Serangan Kilat

21 1 0
                                    

Jadi setelah melewati hukuman keterlambatan serta nilai 0 karena tak membuat tugas, akhirnya berakhir juga.

"kampret..." ucap Ari lalu termenung di jam istirahat

"diem-diem aja lu Ar" ucap Dion teman sekelasku yang sangat pintar namun pemalas

"bukannya udah jelas sebabnya" jawab Ari

"yang salah siapa bego, lu sendiri gamau bangun pagi ngerjain di sekolah tu pr" bales Dion

"Alam berkehendak anak muda" ucap sikampret Ari

"Kata-kata filsafat macam apa itu, mana ada alam yg buat lu terlambat. lu sendiri yg kebo"

"Mari kita akhir dengan gencatan senjata peperangan kali ini" ucap Ari sambil berjalan keluar kelas

"Heh, lu mau ke kantin?" 

"iyeh" ucap singkat sambil tak menoleh

"hajar hajar hajar"

seketika mereka sampailah di kantin sekolah, pemandangan yang sangat sibuk. karena kantin kami hanya ada di satu spot. 4 kios kecil yg disewakan menjajakan berbagai makanan tak cukup menampung pengungsi para pelajar yang kelaparan. situasinya mirip ketika pengungsi di daerah bencana alam yang berebut pasokan makanan.

"kampret" kata-kata mutiara yang kembali  keluar dari mulut Ari

"sabar aja napa, tuh liat bidadari lu lagi sama teman-temannya"

dalam beberapa detik situasi bencana alam yang ia pikirkan berubah jadi sebuah orkestra yang menampilkan seorang penyanyi muda yang sedang bernyanyi diatas panggung.

"adem bener denger dia nyanyi, walaupun gue gasuka lagunya..." gumam ari dalam hati

"men, sudahi alam bawah sadar lu. kita gabakalan bisa selevel sama mereka yang gaul-gaul itu. toh kita juga orang sederhana, yang keluar ke cafe aja mikir2"

kata-kata si Dion membuat kepala ku berasa civil war, karena tak menerima kenyataan serta ekspektasi yang ada.

"yeah lu bener" singkat padat dan sedih yang mendalam ucap Ari

Tak lama kemudian tiba-tiba ada rombongan yang menghampiri meja Bella. mereka langsung menampar pipi Bella, hal itu sontak jadi tontonan.

"dasar pelacur, ga bisa apa ga rebut pacar orang! mentang-mentang lu wajah bule, seenaknya aja"

Bella pun dengan sedikit kesal berkata "Nad, gue gak rebut pacar lu. pertama dia hanya nemanin gue keliling kampus pas gue baru pindah kesini dulu. kedua, gue gapunya rasa ke dia. ketiga, kalopun dia suka sama gue itu bukan karena gue goda dia ataupun gimana-gimana. lu bisa check hp gue, lu bisa baca semua yg lu mau"

"alesan aja lu pecun!"

"Nad gue gasuka yg kayak begini, lu teman baik gue. lu tau sendiri gue bukan cewek yang suka ngerayu orang" kata Bella

"Gue gabutuh alasan basi lu yang klasik banget itu! lu bukan teman gue lagi! camkan itu!"

"kalo itu buat lu puas, ok!" bales bella

dikejauhan ari hanya mengepalkan tangan, ingin rasanya ia membantu. namun ia sadar dengan wajahnya yg pas-pas an serta arti dirinya yang bukan siapa-siapa di sekolah mengurungkan niatnya.

"ni anak emang demen banget ama tu bule yak, ampe marah gitu" melihat ekspresi marah Ari

2/3 IdiotWhere stories live. Discover now