We Can Get Through It

5.1K 433 137
                                    

-We Can Get Through It-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/Seventeen’s members.

Lenght: Oneshoot/Twoshoot (???)

Genre: Drama, Romance, GS, Marriage life

Rating: T (PG-15)

^Happy Reading^

.

.

...

Terhitung tiga hari lamanya, Lee Jihoon dibuat meradang menahan geram. Gejolak bernama cemburu itu tak henti mengambang di hatinya. Pasalnya, tiga hari yang lalu, tepatnya di waktu senja hari sabtu, ada sesosok makhluk cantik berdarah Amerika mengetuk pintu rumahnya lengkap dengan dua koper besar terlantar di sisi badan.

Gadis bermata bulat dengan iris mata biru pekat itu tersenyum santun kala Jihoon membuka pintu. Jihoon kira, dia tamu tetangga sebelah yang salah tujuan. Namun gagasan itu buyar ketika lengan seseorang dari belakang mendorong pintu semakin lebar kemudian perempuan asing itu melompat dan memeluk Soonyoung disertai kecupan berkala di pipi kiri kanan.

Jihoon kaget setengah mati. Andai dia perempuan tak bermoral—menjambak surai kelabu itu brutal, kemudian menyeretnya melewati gerbang utama pasti sudah dia lakukan. Jihoon kaku di tempat menyaksikan momentum dua insan yang nampak sedang melepas rindu. Mungkin dia akan benar-benar diabaikan jika saja tak berpura-pura batuk demi sebuah perhatian.

“Sayang, dia Ellena, temanku semasa kuliah di luar negeri. Kau tahu dia, bukan?” Betapa Jihoon ingin sekali mencocok mata suaminya yang berbinar itu menggunakan ujung kuku.

Selesai Soonyoung berucap, Jihoon mulai memperhatikan sosok berambut panjang bergelombang di depannya seksama. Pantas saja dia lupa—waktu itu, dalam potret yang dikirim Soonyoung, gadis ini terlihat lugu dengan benda kaca membingkai mata. Di situlah letak bedanya.

Perbandingan tinggi badan Jihoon dan Ellena sangat mencolok, itu kenapa Jihoon harus mendongak untuk menyapa dan memastikan sabit kecil di bibirnya sampai di mata Ellena. “Nice to meet you.

“Aaaa! Aku senang bertemu denganmu... Soonyoung, istrimu lucu sekali, huhu.” Sepersekon detik kemudian Jihoon sesak napas kala dua pasang lengan halus memeluk badannya rapat. “Kenapa dia lucu begini? Lihat pipi ini, kau terlihat seperti boneka.” Aksen korea fasih itu Jihoon balas dengan ringisan nestapa. Ia baru bisa bebas setelah Soonyoung memisahkaan badan mereka dan menggiring tamu masuk ke dalam rumah.

“Aku memang besar di Canada, tapi aku menguasai bahasa Korea. Ibuku bermarga Kim, kau tahu maksudku kan Jihoon?” itu penjelasaan Ellena ketika mereka berkumpul dan bercakap di ruang tengah. “Aksen hangulku masih hancur saat kecil, tapi ibu terus membantuku. Aku belajar karena setiap kami berkunjung kemari nenekku selalu membawa kamus terjemah kemana-mana.”

“Wah, begitu? Kau luar biasa sekali, aku takjub.”

“Aku tersanjung. Omong-omong, berapa?”

“Hah, apa?” Jihoon baru paham setelah ekor mata Ellena mengarah ke perutnya. “Oh, delapan belas minggu.” Kesepuluh jemari Jihoon menari di atas permukaan cembung perutnya, membuat pola-pola abstrak di lapisan kain bermotif gurita.

Soonyoung yang kebetulan duduk di sebelahnya dibuat tersenyum menyaksikan aktivitas kecil yang istrinya lakukan. Dia menyukai Jihoon berlaku demikian—istrinya terlihat begitu manis dan menggemaskan, terlebih kala mengingat fakta penyebab Jihoon berperut membusung adalah dirinya.

Our Wedding [Soonhoon GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang