4

15.5K 553 1
                                    

hoa..hoa..hoaa..

dum pa dum jes..

suara tangisan dan dentuman musik beradu di kamarku, tangisan fira yang tak kunjung berhenti sejak aksi gebrukan pintu, aku menghiraukannya, aku terhanyut dalam kesedihan, kerinduan, namun sayang tercampakkan.
Selang berapa lama, tersadar tangisan fira sayup sayup mulai redam, perasaan yang kalut, seketika terlupakan, aku mulai keluar kamar dan memeriksa keadaan.

ceklek

deg

deg

deg

"cep cep cep jangan nangis ya, kakak gabisa gendong"

deg

"Alfa!" gumamku

"Hm " dia langsung melenggang pergi dari hadapanku

kenapa dia menghindariku?
apa aku ada salah kepadanya?, setahuku yang banyak membuat kecewa dia, yang meninggalkanku dia. lalu mengapa?
apa salah , aku baru menyadari aku mencintainya, dan menaruh hati padanya? sementara dia? dia tak pernah sedikitpun mencintaiku , menaruh hatinya untukkupun tidak, Sepertinya begitu.

"cha , ih malah bengong, kue dari siapa? tanya ka ninis , menyadarkan lamunanku

"oh dari siapa ya ,gatau lupa" balasku sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal

" cowok atau ibuibu yang kasih?" tanya lagi sambil melahap kuenya

" cowok"

" oh si Radit kayanya " tebak kak ninis

"Alfa " kataku

" oh adiknya, eh tau?"

"temen smp"

" loh tadi katanya lupa"

" au ah " kataku sambil berjalan menuju kamar, karena dongkol , kak ninis banyak bertanya.

perasaanku benar benar kalut saat ini, tak bisa aku tahan sendiri, akhirnya aku berniat berbagi cerita kepada Nazla.

Whats'up

Acha : p
: dia datang

Nazla : siape?

Acha : kucing montok

Nazla : kucing pak sukirman ngikut lo pindah juga cha?

Acha : ko oon si?

Nazla : apasi gangerti

Acha : alfa

Nazla : emang alfa kenapa cha?

Read.

perasaanku tambah kalut saat ini, Nazla memang sedang tak bisa diandalkan saat oon nya kambuh, aku hanya termenung , meratapi perasaanku, yang hampir sirna, kini menjulang kembali

tok

tok

tok

"siapa?"

"kakak, masuk ya cha"sahut ka ninis

" masuk aja"

ceklek

"

"kenapa?" tanya ka ninis , yang khawatir dengan keadaanku, aku hanya menggelengkan kepala, lalu memeluk kak ninis dan menangis dalam dekapannya.

"kita makan malam diluar, sama keluarganya bu sofia, siap siap ya cha" kata kak ninis sambil berjalan keluar kamar, aku hanya mengangguk
dan berharap hari ini segera usai, dan berharap kembali hari esok tak sekalut ini.

 Ex  (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang