We Can Get Through It. 3

5.3K 437 180
                                    

-We Can Get Through It. 3-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/Seventeen's members.

Lenght: 3 shoot

Genre: Drama, Romance, GS, Marriage life

Rating: T (PG-15)

^Happy Reading^

.

.

...

Ruang dominan pelitur putih dengan aroma perpaduan karbol dan obat itu terdiri dari satu ranjang rawat, satu nakas setinggi dua kaki, lemari gaharu melompong, satu set sofa. Dua perempuan setengah abad dan satu perempuan muda nampak mengelilingi ranjang inap tersebut, harap-harap cemas menunggu perempuan lain yang berbaring tak sadarkan diri disana.

Sosok dengan salah satu lengan tertancap infus itu baru bisa mengumpulkan kesadaran penuh saat onyx kembarnya bertemu dengan sang ibu.

Nyonya Nam langsung menangkap tangan pucat yang bergerak-gerak resah, menggenggamnya erat seakan memberitahu putrinya bahwa semuanya baik-baik saja. Jihoon gemetaran, dia tak mampu bersuara selain sesenggukan sambil menatap ibunya, ibu Soonyoung, Seungkwan, secara bergiliran.

Dia pernah berkata pada ibu Soonyoung; siap dicecar bila tak becus menjadi istri baik untuk putranya. Kini, bukan hanya tak piawai menjadi istri baik, dia pun ceroboh menjaga calon cucu mereka. Tuhan, andai memiliki banyak tenaga, ingin rasanya Jihoon mencabut selang infus, kemudian berlari, dan melemparkan diri dari jendela.

“Tenang, Jihoon. Kau tak perlu menjelaskan apapun, kami sudah tahu semuanya. Jangan pikirkan apa-apa. Ibu tidak marah sama sekali, sungguh.” Jemarinya berpindah pada genggaman Nyonya Kwon. “Cucuku kuat, jadi kau harus kuat pula ya, sayang?”

“Maafkan aku.”

“Kau melakukan yang terbaik. Kau tidak perlu minta maaf,” Seungkwan ikut andil.

Sedikit dari berton-ton beban yang Jihoon emban entah menguap ke mana kala dua perempuan yang ia sayangi itu memeluknya bersamaan. Rasa sesal itu belum sepenuhnya surut memang, tapi dengan dukungan kecil ini Jihoon semakin yakin bisa menjalani semuanya.

Seungkwan baru angkat suara lagi begitu situasi cukup tenang. Di mana pun dia berada, sosok berpipi bulat itu selalu bertugas sebagai pencair suasana. Seungkwan berusaha keras menghibur sahabatnya. Seiring mereka bertukar kata, Jihoon mengarahkan pandangan ke pintu secara berkala. Soonyoung sedang bertemu dengan dokter Leon dan belum juga kembali meski istrinya sudah siuman selama satu jam.

Hingga Jihoon dianjurkan untuk istirahat kembali oleh perawat dan para penjenguk diminta meninggalkan ruangan, Soonyoung masih menghilang.

Dua jam tertidur, Jihoon terbangun saat suara mendayu perawat cantik menyapa telinganya. Sosok dengan papan laporan itu menanyakan dan mencatat keluhan apa yang ia rasa.

“Suami anda tidur. Apa perlu saya bantu untuk membangunkan beliau?”

Jihoon kontan menoleh ke sofa, di sana, Soonyoung terlelap pulas dengan sebelah lengan menyilang di wajah. “Tidak, terima kasih. Biarkan saja dia tidur.”

“Baik, saya permisi.”

Jihoon kembali memejamkan mata selepas perawat undur diri. Dia tak benar-benar tidur, hanya berpura-pura, pasalnya dia melihat Soonyoung mulai menurunkan kaki dari sofa. Samar-samar, Jihoon bisa mendengar langkah Soonyoung yang pergi keluar.

Our Wedding [Soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang