JANGAN LUPA VOTE YA MANTEMAN ❤️
.
.
.
.
.
Author's POV
Setelah melihat isi pesan itu,Nayeon langsung menghentikan langkahnya untuk berjalan ke kelas. Ia melihat Woozi yang tersenyum kecil kepada Nayeon lalu meninggalkan Nayeon.
"Yeon,ayo cepetan." Ucap Sana sangat terburu-buru.
"Ah iya tunggu." Ucap Nayeon lalu memasukkan HP-nya ke dalam saku seragamnya.Lee Jihoon
Nanti,pulang bareng
gue ya?Ok 👌🏻
🌚🌚🌚
Nayeon terus saja tersenyum saat ia menerima pesan dari Woozi karena akan pulang bersama. Dahyun yang sebangku bersamanya kebingungan melihat tingkah Nayeon senyum-senyum sendiri seperti orang gila.
"Yeon,lo ngapain senyum-senyum gitu?takut gue." Ucap Dahyun
"Hehehehe,hmmm itu si Woozi...ituu..." Ucap Nayeon sambil nyengir gak jelas.
"Itu itu aja terus woi ada apa dah? Mumpung belum ada Pak Yixing yeu kepo gue." Kesal Dahyun.
"Ngajak gue balik bareng." Ucap Nayeon. Saat hendak Dahyun akan berteriak,Pak Yixing datang dengan muka yang sangat tidak bisa di tebak.
"Selamat siang anak-anak." Ucap Pak Yixing."Siang pak." Ucap murid-murid serentak.
"Hari ini,akan ada rapat guru dan semua kelas akan dibubarkan. Tugas tidak akan dikumpulkan hari ini,namun akan ada tugas tambahan untuk kalian. Kerjakan halaman 200 dengan rumusnya lengkap,lusa kumpulkan." Ucap Pak Yixing dengan suara baritonnya itu.
"Anjir gaasik banget tugas mulu." Bisik Sana yang duduk bersama Jihyo yang tepat berada di belakang Nayeon dan Dahyun.
"Udahlah kerjain aja. Itung-itung ibadah San." Ucap Nayeon.
"Paham semua?" Tanya Pak Yixing
"Paham,pak." Seru anak-anak.
"Kalau begitu,bapak keluar dan ingat tugas yang bapak berikan. Hati-hati saat pulang." Ucap Pak Yixing lalu keluar dari kelas.
"AKHIRNYA BALIK CEPET." Ucap Vernon sangat bergembira.
"Gue gak ngerjain PR dari Pak Yixing lagi. Hampir mati di bunuh Pak Yixing tadi gue." Ucap Joshua yang tak kalah gembira dengan Vernon.
Anggota twice hanya geleng-geleng melihat aksi mereka. Nayeon langsung mengecek HP-nya dan mendapat notif dari Woozi.
Lee Jihoon
Gue udah di
parkiran nih.Wait,otw
"Eh gue izin pulang duluan ya bye" Ucap Nayeon kepada teman-temannya.
"Iya deh tau yang dianterin balik sama Woozi." Ejek Dahyun.
"Apaan sih yun ah." Ucap Nayeon malu.
"Seriusan lo dianterin balik sama Woozi? Pedekate lancar ini mah." Ucap Tzuyu.
"Gaya ae yang deket sama anggota seventeen mah." Ejek Chaeyoung.
"Yaudah ah gue ke parkiran sekarang dia udah nungguin,bye semua jangan kangen." Ucap Nayeon lalu pergi meninggalkan teman-temannya.
"Semoga Woozi yang terbaik buat Nayeon ya guys." Ucap Momo.
"Iya,kasian gue sama Nayeon pas masih jadian sama si senior Alex." Ucap Mina dengan nada melas.
"Udah ah yu kita balik juga." Ajak Jeongyeon kepada yang lainnya. Mereka pulang menggunakan mobil Sana.
Disisi lain,Nayeon sampai di parkiran dan melihat Woozi sedang menunggu Nayeon datang. Woozi melihat Nayeon yang berjalan menuju ke arahnya langsung tersenyum dalam hati (tidak secara nyata).
"Sorry,lo nunggu lama ya?" Tanya Nayeon.
"Enggak kok. Yuk balik." Jawab Woozi. Woozi membukakan pintu mobil untuk Nayeon.
"Thanks." Ucap Nayeon sambil tersenyum.
"Anjir senyumnya,senyumnya tahan Zi tahan." Batin Woozi. Woozi menutup pintu mobil yang baru saja ia buka untuk Nayeon dan kembali menuju kursi supir. Ini kali pertama Woozi berangkat membawa mobil karena biasanya ia sangat enggan membawa mobil ke sekolah dan selalu minta dijemput oleh Seungkwan. Woozi menjalankan mobilnya dan sangat fokus tak ada pembicaraan di dalam mobil. Nayeon hanya memperhatikan Woozi sekilas dia tidak mau mengganggu konsentrasi menyetir Woozi.
"Gue harus buka topik nih." Batin Woozi lagi. Ia langsung tarik nafas dan mulai berbicara.
"Lo suka musik gak?" Tanya Woozi.
"Anjir gue nanya apaan sih?kok tiba-tiba ke musik?bego bego Zi lo bego sumpah." Batin Woozi sambil mengutuk omongannya sendiri.
"Gue suka musik kok. Gue suka yang berbau hiphop,slow,pop gitu lah." Ucap Nayeon.
"Menurut lo,lagu yang anggota seventeen bawain pas di festival itu,keren gak sih." Tanya Woozi lagi.
"Jangan ditanya zi, sumpah itu bagus banget. Iti ciptaan lo kan?" Nayeon sangat antusias. Woozi hanya mengangguk sambil fokus menyetir. Lalu,tidak ada pembicaraan lagi setelah itu. Mereka kembali canggung dan entah akan membahas apa. Woozi langsung menyalakan speaker yang ada di dalam mobilnya dan langsung memutar lagu BTS-Spring Day. Nayeon langsung bergumam sendiri karena dia hafal lagi itu.
Nallineun nuni naramyeon
Jogeum deo ppalli naege daheul su isseul tende
Akankah aku mendapatkanmu lebih cepat
Jika aku adalah salju yang berada diudara?
Mereka terlarut akan lagu yang mereka dengarkan. Woozi memperhatikan suara Nayeon yang indah saat bernyanyi.
"Lo keren juga kalo lagi nyanyi." Puji Woozi. Jantung Nayeon berdegup lebih cepat daripada tadi. Ia sangat malu karena suaranya.
"Masih bagusan suara lo lah zi kemana-mana." Ucap Nayeon.
"Biasa aja tuh." Ucap Woozi.
"Ya lo nya yang gak nyadar kalo suara lo itu bagus." Nayeon memuji Woozi balik.
"Iya deh suara kita sama-sama bagus." Ucap Woozi mengalah. Nayeon langsung tertawa karena tingkah Woozi yang sangat lucu.
"Kok ketawa sih?" Tanya Woozi bingung.
"Pengen ketawa aja,tingkah lo lucu banget sih. Haha." Ucap Nayeon tak ada henti-hentinya tertawa. Woozi memperhatikan Nayeon yang terus tertawa,dan dia pun tersenyum melihat Nayeon dengan ketawa lepasnya itu.
"Dia keliatan lebih manis kalo ketawa gini." Batin Woozi.
Woozi terus fokus menyetir dan berfikir ingin mengajak Nayeon ke suatu tempat terlebih dahulu. Namun,Woozi takut kalau Nayeon menolak ajakannya. Ia terus berfikir ia lebih memilih mengajaknya atau tidak? Pertanyaan itu lebih sulit dari soal fisika menurutnya.
"Yeon."
"Iya?"
"Ki...kita ke suatu tempat dulu boleh kan?" Tanya Woozi was-was.
"Oh,boleh kok. Emang mau kemana?" Nayeon kembali bertanya.
"Ke rumah gue." Ucap Woozi sangat polosnya. Lagi-lagi jantung Nayeon hampir copot karena ucapan Woozi.
"Mau ngapain? Malu ah." Ucap Nayeon.
"Kita main musik disana. Sekalian,gue bakal ngenalin lo sama mama dan kakak gue. Tenang aja,mereka gak gigit kok." Woozi meyakinkan.
"Pake seragam sekolah gini?" Tanya Nayeon.
"Ya iya. Emang maunya lo pake apa?" Ucap Woozi. Lalu ia memberhentikan mobilnya dipinggir jalan dan melihat jok belakang ada sweater yang biasa ia pake saat main bersama anggota seventeen dan ia meminjamkannya kepada Nayeon.
"Nih pake." Ucap Woozi sambil memberikan sweaternya itu. Nayeon menerimanya,lalu memakainya dan ukurannya lumayan pas di badannya.
"Kegedean dikit biarin lah. Yuk jalan lagi." Ucap Nayeon. Woozi kembali melajukan mobilnya menuju rumahnya.
🌚🌚🌚
Nayeon's POV
Gue bingung banget tiba-tiba diajak kerumahnya. Gue malu banget apalagi masih pake seragam sekola kayak gini. Kudu kumaha atuh diriku sekarang?
Gak lama kemudian,kita sampe di rumah Woozi dan itu bikin jantung gue berdegup lebih lebih daripada tadi.
"Ayo keluar." Ucap Woozi.
"Gue malu zi. Serius nih gapapa?" Tanya gue memastikan.
"Gapapa lah ayo." Jawab Woozi lalu keluar dari mobil. Gue juga ngikutin dia keluar dari mobil dan langkah gue sangat pelan. Woozi yang menyadari kalau gue jalan pelang banget,dia narik tangan gue dengan lembut.
"Jangan takut. Ini rumah ada penghuninya juga kok,bukan rumah hantu." Ucap Woozi lalu mengeratkan lengannya di tangan gue.
"Anjir ini gasalah tangannya genggam tangan gue? Aish atuhlah aing degdegan." Bantin gue. Tiba didepan pintu rumah Woozi, Lihat sekeliling rumahnya yang gak beda jauh besarnya sama rumah gue. Namun,suasana aestetic rumahnya dia yang bikin gue suka.
"Ma,kak Woozi pulang." Ucap Woozi yang masih megang tangan gue.
"Eh zi,ii..iiini tangan lo." Ucap gue dan Woozi menyadari itu.
"Eh hmmmm... sorry." Woozi melepaskan genggamannya.
"Padahal tadi gue gak usah bilang biar tangannya dipegang terus." Batin gue lagi. Eh tapi kalo di pegang terus,ntar mamanya marah woi haha,gak deng canda.
"Eh kamu udah pulang hoon. Ini siapa?" Tanya mamanya.
"Eh iya kenalin ma,ini Nayeon. Temen sekolah Jihoon." Ucap Woozi. Gue langsung menyalami mamanya dan ya dia sangat cantik.
"Kak Sunny mana ma?" Tanya Woozi.
"Dia lagi keluar buat beli makanan. Nayeon mau minum apa?biar tante buatin." Tanya Mama Woozi ke gue.
"Eh,gak usah tante. Nanti ngerepotin." Ucap gue malu-malu.
"Gak usah sungkan gitu. Anggap aja ini rumah kamu sendiri. Kamu cantik juga ya. Ini kali pertama Jihoon bawa teman perempuan ke rumahnya. Biasanya,dia selalu bawa teman-teman seventeen untuk membuat lagu atau meng-aransement lagu baru mereka." Ucap Mama Woozi. Gue malu parah woi dipuji kalau gue cantik. Padahal kata Kak Hasung,aku itu dekil dan petakilan kaya katak,sedih kan?
"Ehehehe,makasih tante." Ucap Nayeon.
"Ayo ke ruang musik. Ma,Woozi ajak Nayeon ke ruang musik ya." Ucap Woozi.
"Eh ntar dulu ini Nayeon mau minum apa?"
"Terserah deh tante."
"Yaudah,nanti tante bawa ke ruang musik ya." Ucap Mama Woozi lalu pergi ke dapur untuk membuatkan minum. Woozi dan gue pergi ke ruang musik dan disanalah gue sangat terpesona ngeliat ruang musik yang sangat sederhana,namun elegant.
KAMU SEDANG MEMBACA
SMILE ; Woozi
FanfictionCowok dingin,super jaim,tapi jago main musik menyukai seorang perempuan yang sangat cantik,most wanted sekolah,namun memiliki rasa trauma terhadap cowok. Akankah Lee Jihoon (Woozi) bisa meyakinkan Im Nayeon untuk menjadikannya teman hidup ?