyeon.

"Pak.. Bagaimana ini.. Kalau-"perkataan ibu kepsek terputus.

"Bu! Jangan duluh mikir yang negatif! Aurora pasti tidak akan melakukan itu.."kata pak Jhonny.

"Pak.. Saya khawatir.. Ayok kita cari Aurora lagi pak.."kata bu kepsek.

"Saya ikut pak!"kata Daniel tiba tiba.

Semua yang di kelas menatap Daniel dengan kaget.

"Kami bertiga juga ikut! Dia itu adalah sahabat kita.. Seperti saudara kita.."kata Sumin.

Pak Jhonny pun mengangguk iya.

♡♤TBC♤♡

Annyeong yeoreobun..

Mianhae..

Kalau baru up sekarang. Soalnya Fanny lagi sibuk sama sekolah.

Maaf kalau jarang up.

-FannyBunny

♧◇《My Inspiration Idol》♡♤Donde viven las historias. Descúbrelo ahora