The Perfect Man

21 4 5
                                    

Budayakan vote sebelum membaca guy's!!

Aku merebahkan kepalaku dengan malas di atas meja belajarku yang menghadap ke luar jendela. Dari kejauhan aku bisa melihat Jack Harffey yang sedang bersepeda dengan riang mengelilingi kompleks tempat tinggalku bersama Murffy, anjing birunya yang lucu, yang kemarin kubaca di buku yang baru kubeli.

Jack melambai padaku. Aku hanya mengangguk singkat dan tersenyum. Aku tidak ingin terlibat interaksi yang berlebihan dengannya setelah terakhir kali aku ditertawakan oleh teman-temanku karena aku terus berlari sambil menjerit-jerit ketakutan di sepanjang koridor sekolah ketika anjing birunya yang lucu tiba-tiba mengejarku dengan wajah ganas.

Aku kembali merebahkan kepalaku dan menatap rak-rak buku besar yang berdiri kokoh di setiap sisi dinding kamarku, yang membuatnya menjadi tampak mirip perpustakaan. Puluhan buku-buku
ilmiah karya penulis asing, buku filsafat, psikologi, sastra klasik, sejarah historis, mitologi-mitologi Yunani kuno, buku-buku kritik sosial, kumpulan jurnal internasional, serta beberapa buku tentang algoritma dan quantum. Aku menatap setiap deret buku itu satu demi satu, mencoba mengingat isinya. Aku nyaris hapal di luar kepala setiap baris dari tiap halaman buku-buku itu.

Aku memiliki kecerdasan di atas rata-rata yang tidak terjangkau manusia pada umumnya. Gabungan hebat antara Albert Einstein dan Galileo Galilei. Aku sudah memenangkan banyak perlombaan dalam berbagai bidang ilmu dan memperoleh penghargaan dunia dalam bidang kosmologi, seperti Fisikawan Stephen Hawking, berkat artikel ilmiahku yang kini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah internasional. Aku bahkan mampu menyelesaikan soal hitungan rumit yang terdiri dari 100 digit angka hanya dalam hitungan detik. Aku bisa mengingat semua hal yang ditangkap oleh indraku dengan baik.

Dengan kemampuan otakku yang nyaris sempurna seperti susunan kosmis, perlahan-lahan semua ingatan itu campur aduk dalam otakku tanpa bisa kukendalikan, sehingga aku mulai tidak bisa membedakan antara ingatan yang benar-benar berasal dari kejadian yang pernah kualami, atau hanya ingatan yang berasal dari sesuatu yang kubaca, yang kemudian tervisualisasikan dan terproyeksikan dengan sempurna oleh otakku, sehingga semuanya tampak begitu nyata.
Semua teman-teman di sekolahku menganggapku gila karena aku memiliki false memory syndrome* yang mulai mengarah pada skizofrenia**........

Untuk membaca lanjutan ceritanya silakan baca di buku Antologi Cerpen - Bidadari yang Kembali, bersama 10 cerita seru lainnya.

Buku dapat dipesan di aplikasi belanja Shoope, Bukalapak, Tokopedia dan Guepedia.

Buku dapat dipesan di aplikasi belanja Shoope, Bukalapak, Tokopedia dan Guepedia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELESAI

*Kemampuan Memori fotografi, yaitu manusia yang memiliki kemampuan untuk mengingat apa yang ditangkap oleh indra penglihatan secara detail dan terperinci hanya dalam sekali lihat.

**False Memory Syndrome adalah ingatan yang salah atau keadaan di mana seseorang sulit membedakan mana ingatan yang sebenarnya terekam di ingatan kita dan mana yang bias.


Jangan lupa vote dan comments-nya guy's!! Arighatou gozaimaz...

Jangan lupa vote dan comments-nya guy's!! Arighatou gozaimaz

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Perfect ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang