part 4

59 5 2
                                    

Tak sengaja Agnes menabrak seseorang hingga minuman yang sedang dipegang orang tersebut mengenai baju seragam keduanya,

"Eh maaf ya" Agnes meminta maaf pada orang tersebut

-----------------------------------------------------------

"Lo, Bian kan??" Ucap Agnes sambil menunjuk orang yang berada didepanya "lupa dah???, patner contek contekan di SD..." lanjut Agnes

Orang tersebut sedang berpikir keras untuk mengingat-ngingat "Ah....ya gua inget lo Alex yang tukang ngerjain guru... wah gila gua ngga nyangka kita ketemu lagi.. BTW lo cantik.."

"Lo ngeledek apa muji nih?" Tanya Agnes menggoda

"Sumpah, lo cantik gila dulukan item, dekil 11-12 sama anak jalanan" ledek Bian

"Alah ngeledek aja lo bisanya... emang gua cantik heheh" bales Agnes

"Iya dah iya. Oh iya gua mau ke ruang Bp nih" pamit Bian pada Agnes

"Wah.. buat ulah apa lo sampe masuk ruang bp??" Tanya Agnes penasaran

"Kagak buat ulah , itu Pak Bambang katanya mau bahas acara ulang tahun sekolah " jelas Bian

"Ohhh... lah baju lo gimana itu??" Tanya Agnes

"Gampang lah, gua duluan semua" Bian langsung pergi

Angga dan Zero keduanya saling pandang sama-sama tidak mengerti tentang ini.

"Siapa dek?" Tanya Angga kepada Agnes

"Bian, Bian Ragaputra temen sd gua yang hampir mati gara gara abang gua sendiri" ucap Agnes telak kepada Angga

"Ohhh, anak tengil itu" ucap Angga cuek

"Ah elah bang muka nya jangan kusut gitu lah" Agnes memasang muka memelas

Angga mengabaikan ucapan yang dilontarkan adenya dan melanjutkan perjalanan menuju kantin

"Woi bang tungguin napa!!" Teriak Agnes sambil berlari bersama Zero

Pertemuan yang tak pernah direncanakan oleh siapa pun, takdir mempersatukan mereka lagi dengan caranya, mungkin tuhan memiliki jalannya sendiri.

*****

Kelas Agnes sangat lah berisik dikarenakan guru-guru sedang rapat

"Lex, gua pengen nanya deh.. kok lo bisa bareng cogannya anak IPS? Ada hubungan apa lo sama dia?"  Tanya Salwa mulai curiga

"dia sahabat gua, namanya Zero Bagandra" jawab Agnes cuek

"Ohh, sumpah ganteng ngga nahan" ekspresi berlibihan dari Salwa

"hmm, mau gua kenalin?" tawar Agnes

"UP...dulu gan, gua dah punya" Salwa menjawab santai

Agnes tak lagi membalas perkataan Salwa, sekarang ia sedang tenggelam dalam imajinasinya membaca novel. Agnes suka dengan novel fantasi, menurutnya itu sangat menghibur. Pertama kali suka novel fantasi karna ia membaca punya Angga yang berjudul 'Blue Moon' sampai sekarang novel itu masih dibaca olehnya.

Pintu kelas diketuk dengan sopan oleh seseorang, seorang siswa masuk dengan gaya coolnya,

"permisi, yang bernama Agnes Alexandra dipanggil oleh Angga Putra di kelas nya. terima kasih" setelah memberi tahu infornasi siswa tersebut segera meninggalkan  kelas 

"gila abang lu sadis juga, manggil lu aja nyuruh orang" komentar Salwa

"biasa itu mah, dulu lebih parah" Agnes segera berjalan keluar kelas, menuju ke kelas Angga

Sesampainya di kelas Angga, Agnes segera menganyunkan kakinya menuju bangku Angga yang sedang rame dengan teman-temannya 

"ada apa?" tanya Agnes to the point

"wihhh, siapa tuhh?" goda salah satu temen Angga. Briyan.

"bisa kali di kenalin?" timpal temen Angga yanga lain. Kevin.

Angga tak memperdulikan perkataan teman-temanya, ia dengan santai menarik tangan Agnes, hingga Agnes jatuh duduk tepat di samping Angga

"Dih narik narik!!! Ngga sopan!!!"  Omel Agnes pada Angga, Angga yang diomelin hanya tertawa receh dan mencubit pipi tembem Agnes,

"Aaaa...., sakit anjir. Lu sebenernya ngapain manggil-manggil gua?" Agnes mulai sebel dengan kelakuan Angga mulai menjauhi duduknya

"Ngapain coba jauh-jauh? Sini!!" Angga bekata demikian seraya menarik Agnes untuk mendekatinya, "nih, undangan dari temen gua," Angga menyodorkan undangan hitam elegan pada Agnes.

Agnes yang dikasih hanya diam, ia tak mengerti kenapa Angga ngasih undangan itu pada dirinya " buat apa coba? Temen lu yang ngundang ngapa gua yang dikasih" ketus Agnes.

Angga mencoba bersabar mengahadapi mahluk yang satu ini, "lemot lu, itu undangan buat lu dateng bareng gua nanti"

"Dih males banget, ajak yang lain napa jomblonya ketahuan banget" Angnes memutar bola matanya males

"Lu doang tinggal, Zero udah diundang masa iya gua undang lagi?" Ungkap Angga, emang bener satu angkatan diundang semua tak terkecuali.

"Ayok lah dek.." tampang Angga dimelas melasin

"Kalo gua mau dateng lu ngasih apa?" Tantang Agnes

"Ah elah, ipad gua buat lu" Angga berucap dengan nada tak iklas

"Wahh, oke gua ikut" dengan tampang kegirangan Agnes pergi meninggalkan kelas Angga, bukan Agnes tak mau beli ipad yang baru tapi ipad Angga jauh lebih bagus dari ipad mana pun, karna perfomanya dirancang oleh ahli teknologi ternama dan hanya ada satu didunia.

"Adek laknat emang, ipad kesayangan gua lagi" gerutu Angga, temen-temen yang menyaksikan kejadian tadi hanya bisa tertawa terpingkal pingkal

"Aduhh ada yang takut sama adek nihhh" sindir Kevin yang berada di samping Angga menduduki tempat duduk yang sempat diduduki Agnes.

"Kayanya besok ada yang tekor buat beli ipad  baru" timpal Brian dengan tampang mengejek

"Diem atau lu ngga bisa ngomong lagi" Aura Angga yang asli sudah keluar

"Sadis bat ya, giliran tadi sama Agnes kayanya lembut bat, sekarang kaya singa laper" ucap Kemal sambil berkidik ngeri

Mereka melanjutkan bercanda dan mengobrol hal yang tak penting disela sela keasikan mereka, mereka diintrupsi oleh suara perempuan

"Angga" sapa pemilik suara sambil melambaikan tangan kepada Angga

Angga melihat ke arah orang tersebut dan ia terkejut bukan main

*******

Hai... haii... kembali lagi nihhhh wkwkwkw.
Maaf sebesar besarnya, gua udah lama ngga lanjutin nih cerita, karna banyak faktor faktor yang mempengaruhi terhambatnya cerita ini, tolong pengertiannya. Sekali lagi gua minta maaf

Jakarta, 18 April 2019

Salam hangat
Dwitri Wijaya

My Dear BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang