Inevitable -01

87 8 1
                                    

---OOO---

Rena

Malam hari bertabur bintang ketika Rena memasuki sebuah klub malam dengan black hoddie, black jeans, dan dipadukan snikers kesayangannya.

Rena melangkahkan kakinya ke arah tiga orang wanita yang lebih tepat adalah temannya yang sedang berkumpul di sebuah meja yang ada disana. Ketika sampai, Rena disambut dengan segelas red wine favoritnya, dia mengambil gelas tersebut lalu meminumnya.

Setelah Rena meneguk segelas red wine itu dia pun duduk di kursi yang ada disana.

Jennie yang melihat pakaian yang dipakai temannya itu hanya menggelengkan kepalanya. "Ren, baju lu kurang ketutup sumpah." ejek Jennie.

Jingga pun menimpali, "Kupluk lu pake, terus lu pake sarung tangan, terus pake masker, terus nge dance di dance floor, udahlah hebat hahaha." timpal Jingga diiringi tawa khasnya.

Mendengar ejekan dari temannya itu Rena memutar bola matanya malas, "Bodo amat ah, suka-suka gue."

Ah ya, sebelum kalian bertanya siapa itu Rena, baiklah Rena akan menjelaskan sendiri siapa sebenarnya Rena.

Nama lengkapnya Rheinata Violetta. Namun, orang terdekatnya selalu memanggilnya Rena karena menurut mereka namanya terlalu panjang untuk nama panggilan. Lahir di Bandung dan tinggal lama di Jakarta, namun karena pendidikannya itu dia kembali tinggal di Bandung. Anak dari pasangan Andrea Soegiono dan Sandara Rahayu. Siapa yang tidak mengenal mereka? Semua kalangan pejabat, pebisnis pasti mengenal mereka. Ya karena Andrea Soegiono adalah CEO dan Founder di SG Group -SG Grup adalah perusahaan yang bisa disejajarkan dengan perusahaan sangat-sangat besar. Dan Sandara Rahayu adalah CEO dan Founder di Vousmevoyez -Vousmevoyez adalah brand fashion yang bisa disetarakan dengan Blanc and Eclare milik Jessica ex-SNSD. Rena kakak dari June Danindra dan Lucas Danindra, Rena dan June itu kembar hanya selisih 10 menit, dan itu lebih dulu Rena. Hubungannya dengan keluarganya berjalan baik, malah sangat baik. Rena juga mempunyai masa lalu yang baik. Karena ini bukan cerita tentang seorang anak dari konglomerat yang mempunyai keluarga yang tidak baik dan mempunyai masa lalu buruk. Hidup Rena tidak se-drama itu.

Rena itu sangat menyukai warna gelap. Makanya, pakaian-pakaian Rena banyak berwarna gelap. Dia tidak menyukai warna terang karena menurutnya norak. Apalagi warna pink. Itu sangat norak menurutnya.

Rena itu terkenal dengan harus mendapatkan apa yang dia mau -tipe pekerja keras jadi sebelum kemauannya itu tercapai dia harus mencapainnya. Menolak apa yang menurutnya tidak suka.

Meski di luar dia terlihat seperti arrogant, kasar, cuek, jutek atau apalah itu. Sebenarnya salah, jika mengenalnya lebih dekat dia itu orangnya lemah lembut, sangat baik, absurd nan bobrok, cerewet dan juga lucu -menurut sebagian orang. Namun jika serius dia akan tegas.

Tapi hati-hati, jika ada seseorang yang mengusik orang-orang kesayangannya dia tidak segan-segan menghancurkannya. Meskipun orang itu sudah diambang sekarat sekalipun dia tetap menghancurkannya, tidak ada yang bisa menghentikannya.

Bahkan dulu, Jennie -temannya pernah diusik oleh sekumpulan orang sinting -menurut Rena karena mereka tidak suka melihat Jeffrey dan Jennie berpacaran, Jennie risih karena terror atau segala macam selalu berdatangan, Setelah Rena mengetahui itu, lantas Rena menghancurkan orang-orang itu. Dan Rena akhirnya di kurung di jeruji besi selama 3 bulan.

Juga, dia mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi di Universitas Padjajaran Bandung, dan Rena itu semester 2, sama seperti temannya yang lain.

Sangat mengejutkan, bukan?

Tapi inilah Rheinata Violetta.

"Si Rena dah kobam?" tanya Jennie yang datang dari arah dance floor.

Rose menganguk, "Iya, dia ngehabisin 3 gelas wine padahal, tapi langsung tepar." ucap Rose diiringi dengan gelengan dari kepala Jingga.

Dan satu fakta lagi, Rena tidak bisa minum. Namun dia selalu nekad. Karena Rena ya Rena.

"Sangat buruk" gumam Jennie menggotong Rena keluar dari klub.

Melihat Jennie yang agak kesusahan menggotong Rena yang sedang pingsan karena tiga gelas sialan itu. Rose dan Jingga pun membantunya.

Jennie meringis masih dengan menggotong Rena, "Ini anak berat anjer, untung kurus, gimana kalo gendut? Hadeuhh bisa bisa gua jatuh kek nya."

Setelah di luar klub, mereka bertingga menggotong lisa ke arah mobil Jennie. Ketika sampai di mobil Jennie, Jingga membuka mobil Jennie dan mereka memasukkan Rena kedalam mobil Jennie.

Anehnya seorang Rena, kalo lagi mabuk itu tidak pernah meracau tidak jelas tidak seperti orang lain yang sedang mabuk. Dia hanya pingsan.

Jingga melempar kunci motor Rena kepada Rose, memang hanya Rena yang pergi ke klub dengan motor sport nya. Sedangkan yang lain menaikki mobil Jennie. Rose lalu berlari ke arah motor Rena tersimpan dan melajukannya.

Jennie pun melajukan mobilnya ke arah apartemen Rena.

---OOO---

InevitableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang