B

1.9K 59 0
                                    

"Ya udah, mari kami bantu ke asrama!!." ucap Lina

Aku pun memberikan tasku ke pada mereka.

Rio dan Faqi sudah pergi masuk ke asrama putra dengan 3 santri itu.

.
.
Gue juga ingin segera masuk ke dalam asrama dan melihat kamar gue.

"Ya udah ayo!!" ajak gue yg sok tau jalannya.

"Ehh Lisya tunggu!!." Jihan menarik tanganku

"Apaan sih??"

"Jangan lewat sana!!! Itu wilayah santri putra, dan itu area yg dilarang dilewati santri putri." jawab jihan menjelaskan.

Ohh pantesan, tadi pas gue duduk di masjid di area itu banyak santri putra yg mandangi gue sinis. Seakan mereka bertanya tanya. Siapa wanita ini?? Kenapa dia ada disini??
Iya,, gue rasa karna itu.

Gue, sarika, dan nandha pun berjalan mengikuti Lina, Jihan, Arla, dan putri.

Didalam asrama gue menangkap pandangan" yg tak enak dari banyak santri putri yg melihat kehadiran gue, sarika, dan nandha.

Setelah gue sampai di depan kamar gue,...

"Whatt!! Ini kamar kita Sya??" kata Nandha

"Iy..iyya mungkin." jawab gue yg sedikit ogah ogahan.

"Iya lisya, ini kamar lisya." ucap Lina.

Gue menghela nafas panjang..
Yaa ini lah kehidupan baru gue yg harus gue jalani mulai detik ini juga.

"Emng gk ada kamar lain lagi yaa?? Yg lebih oke gitu?? Gk ada AC nya lagi." bawel Sarika

"Tidak ada, semua fasilitas kamar seperti ini." jawab Arla

"Udah!! Ini kamar kita sekarang. Ingat!!! Kita sekarang ada di pondok." tegur gue pada 2 sahabat gue.

"Iya iyya." jawab nandha dan sarika sambil memutar bola matanya.

Gue masuk ke dalam kamar dan marapikan barang" gue, sarika, nandha.

.
Di Asrama putra..

"Bro, emang kagak ada kamar lain lagi yaa yg lebih luas??" tanya Rio dengan logat kotanya.

"Tidak ada Rio, semua seperti ini." jawab Bima

"Ya udah, cepet kasih tau gue dimana tempat futsalnya!!." pintah Faqi.

"Futsal??? Maaf ini pesantren, jadi gk ada tempat futsal disini." ketus Vicky.

"Gila yaa!!! Gini amat kehidupan pesantren." pekik Fiqi kesal.

"Qi stop!!! Lo harus sadar sekarang kita ada dimna." ucap Rio.

"Assalamuailaikum." salam Kak zaenal.

"Waalaikumsalam kak."

"Emm kalian setelah ini ke ruang OSIM, kakak tunggu.!!!" pintah kak zaenal.

"Baik kak."

"Kakak pergi dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Lahh kalian mau pada kemana??" tanya Rio

"Kita mau ke ruang Osim, mungkin ada rapat Osim sekarang." jawab Bima.

"Gk gak!!! Kalian harus nemenin gue dan faqi jalan ngenalin pesantren ini." pintah Rio.

"Ya gak bisa lahh, kita Osim." tolak Vicky

"Gpp Vicky kalian berdua datang aja, biar aky yg nemenin mreka. Kamu ijinin aku ke kak zaenal." lerai Bima

Ketika Cinta BerhijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang