3

164 25 2
                                    

Karena kesal dengan pertanyaan sampah Krystal, Chanyeol akhirnya memutuskan untuk menyelesaikan tugasnya.

Ia kembali melihat berkas korban di dalam map, kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

"Sial, aku ingin mencongkel mata seseorang sekarang."

"Ah atau merobek-robek mulutnya, anggap saja itu mulut sampah milik Krystal"

"Lalu akan ku potong jari jarinya, pasti menyenangkan."

Chanyeol bermonolog di dalam mobilnya sambil sesekali ia tersenyum membayangkannya.

Ciitt

"Ah itu dia!" serunya saat melihat targetnya yang baru saja keluar dari kantornya.

Chanyeol segera keluar dari mobilnya dan menghampiri wanita tersebut.

"Hai nona, mau ku antar pulang?" tawarnya dengan senyum menawannya.

Ini adalah tak tik Chanyeol saat ingin membawa targetnya ke tempat kerja Chanyeol, jangan lupakan bahwa Chanyeol memiliki wajah yang amat sangat tampan. Sehingga mudah baginya jika mendapat target seorang wanita, karena ia akan menggunakan wajah tampannya sebagai andalannya.

Wanita yang di tawari oleh Chanyeol dengan cepat membulatkan matanya melihat ketampanan Chanyeol.

"Apa kau mau mengantarku?" tanyanya.

"Tentu saja, kau sangat cantik. Kita bisa bermain-main dulu nanti,"

Pipi wanita itu memerah karena ucapan Chanyeol, mungkin wanita itu berfikir bermain-main yang Chanyeol maksud itu adalah make out.

Chanyeol menunjukkan smirknya tatkala melihat pipi wanita itu yang memerah, seperti tomat rebus.

Dasar bodoh, pikir Chanyeol.

"Boleh, baik lah aku mau"

Chanyeol menggandeng wanita itu dan membawanya masuk ke dalam mobil, ia melajukan mobilnya dengan kencang menuju tempat Chanyeol bermain-main.

"Tempat apa ini?"

"Kau ikut saja, selama ada aku kau akan aman"

"Baiklah,"

Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ruang bawah tanah dimana disana adalah tempat Chanyeol menghabiskan banyak nyawa.

Sesampainya disana, wanita itu mulai ketakutan dan merasa ada yang tidak beres.

"M-mm-mengapa kita kesini?" tanyanya terbata-bata.

"Kita akan bermain-main, sayang"

Wanita itu menegangkan tubuhnya ketika ia melihat banyak alat seperti pisau di tempat ini, keringat dingin mulai membasahi dahinya.

"Kau tidak bisa pergi," ucap Chanyeol tajam.

Dengan gerakan cepat Chanyeol menarik wanita tersebut lalu mengikatnya pada kursi kayu tempat dimana ia selalu membunuh korbannya.

"Aa-apa yang kau lakukan?!" teriak wanita itu.

"Melenyapkanmu,"

"Kau gila!"

"Memang aku gila,"

"Keparat kau!!"

"Sstt, kau terlalu berisik"

Selesai mengikatnya, Chanyeol mengambil pisau yang sudah di asah tajam olehnya. Bisa dilihat dari mengkilatnya pisau itu, pasti sangat tajam.

"Lepaskan aku!!"

VICTIM 61Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang