05.. Curse Inside

2.7K 205 3
                                    

"Hey, kau baik-baik saja?". Tanya Dilan sambil berbisik pada Radius.

Radius melirik nya sesaat. "Apa maksud mu?".

"Ti-tidak, hanya ingin bertanya kabar mu". Sahut Dilan sambil cengengesan. Radius kembali kemode diam nya.

Dilan dengan cepat mendekati Will yang berjalan di belakang nya bersama yang lain.

"Apa tak terjadi apa pun pada mereka?". Tanya Dilan pada Will.

"Tidak, mereka sudah mating". Wilson menjawab. Kebetulan ia ada di samping Will ketika Dilan bertanya. Sebagai werewolf pendengaran nya sangatlah tajam.

"Benar kah?!". Pekik Dilan tapi dengan suara sepelan mungkin.

"Yaa, dari bau mereka juga langsung keciuman. Racun werewolf Silas sudah mengalir ditubuh Radius, kalau perhitungan ku tak salah, malam ini tanda yang Silas buat akan muncul sempurna di tubuh Radius".

"ohh.. tapi kenapa suasana mereka seperti itu sejak mereka kembali pagi tadi?". Tanya Dilan lagi.

"Paling-paling Silas berlebihan dan membuat Radius kesal jadi mereka seperti itu". Jawab Will enteng.

"Hal wajar jika pertama kali mating dan lagi Radius itu manusia, kekebalan nya terhadap rasa sakit pasti lah jauh berbeda dari tubuh seorang werewolf". Jelas Wilson

"Hmm.. tapi Radius kan bisa menghilangkan rasa sakit itu dan membuat diri nya seolah tak pernah mengalami nya". Dilan berujar.

"Aku ragu, lihatlah, sepertinya bekas yang ditinggal kan mate tak akan mudah dihilangkan dan kurasa itu juga berlaku untuk Radius. Lihat saja, bekas merah dileher nya masih ada dan jelas". Sahut Wilson lagi.

"Benarkah? aku tak melihat nya". Seru Dilan.

"Karena mata mu kurang tajam dan focus, kami para werewolf sudah melihat nya dengan jelas".

"Hmm.. ". Dilan hanya bargumam.

Sejak kembalinya Silas dan Radius pagi hari tadi tepat ketika mereka akan sarapan. Kedua nya hanya diam tanpa banyak kata seolah-olah tak pernah terjadi apa pun diantara mereka.

Dilan satu-satu nya yang sangat ribut soal ini. Ia sangat penasaran dengan apa yang terjadi diatara dua orang itu tadi malam.

Setengah hari mereka melakukan perjalanan, mereka tiba di kota Azrarxa. Dilan sangat senang, dia bilang sejak dulu ia sangat ingin kekota ini.

Kelompok Wolf Slayer dan Werewolf pergi melaporkan kerjaan mereka. Mereka mengajak Radius dan Dilan ikut serta sekalian menukar kan Batuan serigala yang didapat.

Sama seperti sebelum-sebelum nya, ternyata di kota Azrarxa, gosip tentang kembalinya Red Riding Hood sudah menyebar luas juga.

Setiap langkah Radius benar-benar menarik semua mata untuk memandang nya. Hal ini membuat Silas merasa cemburu, Radius merasakan emosi Silas sebagai pasangan nya membuat pemuda itu tersenyum dalam hati nya.

Tapi sebagai orang yang berperangai dingin, Radius acuh saja dengan sekitar nya. Mengabaikan ketakjuban semua orang.

Di kota Azrarxa ini legenda hidup Red Riding Hood pertama terlahir, karena itu sosok Red Riding Hood sangat di elukan di tempat ini.

Setelah bertemu ketua asosiasi Wolf Slayer di kota ini, mereka beralih menuju kekelompok kawanan Werewolf yang berkuasa disini.

"Kalian akan menginap di rumah kami". Kata Will.

"Benar kah? wow, aku tak menolak gratisan". Sahut Dilan girang.

"Rumah kami dekat dengan rumah kawanan. Kita bisa mengundang keluarga Alpha untuk makan malam. Kebetulan keluarga kami akrab". Lanjut Silan.

Little Red Riding Hood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang