flashback 1

4.6K 237 16
                                    

"Eomma, Jimin suka sekali ice cream ini" ucap Jimin kecil sambil menunjukan foto ice cream di handphonenya kepada sang eomma.

"Iya eomma tau. Nanti kita beli yang banyak yah, tapi sudah dulu sekarang kita berada di mobil, tidak baik memainkan ponsel saat mobil berjalan, nanti mata Jiminie bisa rusak" ucap park hyerim-eomma Jimin- pada anak semata wayangnya itu..

"Appa kenapa diam saja" ucap Jimin kepada Park yunho sang ayah karena biasanya ayahnya sangat cerewet..

Jimin POV

"Appa sedang menikmati lagu ini Jiminie. Ini lagu yang sangat appa sukai dari dulu.. Liriknya enak di dengar" ouh aku tau lagu ini. Appa sering menyanyikan lagu ini untuk eomma.. Sampai sekarang umurku 8 tahun, appa masih saja menyukai lagu ini

"Appa.. Jimin ingin menjadi idol. Tak apa kan??" tanyaku, aku tau appa ingin aku mengurus perusahaan ya.. Tapi aku juga ingin menggapai cita-citaku.

"Tak apa.. Tapi jika kau menjadi idol, siapa yang akan menjadi penerus appa?"

Keadaan menjadi hening.. Aku mengerti jika appa juga sedih karena ia tak ingin menghancurkan mimpiku tapi ia juga harus meneruskan usahanya

"Aku bisa menjadi seorang idol dan seorang CEO appa" ucapku, yah kalian boleh menganggapku aneh karena bocah berusia 8 tahun sudah memikirkan hal itu.. Tapi demi mimpiku aku harus berjuang

"Apa kau yakin?? Kau bisa bertangung jawab?? Jika kau bisa kau harus melakukannya, dan jangan pernah lepas tanggung jawab, kau harus menjadi amak sukses yah Jiminie" itu bukan appa melainkan jawaban eomma. Eomma dan appa memang memanjakanku tapi mereka juga sangat tegas

"Ne Jimin akan melakukan itu semua"

"Kami menyayangimu, jaga dirimu baik-baik" Aku tersenyum manis karena orang tuaku selalu mempercayaiku meskipun aku hanya bocah berusia 8 tahun, tapi kemudian mataku terbelalak melihat sinar terang dihadapanku.

Brakk...

Suara itu yang terakhir kali kudengar sebelum aku merasakan sakit disekujur tubuhku, kejadian itu begitu cepat sampai-sampai aku merasakan nyawaku melayang.

Aku merasakan mobilku berguling tak tentu arah setelah mobil lain yang aku tau berkecepatan tinggi menabraknya. Saat guncangan tersebut behenti yang pertama kali aku lihat adalah darah, ya itu adalah darah eomma dan appaku. Mata mereka tertutup rapat dengan darah yang mengalir dari muka mereka.

"Eomma, Appa" aku ngin berteriak tapi hanya bisikan saja yang terdengar, aku ingin menangis saat tak ada jawaban ataupun pergerakan dari. Eomma dan appa ku. Aku ingin meminta tolong tapi aku tau ini tempat sepi karena tidak ada orang yang berteriak atau pun menolong kami. Saat ini aku hanya beharap ada orang yang menolongku.

TBC...

Maaf yah aku baru up. Waktu itu aku ngomong bisa sehari sekali aja update tapi ternyata setelah publish chapter itu, disekolahku ngadain pameran, dan aku sibuk buat bikin alat-alat pameran, kaya buat tank baja gitu dari dus bekas. Tema nya petang jadi yah agak lama. Baru beres tadi sore.

Jadi maaf yah buat yang nungguin, aku gak bakal janji janji lagi mau update kapan deh.. Aku takut ada kejadian mendadak kaya kemarin yang menyebabkan aku gak up. Jadi sekali lagi maafin yah..

Meskipun telat, kalian masih mau VOMENT kan?? Sebenernya gak ngarep sih..

Sorry A/N nya kepanjangan.. Yaudah segiu dulu deh, bye bye readers..

MISTAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang