"Kau hanya tinggal sendiri di apartment sebesar ini?" tanya Chanyeol saat memasuki apartment milik wanita yang tadi ia selamatkan.
Wanita itu mengangguk, "Iya aku hanya sebatang kara disini"
"Ah tetapi aku punya satu teman yang sudah seperti kakak ku sendiri," sambungnya.
Aku tidak bertanya itu bodoh, batin Chanyeol.
"Ayo masuk, aku sangat berhutang budi padamu"
Chanyeol mengikuti langkah kaki wanita yang berjalan di depannya menuju ruang tamu.
"Kau duduk saja dulu disitu, aku ingin mengganti pakaianku dulu" perintah wanita itu santai.
Chanyeol tidak menggubris ucapan wanita itu, ia menjatuhkan bokongnya pada sofa besar yang hanya ada satu di ruang tamu ini.
Chanyeol heran, kenapa wanita itu bisa dengan mudahnya bersikap tenang kembali setelah ia mengalami hal seperti tadi?
Dan terlebih lagi, kenapa Chanyeol bisa menolong wanita itu? Bahkan ia sampai mengantar pulang wanita yang tidak ia kenal sama sekali itu. Kakinya semakin pegal karena berjalan lumayan jauh untuk sampai ke apartment milik wanita ini, ia menyesal tidak membawa mobilnya.
"Kau mau minum apa?" tanya wanita yang sudah kembali dengan pakaian yang layak.
"Tidak perlu, aku tidak haus" jawabnya datar.
"Oke kalau kau haus, bilang saja ya"
Wanita itu ikut duduk di samping Chanyeol, "Hm aku sangat berterima kasih padamu"
Chanyeol memutar bola matanya malas, sudah berkali-kali wanita di hadapannya itu mengucapkan kata terima kasih pada Chanyeol.
Sampai Chanyeol muak mendengarnya, karena baru kali ini ada orang yang mengucapkan terima kasih padanya. Ah Chanyeol terbiasa mendengar suara orang yang merintih kesakitan dan memohon-mohon padanya.
"Siapa nama mu?"
Chanyeol merutuki dirinya sendiri, kenapa ia bertanya sesuatu yang harusnya tidak ia tanyakan?
"Namaku Alea, Aleana Verlanda."
"Nama yang bagus," gumam Chanyeol tak sadar.
"Hm kalau kau? Siapa namamu?"
Chanyeol menatap wanita itu, "Park Chanyeol"
Wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Alea itu tersenyum kepada Chanyeol.
Chanyeol sedikit terpana melihat senyum yang Alea sunggingkan, bahkan Chanyeol hampir ikut tersenyum karena melihat senyumannya.
Bagaimana ia tidak tahu bahwa Tuhan ternyata menciptakan wanita secantik Alea? Wanita dengan matanya yang teduh, alis dan hidungnya yang sangat pas di wajahnya, rambut panjangnya yang menjuntai, dan senyumnya yang menurut Chanyeol sangat indah.
Sontak Chanyeol menggeleng-gelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan pikirannya yang sudah terlalu jauh. Tidak tidak, Chanyeol tidak boleh seperti ini. Ia masih mencintai wanita-nya.
"Kenapa kau bisa berkeliaran di tengah malam begini?" Chanyeol berusaha menanyakannya santai agar tidak terlihat bahwa dia sangat ingin tahu.
"Aku bekerja,"
"Apa pekerjaan mu?"
"Hm, aku menjadi pelayan di salah satu cafe."
"Hanya bekerja sebagai pelayan tapi kau bisa membeli apartment sebesar ini?!" Chanyeol membulatkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VICTIM 61
Short StoryKill, get paid, remove trail, finish. And that's my job♻ But she is my target, should I kill her? Season 1 - finish on April 4th 2018 Season 2 - On Going ©diorymilk