Part 12

365 51 2
                                    

Jangan lupa vote ya manteman ❤️
.
.
.
.
    Author POV
Woozi langsung duduk di tempatnya. Disana sudah ada Hoshi yang sedang asik main free fire bersama Jun,Mingyu,dan Seungkwan. Sedangkan SCoups dan Dino sedang membuat gambaran untuk lagu baru mereka.
"Ci,belakang lo elah cepetan." Sahut Mingyu sangat tidak kalem.
"Sabar elah senjata gue abis woi." Ucap Hoshi yang terus asik main game itu. Woozi terdiam dengan pikiran yang entah kemana. Selalu saja seperti ini bila ia sedang dekat dengan lawan jenisnya. SCoups yang melihat raut muka Woozi langsung aneh dan menghentikan aktivitasnya itu bersama Dino.
"Lo kenapa dah?muka ditilep gitu kaya baju." Ucap SCoups. Woozi hanya mengangkat bahunya yang menunjukan bahwa ia menjawab tidak tahu.
"Nayeon ya?" Tanya Dino tiba-tiba. Woozi tetap diam dan mengangkat bahunya lagi.
"Gini nih kalo punya temen,irit ngomong. Lo kalo ada masalah cerita lah Zi jangan dipendem sendiri. Berantem ya lo sama Nayeon?" Ucap Jun yang nyaut sambil tetap bermain gamenya itu.
"Gue bingung." Itu kalimat pertama yang diucapkan Woozi saat itu.
"Bingung kenapa lagi dah lo? Tiap hari bingung mulu kerjaannya." Tanya SCoups.
"Gue belum lama loh kenal sama Nayeon dan gue juga belum terlalu deket sama dia. Tapi kok gue kayak ngerasa udah lama banget kenal dia ya?" Ucap Woozi bingung.
"Lo dateng-dateng ke kelas mikirin kayak gituan? Kesambet apa lo?" Ucap Dino heran.
"Ya sebenernya sepanjang jalan tadi gie gak mikirin itu sih. Tapi semenjak di kelas aja gue tiba-tiba kepikiran kayak gitu." Woozi menyenderkan dirinya di kursi. SCoups dan Dino mengernyitkan dahi karena kebingungan.
"BOOYAH !!" Ucap Jun,Hoshi,Mingyu,dan Seungkwan bersamaan. Sontak Woozi,SCoups dan Dino kaget dan Dino langsung melempar kotak pensil yang ada didepannya itu ke arah mereka.
"Kaget geblek. Main gituan riweuhnya minta ampun ya maraneh." Ucap Dino.
"Tuh ya kamu kalo udah marah-marah logat sundanya keluar." Ucap Seungkwan.
"Ai reuwas kumaha deui? Da bongan main game ge nepi ka kitu."  (Kalo kaget gimana lagi? Salah sendiri main game sampe kayak gitu.) Ucap Dino dengan bahasa sundanya.
"Udah ah gue ga ngerti. Lo ada masalah apa Zi?muka lo lecek banget." Tanya Hoshi.
"Kemana aja masnya? Doi udah cerita tadi. Makanya jangan main game mulu lo." Ucap SCoups.
"Ya namanya juga teen jaman now ya pasti kerjaannya main game,kalo gak gitu ya nongkrong,atau gebetin cewek." Sahut Hoshi polos.
"Masih gue dengerin omongan lo ci,belum gue sleding sampe lapang basket." Ucap Jun dengan nada yang membuat mereka tertawa kecuali Hoshi dengan wajah bingung.
"Salah gue apa woi?" Tanya Hoshi.
"Itu kata-kata terakhir lo yang bikin kita ingin sleding lo sampe lapangan basket." Sambung Seungkwan.
"Apa?gebetin cewek? Emang bener kan?"
"Itu mah lo aja ya,gue mah kagak ikutan." Jawab Mingyu.
"Sadar diri masnya. Playboy cap kaki tiga juga lo ah pake bilang kagak ikutan segala." Ucap Jun.
"Kayak minuman pereda panas dalam aja ya pake ada kaya cap kaki tiga. Emang sih ya gue selalu jadi pereda sakit hati." Ucap Mingyu dengan percaya diri.
"Gak kebalik boss? Lu kan suka bikin cewek sakit hati mulu." Celetuk Seungkwan.
"Gue udah tobat semenjak ada dia di hidup gue." Ucap Mingyu santai.
"Siapa?" Tanya mereka bersamaan.
"Dih,kepo ae lu pada. Ntar juga pada tau."
"Jangan my honey bunny Dahyun ya yang lo ambil." Ucap Hoshi dengan nada mengancam.
"Bukan elah lu mah sensi ae." Mingyu membenarkan posisi duduknya dan menyimpan HP-nya di dalam tas. Tidak lama kemudian,Pak JHope,guru Bahasa Indonesia datang dengan membawa tumpukkan kertas.
"Selamat pagi anak-anak."
"Pagi pak."
"Karena 3 bulan lagi kita akan melaksanakan Ujian Nasional,maka kita akan latihan soal. Dan selama kalian mengerjakan soal,akan bapak tinggal dulu karena ada rapat di ruang kepala sekolah. Saat jam istirahat berbunyi,segera kumpulkan." Ucapnya.
"Baik pak." Ucap siswa-siswi yang ada di dalam kelas.
"Anjay latihan soal?siap-siap enek sama soal cerita yang panjang kayak rel kereta ini mah." Bisik Seungkwan.
"Terima aja lah. Itung-itung nilai tambahan dari Pak JHope kan lumayan." Ucap SCoups,tepat di sebelahnya. Woozi masih terdiam dan tidak berbuat apa-apa. Hoshi yang berada di sebelahnya hanya bisa menghela napas panjang,bingung harus bagaimana.
"Zi,jangan melamun mulu lo. Kesambet genderwo baru tau rasa. Kalau lo emang suka sama Nayeon,ungkapin. Jangan takut selama lo berusaha buat dia bahagia. Gue tau,lo pasti suka kan sama Nayeon? Kita selalu dukung lo sama siapapun. Jangan pikirin Sejeong terus,saatnya lo move on Zi. Gue tau lo banget kita barengan dari masa SMP loh." Ucap Hoshi. "Gue percaya lo pasti bisa buat Nayeon bahagia sama lo. Cewek gak suka di gantung perasaannya. Kalo lo suka,langsung nyatain. Gak usah neko-neko lah buat ngungkapinnya. Asal lo jujur dan setia,cewek pasti suka kok." Ucapnya lagi.
"Tapi gue takut bakalan selalu ngecewain Nayeon ci. Apalagi,gue ngerasa kayaknya gue pernah kenal sama dia semenjak pertama ketemu. Tapi kayaknya itu firasat gue aja deh." Jelas Woozi.
"Bisa jadi dia adalah masa lalu lo yang hilang Zi." Jawab Hoshi.
"Maksud lo?" Woozi kebingungan.
"Layaknya gue sama Hanna kelas 12 IPS 1." Ucap Hoshi. "Gue sama dia ternyata temenan dari kecil. Waktu kecil,gue kan selalu dipanggil cilok dan gue manggil dia koala. Nah,gue sama dia ketemu pas di acara keluarga gue dan gue kaget saat itu kenapa dia bisa dateng. Dan gue baru sadar bahwa dia adalah koala gue. Lo tau kan gue sempet jatuh cinta juga sama dia?" Ucapnya lagi. Woozi mengangguk menandakan bahwa ia tau akan hal itu.
"Tapi sayangnya,dia malah jadian sama senior kita,Bang Mike. Sampai akhirnya,dia meninggal karena kecelakaan bareng Mike pas jalan bareng." Hoshi tersenyum miris. "Ya intinya,lo jangan sampe menyesal menyia-nyiakkan waktu lo ini. Kalo emang lo sempet kenal dia,dan sempet kepisah juga lo harus cari tau." Ucap Hoshi lalu menepuk pundak sahabatnya itu.
"Tapi cu,gue punya pertanyaan buat lo deh. Lo beneran suka sama Dahyun apa cuma sebagai bahan bercandaan?" Pertanyaan itu membuat Hoshi memberhentikan kegiatan mengisi soalnya.
"Soal itu,gue sebenernya udah suka sama dia semenjak awal kelas 11. Tapi gue pendem karena gue tau,gue buka type dia. Udah ah cepet kerjain tuh soal ntar gue nyontek." Hoshi mengalihkan pembicaraan dan Woozi kesal kepadanya. Namun,perkataan Hoshi diawal ada benarnya, mungkin ia pernah mengenali Nayeon dulu. Karena Woozi,sempat menetap di Korea Selatan karena tuntutan pekerjaan ayahnya selama 4 tahun sampai akhirnya,ia pindah lagi ke Indonesia. Woozi memghiraukan pikirannya itu dan mengerjakan soal yang diberi oleh Pak JHope tadi.
                            ☀️☀️☀️
  Bel istirahat berbunyi. Nayeon membereskan mejanya yang berantakan karena pelajaran Biologi yang memiliki 3 buku paket. Tidak terasa 3 bulan lagi akan dilaksanakan Ujian Nasional. Masa-masa SMA-nya mungkin tidak terlalu indah,namun dia tetap menyayangi sekolahnya ini.
"Yeon yuk ke kantin." Ucap Chaeyoung.
"Bentar gue mau beresin dulu buku ini." Ucapnya sambil menata buku itu.
"Lo hutang cerita sama gue loh." Skak Dahyun tiba-tiba.
"Hutang cerita apaan?" Tanya Nayeon.
"Tadi pagi,gue liat lo dateng bareng sama Woozi." Ucap Dahyun.
"HAH SERIUSAN?" Teriak Sana yang tiba-tiba datang dan diikuti oleh yang lainnya.
"Lo gak usah pake teriak bisa gak sih? Ampun deh." Ucap Chaeyoung yang tepat berdiri disebelah Sana.
"Iya ntar gue cerita di kantin deh. Yuk ah ke kantin." Ajak Nayeon. Mereka pun beranjak dari kelas dan tanpa disadari,di depan kelasnya sudah ada Woozi menunggu Nayeon.
"Dia seriusan datengin gue ke kelas? Ampun deh gue bisa-bisa pingsan di tempat." Batin Nayeon tidak menyangka.
"Ekhmmm... yaudah kita ke kantin duluan kalo gini mah." Ucap Jihyo dan langsung lari ke kantin. Nayeon yang sempat ingin memanggil pun tidak keburu lantaran mereka sudah lari. Nayeon malu dan keadaan mereka saat ini di perhatikan oleh para fans Woozi (lagi). Nayeon mulai merasa tidak nyaman dengan tatapan itu. Woozi yang menyadari akan hal itu langsung menarik tangan Nayeon untuk ke sekian kali. Nayeon mulai dibuat spot jantung oleh Woozi.
"Ni anak seneng banget ya bikin gue jantungan. Untung ganteng." Batin Nayeon. Sampai kantin pun,mereka tetap bergandengan tangan. Banyak sekali yang memperhatikan termasuk anggota seventeen dan twice itu sendiri. Mereka menghampiri tempat yang didudukki oleh anggota mereka dan duduk dengan keadaan masih bergandengan tangan.
"Lo suka banget ya sama tangan gue? Digandeng mulu." Ucap Nayeon.
"Anak orang,takut ilang jadi gue gandeng terus." Canda Woozi lalu melepaskan genggamannya itu.
"PDKT lancar ini mah." Celetuk Vernon.
"Lu mau juga? Tuh gebet si Jubaedah kelas 11 IPA 3 yang ngebet pengen jadi pacar lo." Ucap Wonwoo.
"Julia woo bukan Juabedah." Ucap Jeonghan.
"Ah itu kali tau ah." Wonwoo bodo amat sambil memakan kacang kulit yang ia beli.
"Mau pada pesen apa? Biar gue yang pesenin." Tawar DK.
"Tumben lo nawarin? Biasanya lo yang selalu nyuruh dedek emesh lo buat mesenin makanan?" Sindir The8.
"Kan sambil pencitraan ya gak boss?" Ucap Joshua.
"Tau aja lo ketek ubanan." Ucap DK sambil menepuk punggung Joshua. Mereka semua tertawa melihat wajah Joshua yang sangat kesal.
"Seperti biasa deh. Kalian mau apa?" Ucap SCoups kepada anggota twice.
"Samain aja lah ya." Ucap Tzuyu.
"Ok deh. Tunggu yak." Ucap DK langsung pergi. Setelah DK kembali dengan makanan yang dipesan,mereka tengah seru membincangkan yang tidak terduga. Semakin lama,mereka sangat akrab dan selalu bermain bersama.
"Nayeon?" Ucap lelaki yang berdiri tepat di belakangnya. Nayeon langsung melirik ke belakang dan kaget melihatnya. Jantungnya tidak karuan dan sangat terasa sakit. Ya,Alex berada disana.

To be continue ...

HAPPY READING MANTEMAN ❤️❤️❤️. Salam sayang dari Nayeon dan Woozi 😚

 Salam sayang dari Nayeon dan Woozi 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SMILE ; Woozi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang