Hari Pertamaku Pergi Ke Medan Perang Untuk Menghancurkan Musuh. Fuhrer Menyuruh Kami Untuk Menyerang Ibu Kota Polandia, Yaitu Warsawa. Aku Pun Masih Melihat Orang Yahudi Terdampar Dan Tentara Kami Menembaknya Dengan Sadis. Saya Pun Terkejut dan Terus Untuk Melanjutkan Perjalanan
Peperangan Pun Sengit Sampai Tangan Saya Berhaus Darah Terhadap Tentara Polandia. Aku Pun Nggak Tau Berbuat Seperti Tidak Peduli Apapun. Kami Disuruh Mundur Dikarenakan Pesawat Mau Dibom. Pemboman Tersebut Menyebabkan Kematian Lebih Dari 50 Ribu Warga Sipil Dan 20 Ribu Tentara Tewas.
"Ingle,Kamu Baik Baik Saja? Sepertinya Kamu Terlalu Gelisah"
"Nggak Kok, Hanya Mikir Tentang Negara Kita Ini"
"Oh.... "
Aku Kira Akan Ketahuan Rupa Rupanya Nggak Sama Sekali. Pemimpin Kami Juga Membuat Persetujuan Dengan Uni Soviet. Kami Menduduki Wilayah Barat Sedangkan Uni Soviet Di Wilayah Timur. Menurutnya, Dia Akan Menyerang Russia Dengan Mudah. Bagiku Itu Nggak Masuk Akal.
Negara Komunis Atau Dipanggil Uni Soviet Memang Tentara Paling Terkuat Di Dunia, Membuat Fuhrer Geram Dan Ingin Menghancurkan Negara Itu
Setelah Misi Menduduki Wilayah Danzig Dan Wilayah Polandia Bagian Barat. Kami Langsung Diperintahkan Untuk Menyerang Perancis Dengan Taktik Yang Paling Mustahil. Kami Pun Diam Diam Diwilayah Perancis Dan Kami Pun Saling Tembak Menembak Dengan Diberi Oleh Jenderal Kami Yaitu "Blitzkrieg" Atau Perang Kilat.
Perang Kilat Ini Tidak Bisa Menahan Pasukan Sekutu Selama Sehari. Sehari Aja Sudah Banyak Yang Kena Tangkap Oleh Tentara Kami. Saya Pun Menjaga Orang Yang Kami Tangkap.
"Apa Yang Harus Kulakukan??"
Aku Bingung,Nggak Bisa Pikir Apa Apa. Tentara Sekutu Pun Melihat Dengan Amarah Dan Saya Seperti Tentara Yang Berhaus Darah.
"Kenapa Kamu Melihat Saya Seperti Ini?" Saya Mengatakan Dengan Bahasa Inggris
"Kamu Adalah Musuh Kami Makanya Kami Marah Dengan Tentara Kalian!"
Dia Lantang Dan Marah. Hatiku Langsung Sakit, Nggak Bisa Buat Apa Apa.
"Bolehkah Kamu Membantu Saya?"
"Bantu Apa?!"
"Tolong, Bebaskan Saya Dari Kekejaman Ini!"
Saya Bicara Sambil Sedih Dan Tentara Pun Tau Bahwa Aku Itu Seorang Yahudi Dan Aku Berkata Dengan Sejujurnya
"Aku Orang Yahudi,Orang Tua Saya Mati Gara Gara Tentara Yang Berengsek Ini! Aku Gak Tau Berbuat Apa Apa. Tolong, Bantu Saya."
Air Mataku Mulai Jatuh Berkali Kali Dan Mereka Pun Percaya Apa Yang Saya Katakan.
"Kalau Begitu, Bisakah Kau Melepaskan Kami?"
"Kalau Itu.... "
Gimana Ini? Aku Nggak Bisa Melepaskan Mereka Karena Sudah Diperketat Dengan Tentara Jerman.
"Gimana Kamu Yang Aku Lepaskan?"
Dia Berpikir Dan Menjawab
"Begini Aja......... "
P.S: Hai Semuanya! Maaf Ya Baru Dirilis Udah Lama Saya Ingin Rilis Cerita Ini Namun Bingung. Jadi Terima Kasih Sudah Membaca. Kalau Ada Saran Silahkan Komentar.See Ya.😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Soldaten, die das Land schützen
Historical FictionSeorang Tentara Jerman Ingin Melindungi Negaranya Demi Nyawanya. Identitas Dia Belum Diketahui Karena Dia Nggak Mau Ketahuan Oleh Gustapo Dari Perintah Hitler Untuk Membunuh Semua Yahudi. Orang Tuanya Meninggal Akibat Tertembak Pada Umur 12 tahun. D...