S2 - 02

36 4 0
                                    

"Hai gadis manis, kau sedang menunggu jemputanmu?"

Gadis yang sedang berdiri di depan gerbang sekolahnya itu mendongak ke arah pria yang lebih tinggi darinya, "Iya aku sedang menunggu jemputanku"

"Apa kau yakin jemputanmu akan datang? Ini sudah hampir malam," ia mengederkan pandangannya ke sekeliling. "Dan teman-temanmu sudah pada pulang. Hanya tinggal kau saja sendiri,"

Memang benar, langit sudah hampir gelap dan sekolahpun sudah hampir sepi. Hanya ada beberapa guru yang hendak pulang setelah selesai mengerjakan pekerjaannya.

Gadis itu mengedarkan pandangannya, "Ah benar juga. Kalau begitu aku akan naik taksi saja,"

"Eits, bagaimana kalau aku yang mengantarmu?" tawarnya dengan senyum yang mengembang di wajah tampannya itu.

Gadis berambut sebahu itu sedikit terpana ketika melihat wajah pria yang sepeti pangeran di film Disney yang ia tonton setiap minggu pagi, kemudian ia berpikir sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berambut sebahu itu sedikit terpana ketika melihat wajah pria yang sepeti pangeran di film Disney yang ia tonton setiap minggu pagi, kemudian ia berpikir sejenak. "Apa kau yakin akan mengantarku pulang?"

"Tentu saja, aku menyukaimu. Kau terlihat manis dengan rambut hitam pendekmu itu,"

Pipi gadis remaja itu bersemu setelah mendengar ucapan pria tampan di depannya, "Ah benarkah?"

"Untuk apa aku berbohong? Ayo aku antar kau pulang, sebelum ibumu menelpon polisi karena mengira anaknya hilang" Pria itu segera mengenggam tangan gadis remaja itu lalu membawanya menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari gerbang sekolah.

Ketika sampai di depan mobil, pria itu membukakan pintu untuk sang gadis. "Silahkan masuk, princess"

Lagi-lagi sikapnya membuat pipi gadis remaja itu menjadi merah, lalu tanpa pikir panjang lagi gadis itu memasuki mobil pria yang tidak ia kenal.

Pria itu memutari mobilnya, kemudian ia masuk ke kursi mengemudi dan menjalankan mobilnya.

"Hm, siapa namamu?" tanya pria itu.

"Anna, namaku Jung Anna"

"Wah nama yang cantik, seperti orangnya"

Anna tersenyum malu mendengar gombalan pria itu, "Lalu siapa namamu?"

"Namaku Park Chanyeol, kau bisa memanggilku sayang" ujarnya sambil tersenyum.

"Haha bagaimana bisa? Lagipula kau sepertinya lebih tua dariku kan?"

"Tua dari mana? Umurku baru 23, aku masih muda" balas Chanyeol tidak mau dibilang tua.

"Ya tetap saja kau lebih tua dariku, umurku baru 17 tahun,"

Chanyeol terkekeh, ia mengenggam tangan Anna dengan tangan kirinya, sedangkan tangan satunya tetap menyetir.

VICTIM 61Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang