Bibirku hanya bisa berucap.
Tanganku hanya dapat bergerak menuliskan aksara yang terpendam.Kini tak ada lagi kesempatan memiliki dirimu.
Harapanku sudah pupus.
Pada akhirnya semua yang t'lah ku perjuangkan sia-sia.
Kornea mataku yang pernah kau butakan kembali terang.
Isi kepalaku pun bukan lagi hanya tentang dirimu.Kamu memang tak pernah menyakiti diriku,
Namun aku saja yang bodoh.
Dengan bodohnya aku mau dipermainkan oleh rasa yang ku miliki sendiri.Diandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kala Senja
PoetryAksara yang hanya dapat aku tuliskan. Hadiah terbesar untuk Sang senja. Teruntuk Tuan Senja